2.4.3 Indikator Minat
Indikator minat dapat dilihat dengan cara menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu, atau objek yang disenanginya, karena minat
merupakan motif yang dipelajari yang mendorong individu untuk aktif dalam kegiatan tertentu. Suhartini dalam Siti 2005:16. menganalisa beberapa hal
yang menjadi indikator minat adalah 1 Keinginan untuk mengetahuimemiliki sesuatu
2 Objek-objek atau kegiatan yang disenangi 3 Jenis kegiatan untuk mencapai hal yang disenangi
4 Usaha untuk merealisasikan keinginan atau rasa senang terhadap sesuatu. Hal diatas sesuai dengan Slameto 2010:180 Suatu minat dapat
diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanivestasikan
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Anak didik yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberi perhatian yang lebih besar
terhadap subjek tersebut.
2.4.4 Aspek-Aspek Minat
”Minat memiliki dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif” Evita E Singgih, 2006:59. Kedua aspek ini dapat dijelaskan sebagai berikut
a. Aspek Kognitif
Minat cenderung egosentris. Aspek kognitif ini berhubungan dengan apa saja keuntungan dan kepuasan pribadi yang dapat diperoleh dari minat itu.
Sebagai contoh, anak ingin merasa yakin bahwa waktu dan usaha yang dihabiskannya dengan kegiatan yang berkaitan dengan minatnya akan
memberi kepuasan dan keuntungan pribadi. Bila terbukti ada kepuasan dan keuntungan, minat mereka tidak saja menetap melainkan menjadi
lebih kuat tatkala kepuasan dan keuntungan itu menjadi nyata. Hal sebaliknya akan terjadi bila kepuasan dan keuntungan pribadi yang
diperoleh hanya sedikit. b.
Aspek Afektif Aspek afektif berkembang dari pengalaman pribadi, yaitu dari sikap orang
yang dianggap penting, seperti orang tua, guru, teman-temannya di lingkungan sekolah terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat
tersebut, dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa. Misalnya, siswa yang mempunyai hubungan yang
menyenangkan dengan guru suatu mata pelajaran tertentu, biasanya mengembangkan sikap positif terhadap mata pelajarn tertentu. Minat
mereka untuk mengikuti pelajaran tersebut diperkuat. Sebaliknya akan terjadi, jika pengalaman yang tidak menyenangkan dengan salah
seseorang guru mata pelajaran, dapat mengarah ke sikap yang tidak positif terhadap mata pelajaran tersebut. Aspek afektif ini memiliki peran yang
lebih besar dalam memotivasi tindakan.
2.4.5 Minat Belajar