25 antara lain: 1 tujuan, 2 penyusunan kata-kata, 3 struktur, 4 pemusatan, 5
pindah gilir, 6 distribusi, 7 pemberian waktu, 8 hangat dan antusias, 9 prompting, 10 pengubahan tuntutan tingkat kognitif.
2.1.7.1.2 Keterampilan bertanya lanjut Dalam hal ini guru harus dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kognitif dan mengevaluasinya. Fokus utama pada pengajaran adalah mengembangkan kemampuan berpikir, kritis, dapat
berdiri sendiri, dan dapat bekerja sama. Bertanya melacak akan meningkatkan respon siswa dengan menyediakan
pertanyaan yang tingkat kesukarannya lebih tinggi, cermat, membantu, dan relevan. Pada saat bertanya melacak, guru berkosentrasi memperbaiki respon
siswa secara individual dengan menyediakan pertanyaan baru, guru masih tetap dengan siswa yang sama dengan waktu seperti pertanyaan sebelumnya. Pemberian
waktu kepada siswa setelah guru bertanya adalah merupakan factor yang potensial dalam membentu siswa untuk berfikir lebih tinggi. Harus dicegah kecenderungan
guru bertanya terlalu banyak dan terlalu cepat karena kurang membantu siswa berpikir.
2.1.7.2 Keterampilan memberi penguatan Reinforcement
Pemberian hadiah secara psikogis akan berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang yang menerimanya, demikian juga dengan hukuman yang diberikan
akan berpengaruh terhadap tingkah laku orang yang menerima hukuman. Baik pemberian hadiah maupun pemberian hukuman merupakan respon seseorang
26 kepada orang lain karena perbuatannya. Pemberian hadiah adalah merupakan
respon yang positif, sedangkan pada pemberian hukuman adalah respon yang negatif. Respon yang positif bertujuan agar tingkah laku yang sudah baik bekerja,
belajar, dan berprestasi itu frekuensinya akan berulang. Sedang respon negatif hukuman bertujuan agar tingkah laku yang kuarang baik frekuensinya
berkurang. Pemberian respon demikian dalam proses interaksi edukatif disebut “pemberian penguatan”, karena hal tersebut akan membantu sekali dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan kata lain, pengubahan tingkah laku siswa behavior modification yang dilakukan dengan pemberian penguatan.
2.1.7.3 Keterampilan mengadakan variasi
Sesuatu yang membosankan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Demikian juaga dalam proses belajar mengajar, bila guru dalam proses belajar
mengajar tidak menggunakan variasi, maka akan membosankan siswa, perhatian siswa berkurang, mengamuk, akibatnya tujuan belajar tidak tercapai. Dalam hal
ini guru memerlukan variasi dalam mengajar. Keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan
meliputi tiga aspek, yaitu: a Variasi dalam gaya mengajar;
b Variasidalam menggunakan media dan bahan pengajaran; serta c Variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.
27 Apabila ketiga komponen tersebut dikombonasikan penggunaannya atau
secara integrated, maka akan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan, dan kemauan belajar.
2.1.7.4 Keterampilan menjelaskan
Guru menggunakan istilah menjelaskan untuk penyajian lisan di dalam interaksi edukatif. Pengertian menjelaskan adalah merupakan informasi secara
lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan sebab akibat, antara yang sudah dialami dan yang belum dialami, anatara
generalisasi dengan konsep, antara konsep dengan data, atau sebaliknya. Keberhasilan guru menjelaskan ditentukan oleh tingkat pemahaman yang
ditentukan anak didik.
2.1.7.5 Keterampilan membuka dan menutup pelajaran