72
4.3.2 Gambaran Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi
Universitas Negeri Semarang
Salah satu skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala self- regulated learning. Skala tersebut disusun berdasarkan indikator-indikator yang
merepresentasikan variabel self-regulated learning. Oleh karena itu, gambaran self-regulated learning mahasiswa dapat ditinjau baik secara umum maupun
spesifik ditinjau dari tiap indikator. Berikut merupakan gambaran self-regulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi yang ditinjau secara umum dan spesifik.
4.3.2.1 Gambaran Umum Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang
Self-regulated learning mahasiswa ini dapat dilihat dari sembilan indikator yaitu 1. goal setting and planning, 2. organizing and transforming; 3.
environment structuring; 4. keeping record and monitoring; 5. rehearsing and memorizing; 6. self-consequating; 7. seeking social assistance; 8. self-
evaluating; 9. metacognitive self-regulation. Kesembilan indikator tersebut diungkap melalui skala dengan jumlah aitem sebanyak 63 buah dengan skor
tertinggi 4 dan skor terendah 1 untuk masing-masing aitem. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:
Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning
N Range
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation Variance
Self-regulated learning
50 66.00
141.00 207.00
169.6400 16.18233
261.868
Pengkategorisasian distribusi
self-regulated learning dilakukan secara
manual dengan rincian sebagai berikut: Skor tertinggi
= 63 x 4 = 254
73
Skor terendah = 63 x 1 = 63
Mean teoritis µ = 63 x 2,5 = 157,5
Standar deviasi =
=
= 31,83
Berdasarkan kriteria
pada tabel 3.14, maka diperoleh hasil deskripsi self- regulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi yang dapat dilihat pada tabel
4.14 berikut ini: Tabel 4.14 Gambaran Umum Self-Regulated Learning
Interval Skor Kriteria
Self-Regulated Learning F
189,33 ≤ X
Tinggi 6
12 125,17
≤ X 189,33
Sedang 44
88 X 125,17
Rendah Jumlah
50 100
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui self-regulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi berada dalam kategori tinggi sebanyak 12, dalam kategori
sedang sebanyak 84, dan tidak ada yang dalam kategori rendah. Mean empiris
diperoleh nilai sebesar 1695,6400 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang
125,17 ≤ X 189,33.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa self-regulated learning
mahasiswa Jurusan Psikologi berada pada kategori sedang. Gambaran secara detail dapat
dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini:
74
Gambar 4.4 Diagram Gambaran Umum Self-Regulated Learning 4.3.2.2 Gambaran Spesifik Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi
Universitas Negeri Semarang Berdasarkan Tiap Indikator Self-regulated learning dapat dilihat dari sembilan indikator yaitu 1. goal
setting and planning, 2. organizing and transforming; 3. environment structuring; 4. keeping record and monitoring; 5. rehearsing and memorizing;
6. self-consequating; 7. seeking social assistance; 8. self-evaluating; 9. metacognitive self-regulation.
4.3.2.2.1 Self-Regulated Learning berdasarkan Goal Setting and Planning
Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan goal setting and planning digunakan 6 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut
ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan goal setting and planning dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:
Tabel 4.15 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Goal Setting and Planning
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance goal setting and planning
50 10.00 11.00
21.00 14.5200 2.01261
4.051
Pengkategorisasian distribusi
self-regulated learning berdasarkan goal
setting and planning dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
12
88
Diagram Gambaran Umum Self-
Regulated Learning
Tinggi Sedang
Rendah
75
Skor tertinggi = 6 x 4 = 24
Skor terendah = 6 x 1 = 6
Mean teoritis µ = 6 x 2,5 = 15
Standar deviasi =
=
= 3
Tabel 4.16 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Goal Setting and
Planning
Interval Skor Kriteria
Goal Setting and Planning F
18
≤ X
Tinggi 4
8 12
≤ X 18
Sedang 45
90 X 12
Rendah 1
2 Jumlah
50 100
Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui self-regulated learning
berdasarkan goal setting and planning berada dalam kategori tinggi sebanyak 8,
dalam kategori sedang sebanyak 90 dan dalam kategori rendah sebanyak 2. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 14,5200 yang apabila diletakkan kedalam
ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 12
≤ X
18. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa self-regulated learning
berdasarkan goal setting and planning berada pada kategori sedang.
4.3.2.2.2 Self-Regulated Learning berdasarkan Organizing and Transforming
Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan organizing and transforming digunakan 8 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini
statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan organizing and transforming dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:
76
Tabel 4.17 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Organizing and Transforming
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance organizing and transforming
50 11.00 16.00
27.00 21.1400 2.61089
6.817
Pengkategorisasian distribusi
self-regulated learning berdasarkan
organizing and transforming dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Skor tertinggi = 8 x 4 = 32
Skor terendah = 8 x 1 = 8
Mean teoritis µ = 8 x 2,5 = 20
Standar deviasi =
=
= 4
Tabel 4.18 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan
Organizing and Transforming
Interval Skor Kriteria
Organizing and Transforming F
24
≤ X
Tinggi 9
18 16
≤ X 24
Sedang 41
82 X 16
Rendah Jumlah
50 100
Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui self-regulated learning
berdasarkan organizing and transforming
berada dalam kategori tinggi sebanyak 18, dalam kategori sedang sebanyak 82 dan tidak ada yang berada dalam
kategori rendah. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 21,14200 yang apabila
diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang
16
≤ X 24. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
self- regulated learning
berdasarkan organizing and transforming berada pada kategori
sedang.
