Dicapainya hasil belajar yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa, faktor ini dimaksudkan adanya
perubahan kemampuan yang dimilikinya.
2.5.3 Mengukur Hasil Belajar
Penilaian bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau pembentukan kompetensi peserta didik. Standar nasional pendidikan mengungkapkan bahwa
penilaian hasil belajar oleh pendidikan dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk
penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, dan penilaian kenaikan kelas.
Hasil belajar pada satu sisi adalah berkaitan dengan tindakan guru. Pada sisi lain merupakan peningkatan mental siswa. Hasil belajar dapat dibedakan
menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring, kedua dampak tersebut sangat berguna bagi, guru dan juga siswa.
Djamarah 2006:107 mengemukakan pendapatnya bahwa untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa tingkatan
taraf sebagai berikut a. Istimewa atau maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai
oleh siswa. b. Baik sekali atau optimal, apabila sebagian besar bahan pelajaran dapat
dikuasai 76-99. c. Baik atau minimal, apabila bahan pelajaran hanya dikuasai 60-75.
d. Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai kurang dari 60.
2.5.4 Indikator Keberhasilan Belajar
Indikator hasil belajar merupakan uraian kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam berkomunikasi secara spesifik serta dapat dijadikan ukuran
ketercapaian hasil belajar.Suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah sebagai berikut
1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya lingkungan kondisi belajar yang kondusif. Menurut Sardiman 2005:26,
terdapat tiga jenis tujuan belajar, yaitu a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Dengan menggunakan kemampuan dalam belajar akan dapat membantu memperoleh
pengetahuan. b. Penanaman konsep dan keterampilan
Dengan belajar dapat mengasah keterampilan jasmani dan rohani yang ada pada setiap individu serta mampu memberikan penalaran
dalam penanaman konsep atau merumuskan konsep. c. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk itu
dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai
contoh atau model.
2.6 Multimedia