70
Pertemuan pertama, KS termasuk subjek yang banyak diam saat sesi pertama. Dia hanya memperhatikan teman-temannya bercerita. Saat KS
menceritakan alasannya menjadi TKW, dia hanya bercerita singkat. Saat fasilitator memotivasinya untuk menceritakan alasannya lebih detail lagi, KS baru
mau menceritakannya lebih detail. Saat sesi role play, KS berperan sebagai pembantu. KS sangat ekspresif dan percaya diri dalam memerankan pembantu
yang galak dan agresif. Pada pertemuan kedua, KS mengalami peningkatan, bicaranya sudah
mulai banyak tanpa dimotivasi lagi oleh fasilitator. KS mengawali sesi kedua dan sangat ekspresif. Saat role play, KS sangat bagus dalam memerankan perannya.
Pada awal sesi pertemuan ketiga KS tidak bercermin lama-lama, dia mengatakan dia malu untuk menceritakan kelebihannya. KS cukup sulit untuk
menemukan kelebihannya, perlu didukung oleh fasilitator. Saat sesi role play, KS sukses memerankan perannya.
4.6.5 Subjek Eksperimen 5 KY
Pertemuan pertama, saat sesi alasan menjadi TKW, KY memilih bercerita setelah teman-temannya. KY cukup terbuka mau menceritakan alasannya menjadi
TKW dengan detail. KY juga cukup tanggap situasi saat teman disampingnya menangis. Saat temannya menangis dan tidak bisa melanjutkan ceritanya, KY
yang memotivasi untuk bangkit. KY sangat percaya diri dalam menceriakan suasana kelompoknya. Saat sesi role play, KY yang menjadi leader dan yang
memperkenalkan teman-temannya dan perannya. KY sangat ekspresif dalam memerankan majikan.
71
Pada pertemuan kedua KY sangat aktif dan percaya diri untuk menceritakan maping emosinya. Namun sayang, saat sesi role play semangatnya
menurun, terlihat KY sudah kelelahan. Pada pertemuan ketiga KY sangat aktif dalam menggali kelebihannya dan bertanya keteman satu kelompok apakah dia
memilki kelebihan lain. Inisistifnya sangat bagus.
4.6.6 Subjek Eksperimen 6 MS
Selama mengikuti pelatihan pertemuan pertama, MS termasuk subjek yang banyak diam. Dia berbicara seperlunya saja, tidak banyak ekspresi yang
ditunjukkannya. Dia memilih menjadi pengikut teman-temannya. Saat role play pun MS tidak banyak mengekspresikan perannya.
Pada pertemuan kedua dan ketiga, MS masih banyak diam, mengikuti alur, tidak banyak berpendapat. Sampai akhir sesi MS termasuk subjek yang tidak
aktif, kalau ditunjuk baru MS mau melakukannya.
4.6.7 Subjek Eksperimen 7 NM
NM merupakan peserta yang cukup aktif. Saat menceritakan alasannya menjadi TKW, NM hanya bercerita sekedarnya saja. Ekspresinya pun cukup kaku
datar. Saat role play, NM berperan sebagai majikan yang galak. Ekspresinya kurang tepat saat memerankan majikan yang galak. NM mengikuti alur yang
ditentukan oleh temannya. Disesi terakhir saat feedback, NM orang pertama yang mau menceritakan pengalaman apa yang didapatkannya.
Pada pertemuan kedua, saat sesi kartu emosi dan maping emosi, ekspresi NM masih datar dan kaku, teman satu kelompoknya bingung dengan emosi apa
72
yang sedang diperagakan oleh NM. Namun untuk keaktifan dan percaya diri NM sudah lebih baik daripada pertemuan pertama.
Pada pertemuan ketiga, NM sudah mulai terlihat ekspresif, walaupun masih terlihat datar. Disesi role play, NM memerankan peran yang cukup
menantang ekspresinya, dan NM berhasil memerankan peran tersebut.
4.6.8 Subjek Eksperimen 8 NW