Subjek Eksperimen 11 RSB Subjek Eksperimen 12 SW Subjek Eksperimen 13 SL

73 Pada pertemuan kedua ini, kepercayaan dirinya sudah mulai meningkat. RS sangat inisiatif saat sesi kartu emosi dan maping emosi. Pertemuan ketiga RS lebih aktif dan percaya dirinya lebih baik lagi.

4.6.10 Subjek Eksperimen 10 RH

Pada pertemuan pertama, RH termasuk subjek yang tidak aktif, dan tidak banyak berekspresi. Cendrung pendiam. RH sangat terbuka saat berbagi cerita dan pengalamannya saat memtuskan jadi TKW. Saat role play, RH baru menunjukkan ekspresinya dan cukup percaya diri untuk memerankan majikan yang galak. Pada pertemuan kedua, RH mulai aktif dalam mengikuti semua sesi, kepercayaan dirinya pun mulai meningkat. Namun sayang dipertemuan ketiga, RH tidak seaktif dipertemuan kedua. RH juga kurang mengeksplor dirinya sendiri saat sesi cermin diri dan kelebihannya.

4.6.11 Subjek Eksperimen 11 RSB

Pertemuan pertama, RSB merupakan subjek yang pasif, suaranya lirih, sehingga fasilitator meminta RSB untuk mengulang apa yang dicertikannya, saat role play, memilih peran yang tidak banyak bicara, ekspresinya pun kurang tepat saat memerankan anak. Pada pertemuan kedua, RSB sudah mulai meningkat kepercayaan diri dan mulai aktif saat dalam kelompok. Sudah berani bercerita dengan suara yang cukup keras. Namun ekspresinya masih kurang saat sesi menceritakan maping emosinya. Dan saat sesi role play, RSB kurang bisa memerankan perannya. 74 Pada pertemuan ketiga RSB masih sama dalam hal ekspresif, kurang dan kadang salah ekspresif, lebih cenderung diam, ketika diminta untuk mengeksplor dirinya saat cermin diri dan kelebihannya.

4.6.12 Subjek Eksperimen 12 SW

Selama pelatihan pertemuan pertama, SW lebih banyak diam dan sebagai penonton, tidak banyak ekspresi yang ditunjukkan, saat sesi alasan menjadi TKW, SW tidak banyak menceritakan alasannya. Bercerita singkat. Dimotivasi untuk bercerita secara detail, SW tetap dengan alasan yang diceritakan pertama kali. Saat sesi role play, SW tidak banyak berperan, hanya mengikuti alur dari temannya. Saat dalam kelompok pandanganya kemana-mana, tidak fokus dengan kelompok sendiri. Pada pertemuan kedua, SW tidak banyak perkembangan hanya mengikuti alur dan selalu menunjuk orang lain untuk mengawalinya, ketika ia yang ditunjuk untuk mengawali sesi, dia tidak mau malah menunjuk orang lain lagi. Pada pertemuan ketiga SW mulai mengekspresikan diri dan mengeksplor dirinya, ketika dalam kelompok besar SW mengeluarkan celetuk-celetuk sehingga membuyarkan kosentrasi kelompok.

4.6.13 Subjek Eksperimen 13 SL

Pertemuan pertama ini, SL merupakan subjek yang aktif dan antusias mengikuti pelatihan. Orangnya terbuka dan percaya diri ketika bercerita alasannya menjadi TKW. SL juga merupakan pencair suasana dan penyebar semangat bagi teman-temannya. Sangat ekspresif dalam memerankan anak yang rewel dan aktif. 75 Pada pertemuan kedua, SL sangat menonjol dalam kelompoknya, banyak mengawali sesi, banyak berbagi pendapat dan cerita, dan masih sebagai pencair suasana didalam kelompok. Pada pertemuan ketiga, SL semakin menonjol, menjadi ―bintang‖ dikelompoknya.

4.6.14 Subjek Eksperimen 14 UU