69
yang lebih menarik dan mengesankan dari pada daftar perjalanan rutin bus kota.
c. Hendaklah pula melibatkan diri lebih pada penangkapan setiap seluk beluk pengalaman yang penting daripada kepada sarana-sarana penulisan. Usahakan
supaya kata-kata lancar, menulislah terus-menerus, jangan berhenti memeriksa kata-kata dan lantas memperbaikinya.
d. Katakan dan ceritakan semua itu dengan kata-kata sendiri. Bahasa slang dan ekspresi-ekspresi idiomatic memang tidak disenangi dalam kebanyakan bentuk
tulisan lainnya karena mungkin terlalu informal bagi situasi tersebut dan mungkin pula tidak dimengerti oleh para pembaca, tetapi justru cocok dan
sesuai dengan tulisan jurnal karena mencerminkan masa-masa dan pribadi- pribadi orang yang sebenarnya.
e. Sekali-sekali bacalah catatan-catatan itu sehari atau dua hari kemudian. Periksalah salah satu yang dianggap paling berhasil menciptakan atau
menghidupkan kembali pengalaman itu. Usahakanlah menemukan catatan- catatan tertentu berurutan.
2.1.10 Penerapan Metode Probing-Prompting dengan Media Catatan
Harian
Metode probing-prompting dilaksanakan dengan menggunakan bantuan media catatan harian yang pada seminggu sebelum pembelajaran telah diberikan
kepada siswa. Pada media catatan harian tersebut telah terangkum materi-materi yang nantinya akan diisi oleh siswa. Materi yang dikemas dalam kolom-kolom
70
telah disesuaikan dengan unsur intrinsik dalam pembuatan karangan narasi. Guru tidak memberikan batasan tema karena setiap siswa akan mempunyai pengalaman
yang berbeda dalam catatan hariannya. Mula-mula guru memperlihatkan catatan harian yang telah diisi guru selama tujuh hari sama dengan siswa. Kemudian
guru akan memilih salah satu hari antara Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu, Minggu dianggap paling mengesankan. Setelah itu guru akan membuat
cerita dalam bentuk karangan narasi dengan memperhatikan unsur intrinsik cerita pendek. Guru menuliskan karangan narasinya di depan kelas. Setelah itu guru
akan memberikan pertanyaan bergilir kepada beberapa anak sampai menemukan jawaban yang sudah tepat. Pertanyaan yang diberikan guru masih terkait dengan
isi bacaan. Setelah semua pertanyaan terjawab guru membantu siswa membagi kelompok dengan satu kelompok terdiri dari 4-5 anak. Masing-masing siswa akan
menulis karangan sesuai petunjuk yang telah diberikan oleh guru. Siswa diberi waktu 25 menit untuk menyelesaikan karangannya. Setelah selesai mengerjakan
siswa akan bergantian membacakan isi ceritanya di dalam kelompok kecil. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, siswa saling memberikan pertanyaan
kepada teman satu kelompok terkait karangan yang telah dituliskan. Guru memberikan penguatan terhadap pembelajaran siswa tentang cara penulisan
kalimat yang baik dan benar.
2.2. Kajian Empiris
Penelitian Ulya 2011 dengan judul “Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Probing-Prompting dengan Penilaian Produk”