11 Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
proses perubahan tingkah laku pada peserta didik kea rah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
2 . Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran menuntut kesadaran dari subyek, yaitu pendidik dan pesrta didik , untuk terlihat secara utuh dan penuh dalam memahami realitas
dunia, sehingga proses pembelajaran tidak bermakna hanya sekedar mengumpulkan pengatahuan, mencatat, dan menghafalkanya. Menurut gagne
, Briggs, dan wager dalam Winataputra , 2008 : 1.19 menyatakan
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar siswa. Selain itu Hamalik 2001
:54 bahwa pengajaran adalah interaksi belajar dan mengajar. Pengertian berlangsung sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan
siswa. Diantaranya dapat hubungan atau komunikasi interaksi. Dari berbagai pendapat tentang pembelajaran tersebut, dapat di tarik
kesimpulan bahwa pembelajaran adalah proses belajar yang terjadi melalui interaksi antara peserta didik, guru dan lingkunganya supaya terjadi
perubahan ke arah yang lebih baik.
2.1.2 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
12 Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembemtukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas , terampil, dan berkarakter yang di amantkan oleh pancasila dan UUD 1945 BNSP, 2006: 108. Menuru
sujatmiko septa kurnia,2011 pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi
individu warga Negara Indonesia , sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk
berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan pengertian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang mengajarkan dan mendidik warga Negara supaya memahami
hak-hak dan kewajibanya, sehingga dapat melaksanakan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan yang di amantkan oleh pancasila
dan UUD 1945.
2.1.3 Kualitas Pembelajaran
Istilah kualitas, pemikiran tertuju pada suatu benda atau keadaan yang baik. Menurut Uno 2007:153 kualitas lebih mengarah pada sesuatu yang baik,
sedangkan pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa. Jadi, membicarakan kualitas pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik serta
menghasilkan luaran yang baik pula.
13 Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu juga keefektifan. Secara
definisi efektivitas sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya Etzioni, dalam Daryanto, 2010:57. Efektivitas ini sesungguhnya
merupakan suatu konsep lebih luas mencangkup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Dengan demikian efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari
sisi produktivitas, akan tetapi juga dapat dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan
keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Hal ini penting untuk dimaknai bahwa keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru dan siswa ditentukan oleh efektivitasnya dalam upaya pencapaian kompetensi belajar.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 UU Sisdiknas, 2003:6
menyatakan bahwa: “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Berdasarkan konsep tersebut, dalam kata pembelajaran terkandung dua kegiatan
yaitu belajar dan mengajar. Kegiatan yang berkaitan dengan upaya membelajarkan siswa agar berkembang potensi intelektual yang ada pada dirinya.
Ini berarti bahwa pembelajaran menuntut terjadinya komunikasi antara dua arah atau dua pihak yaitu pihak yang mengajar yaitu guru sebagai pendidik dengan
pihak yang belajar yaitu siswa sebagai peserta didik. Menurut Daryanto 2010:63 perbaikan kualitas pendidikan diarahkan
pada peningkatan kualitas proses pembelajaran, pengadaan buku paket dan buku bacaan atau buku referensi, serta alat-alat pembelajaran. Peningkatan kualitas
14 proses pembelajaran dilakukan melalui in-servis training guru yang sasarannya
adalah meningkatkan penguasaan landasan kependidikan, materi pembelajaran subject matter, metode dan strategi mengajar, pembuatan dan penggunaan alat
pembelajaran, serta evaluasi. Proses pembelajaran akan berlangsung secara baik jika dilaksanakan oleh
guru yang memiliki kualitas kompetensi akademik dan profesional yang tinggi atau memadai. Kualitas dapat di ketahui dari seberapa optimal guru mampu
memfasilitasi siswa. Sedangkan, dari sudut kurikulum dan bahan belajar mampu menyediakan aneka stimuli dan fasilitas belajar secara berdiversifikasi. Dari aspek
iklim pembelajaran, kualitas dapat dilihat dari seberapa besar suasana belajar mendukung terciptanya kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang,
menyenangkan dan bermakna bagi pembentukan profesionalitas. Dari sisi media belajar digunakan guru untuk meningkatkan intensitas belajar siswa. Dari sudut
fasilitas belajar kualitas dapat dilihat dari seberapa konstribusi fasilitas fisik terhadap terciptanya situasi belajar yang aman dan nyaman. Sedangkan dari aspek
materi, kualitas dapat dilihat dari kesesuaiannya dengan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai siswa. Oleh karena itu, kualitas pembelajaran secara
operasional dapat diartikan sebagai intensitas keterkaitan sistematik dan sinergi guru, siswa, kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem
pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler Sukamto, 2010:7.
Kualitas pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang diupayakan untuk membentuk atau menghasilkan luaran yang baik. Peningkatan
15 kualitas proses pembelajaran dilakukan oleh guru yang memiliki kualitas
kompetensi akademik dan profesional yang tinggi atau memadai. Kualitas dapat di ketahui dari seberapa optimal guru mampu memfasilitasi, menciptakan iklim
belajar yang kondusif, media dan materi yang sesuai tujuan dan kompetensi yang harus dikuasi siswa.
2.1.4 Pendekatan Inkuiri 2.1.4.1Pengertian Inkuiri