Media Pembelajaran Kajian Teori

63 tertentu. Perkembangan bahasa dalam psikolinguistik diartikan sebagai proses untuk memperoleh bahasa language acquisition, menyusun tatabahasa dari ucapan-ucapan, memilih ukuran penilaian tata bahasa yang paling tepat dan paling sederhana dari bahasa tersebut. Anak-anak melihat kenyataaan bahasa yang dipelajari dari tatabahasa asli orang tua dewasa, kemudian menyusun suatu tatabahasa yang disederhanakan dengan pembaharuan-pembaharuan tertentu Tarigan, 2008: 129. Perkembangan bahasa ini bersifat universal berlaku umum pada semua manusia. Neugarten dalam Soeparwoto, 2007: 112 mengatakan perbedaan individu dalam hal perkembangan bahasa akan meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Semakin bertambah usia seseorang akan semakin bervariasi lingkungan perkembangannya, semakin kompleks kemampuan bahasanya, maka akan semakin berbeda antar individu dalam perkembangan bahasanya

2.1.8 Media Pembelajaran

Menurut Asyhar 2012: 5 media yaitu suatu sarana atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses komunikasi antara komunikator dan komunikan. Gagne dalam Depdiknas, 2003: 10 mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Oleh karena itu, suatu media dapat disebut sebagai media pembelajaran jika membawa pesan untuk suatu tujuan pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Lestari 2003: 2 bahwa media pendidikan adalah alat, 64 metode, dan teknik yang digunakan antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran. Gagne Anitah, 2009: 78-79 pemilihan media pembelajaran perlu mempertimbangkan: a. Variabel tugas Guru harus menentukan jenis kemampuan yang diharapkan dari pebelajar sebagai hasil pembelajaran. Disarankan untuk menentukan jenis stimulus yang diinginkan sebelum melakukan pemilihan media. b. Variabel pebelajar Karakteristik pebelajar perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media walaupun belum ada kesepakatan karakteristik mana yang penting. Namun, guru menyadari bahwa para pebelajar mempunyai gaya belajar yang berbeda. c. Lingkungan belajar Pertimbangan ini lebih bersifat administratif. Berbagai hal yang termasuk di dalamnya adalah besarnya biaya sekolah, ukuran ruangan kelas, kemampuan mengembangkan materi baru, ketersediaan radio, televisi, atau perlengkapan lainnya, kemampuan guru dan ketersediaan untuk usaha-usaha mendesain pembelajaran, ketersediaan bahan-bahan buku ajar untuk pembelajaran individual, dan sikap pemimpin sekolah maupun guru terhadap inovasi arsitektural sekolah. d. Lingkungan pengembangan Sumber-sumber pendukung pengembangan akan mempengaruhi keberhasilan penyajian. Misalnya ketersediaan waktu, pengembangan personil. 65 e. Ekonomi dan budaya Pemilihan media perlu mempertimbangkan penerimaan si pemakai dan disesuaikan dengan sumber dana serta peralatan yang tersedia. Selain itu sikap terhadap berbagai media mungkin berbeda antara penduduk kota dengan desa, antar subkelompok bangsa dan sosial ekonomi. f. Faktor-faktor praktis Faktor ini termasuk faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media: 1. Besarnya kelompok yang dapat ditampung dalam suatu ruangan. 2. Jarak antara penglihatan dan pendengaran untuk penggunaan media. 3. Seberapa jauh media dapat mempengaruhi respon pebelajar atau kegiatan lain untuk kelengkapan umpan balik. 4. Penyajian sesuai dengan respon pebelajar. 5. Stimulus pembelajaran menuntut gerak, warna, gambar, kata-kata lisan, atau tertulis. 6. Media yang dipakai mempunyai urutan yang pasti. 7. Media yang paling mendukung kondisi belajar untuk pencapaian tujuan 8. Media yang lebih lengkap untuk maksud peristiwa-peristiwa pembelajaran tersebut. 9. Media yang dipandang kemungkinan lebih efektif bagi pebelajar perlu ditentukan apakah perangkat lunak dapat disimpan dan bernilai. 10. Guru memerlukan training tambahan. 66 Pertimbangan yang lebih singkat dalam pemilihan media adalah tujuan pembelajaran, pebelajar, ketersediaan, ketepatgunaan, biaya, mutu teknis, dan kemampuan SDM.

2.1.9 Catatan Harian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VC SDN KARANGAYU 02 SEMARANG

2 27 251

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH SISWA KELAS VB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 8 248

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BERBAHASA JAWA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS II SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

0 10 228

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

1 14 264

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BAHASA JAWA MELALUI METODE MIND MAPPING SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 29 224

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN WHOLE LANGUAGE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA KELAS V SDN SEKARAN 02 SEMARANG

0 9 352

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA LUGU MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IIA SDN KARANGAYU 02 SEMARANG

1 19 188

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PEMBIASAAN MENULIS CATATAN HARIAN BAGI Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Pembiasaan Menulis Catatan Harian Bagi Siswa Kelas V SDN 03 Kaliwuluh, Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelaja

0 2 15

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA LUGU MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IIA SDN KARANGAYU 02 SEMARANG.

0 0 2