Hakikat Belajar dan Pembelajaran

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Ada beberapa pendapat dari ahli yang mendefinisikan hakikat tentang belajar, diantaranya: a. Gagne dalam Hardini dan Puspitasari, 2012: 4 bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks dan hasil belajar berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebabkan stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar. b. Morgan dalam Suprijono, 2009: 3 bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. c. Bruner dalam Iskandarwassid dan Sunendar, 2010: 4 bahwa proses belajar terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap informasi, transformasi, dan evaluasi. Tahap informasi adalah proses penjelasan, penguraian, atau pengarahan mengenai prinsip-prinsip struktur pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tahap transformasi adalah proses peralihan atau perpindahan prinsip-prinsip struktur tadi ke dalam diri peserta didik. Proses transformasi dilakukan melalui informasi. Namun, informasi itu harus dianalisis, diubah, atau ditransformasikan ke dalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan dalam konteks yang lebih luas. 12 d. Gage dan Berliner dalam Rifa’i dan Anni, 2009: 81 bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. e. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu Sudjana, 2009: 28. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Oleh karena itu, seseorang dikatakan belajar apabila dalam diri orang tersebut terjadi perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti: berubahnya pengetahuan, sikap, percakapan, dan kebiasaan. Namun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar. Pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan kurikulum Hardini dan Puspitasari, 2012: 10. Sedangkan menurut Isjoni 2012: 14 pembelajaran merupakan sesuatu yang dilakukan oleh siswa bukan dibuat untuk siswa. Pendapat lain dikemukakan oleh Rusman 2012: 134 bahwa pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. 13 Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan upaya pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk mendukung proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik dimana terdapat interaksi yang dilakukan oleh siswa sehingga hasil belajar serta kualitas belajar peserta didik dapat meningkat sesuai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Menurut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009: 11 belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar. Komponen tersebut dilukiskan dalam Bagan 1.2 berikut. Kondisi internal belajar Hasil belajar Informasi verbal Keterampilan intelek Keterampilan motorik Sikap Siasat kognitif Berinteraksi dengan Acara pembelajaran Kondisi eksternal belajar Bagan 2.1. Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran Bagan di atas melukiskan hal-hal berikut: 1 Belajar merupakan interaksi antara ”keadaan internal dan proses kognitif siswa” dengan ”stimulus dari lingkungan”. Keadaan internal dan proses kognitif siswa Stimulus dari lingkungan 14 2 Proses kognitif tersebut menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil belajar tersebut terdiri dari informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif. Kelima hasil belajar tersebut merupakan kapabilitas siswa. Kapabilitas siswa tersebut berupa: 1 Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkanpengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Pemilihan informasi verbal memungkinkan individu berperanan dalam kehidupan. 2 Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelek ini terdiri dari diskriminasi jamak, konsep konkret dan terdefinisi, dan prinsip. 3 Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4 Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomanisme gerak jasmani. 5 Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut. Tujuan akhir pembelajaran adalah menghasilkan siswa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah yang dihadapi kelak di masyarakat. Untuk menghasilkan siswa yang memiliki kompetensi yang andal 15 dalam pemecahan masalah, maka diperlukan serangkaian strategi pembelajaran pemecahan masalah Wena, 2011: 52.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VC SDN KARANGAYU 02 SEMARANG

2 27 251

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH SISWA KELAS VB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 8 248

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BERBAHASA JAWA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS II SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

0 10 228

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

1 14 264

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BAHASA JAWA MELALUI METODE MIND MAPPING SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 29 224

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN WHOLE LANGUAGE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA KELAS V SDN SEKARAN 02 SEMARANG

0 9 352

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA LUGU MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IIA SDN KARANGAYU 02 SEMARANG

1 19 188

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PEMBIASAAN MENULIS CATATAN HARIAN BAGI Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Pembiasaan Menulis Catatan Harian Bagi Siswa Kelas V SDN 03 Kaliwuluh, Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelaja

0 2 15

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA LUGU MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IIA SDN KARANGAYU 02 SEMARANG.

0 0 2