77
4.3.2.2.3 Self-Regulated Learning berdasarkan Environment Structuring
Guna melihat
gambaran self-regulated
learning berdasarkan
environment structuring digunakan 6 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan environment
structuring dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows: Tabel 4.19 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Environment
Structuring
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance environment structuring
50 14.00 10.00
24.00 17.1800 2.97397
8.844
Pengkategorisasian distribusi
self-regulated learning berdasarkan
environment structuring dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut: Skor tertinggi
= 6 x 4 = 24 Skor terendah
= 6 x 1 = 6 Mean teoritis µ
= 6 x 2,5 = 15 Standar deviasi
= =
= 3
Tabel 4.20 Gambaran
Self-Regulated Learning berdasarkan
Environment Structuring
Interval Skor Kriteria
Environment Structuring F
18
≤ X
Tinggi 23
46 12
≤ X 18
Sedang 26
52 X 12
Rendah 1
2 Jumlah
50 100
Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui self-regulated learning
berdasarkan environment structuring berada dalam kategori tinggi sebanyak 46,
dalam kategori sedang sebanyak 52, dan dalam kategori rendah
sebanyak 2. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 17,1800 yang apabila diletakkan kedalam
78
ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 12
≤ X
18. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa
self-regulated learning berdasarkan environment structuring
berada pada kategori sedang. 4.3.2.2.4
Self-Regulated Learning berdasarkan Keeping Record and Monitoring
Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan keeping record and monitoring digunakan 8 aitem dari skala self-regulated learning.
Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan keeping record and monitoring dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:
Tabel 4.21 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Keeping Record and Monitoring
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance keeping
record and
monitoring 50 13.00
15.00 28.00 21.5200
3.38809 11.479
Pengkategorisasian distribusi
self-regulated learning berdasarkan
keeping record and monitoring dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Skor tertinggi = 8 x 4 = 32
Skor terendah = 8 x 1 = 8
Mean teoritis µ = 8 x 2,5 = 20
Standar deviasi =
= = 4
Tabel 4.22 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Keeping Record and
Monitoring
Interval Skor Kriteria
Keeping Record and Monitoring F
24
≤ X
Tinggi 15
30 16
≤ X 24
Sedang 33
66 X 16
Rendah 2
4 Jumlah
50 100
79
Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui self-regulated learning
berdasarkan keeping record
and monitoring berada dalam kategori tinggi
sebanyak 30, dalam kategori sedang sebanyak 66, dan dalam kategori rendah sebanyak 4.
Mean empiris diperoleh nilai sebesar 21,5200 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang
yaitu rentang 16
≤ X 24.
Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-
regulated learning berdasarkan keeping record and monitoring berada pada
kategori sedang. 4.3.2.2.5
Self-Regulated Learning berdasarkan Rehearshing and Memorizing
Guna melihat
gambaran self-regulated
learning berdasarkan
rehearshing and memorizing digunakan 8 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan rehearshing
and memorizing dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows: Tabel 4.23
Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Rehearshing
and Memorizing
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance rehearshing and memorizing
50 14.00 16.00
30.00 22.0400 2.86399
8.202
Pengkategorisasian distribusi
self-regulated learning berdasarkan
rehearshing and memorizing dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Skor tertinggi = 8 x 4 = 32
Skor terendah = 8 x 1 = 8
Mean teoritis µ = 8 x 2,5 = 20
Standar deviasi =
=
= 4
80
Tabel 4.24 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Rehearshing and
Memorizing
Interval Skor Kriteria
Rehearshing and Memorizing F
24
≤ X
Tinggi 15
30 16
≤ X 24
Sedang 35
70 X 16
Rendah Jumlah
50 100
Berdasarkan tabel 4.24 dapat diketahui self-regulated learning
berdasarkan rehearshing and memorizing berada dalam kategori tinggi sebanyak
30, dalam kategori sedang sebanyak 70, dan tidak ada yang berada dalam kategori rendah.
Mean empiris diperoleh nilai sebesar 22,0400 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang
yaitu rentang 16
≤ X 24.
Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-
regulated learning berdasarkan rehearshing and memorizing berada pada kategori
sedang. 4.3.2.2.6
Self-Regulated Learning berdasarkan Self-consequating
Guna melihat self-regulated learning berdasarkan self-consequating digunakan 7 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini statistik
deskriptif self-regulated learning berdasarkan self-consequating dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:
Tabel 4.25 Statistik Deskriptif
Self-Regulated Learning berdasarkan Self- consequating
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance self-consequating
50 13.00 12.00
25.00 17.2400 2.51169
6.309
Pengkategorisasian distribusi
self-regulated learning berdasarkan
rehearshing and memorizing dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
81
Skor tertinggi = 7 x 4 = 28
Skor terendah = 7 x 1 = 1
Mean teoritis µ = 7 x 2,5 = 17,5
Standar deviasi =
=
= 3,5
Tabel 4.26 Gambaran Self- Regulated
Learning berdasarkan Self-consequating
Interval Skor Kriteria
Self- consequating
F
21
≤ X
Tinggi 3
6 14
≤ X 21
Sedang 43
86 X 14
Rendah 4
8 Jumlah
50 100
Berdasarkan tabel 4.26 dapat diketahui self-regulated learning
berdasarkan self-consequating berada dalam kategori tinggi sebanyak 6, dalam
kategori sedang sebanyak 86, dan dalam kategori rendah sebanyak 8. Mean
empiris diperoleh nilai sebesar 17,2400 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang
14
≤ X 21.
Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa
self-regulated learning berdasarkan self- consequating
berada pada kategori sedang. 4.3.2.2.7
Self-Regulated Learning berdasarkan Seeking Social Assistance
Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan seeking social assistance digunakan 7 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini
statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan seeking social assistance dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:
Tabel 4.27 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Seeking Social Assistance
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance seeking social assistance
50 9.00
16.00 25.00 20.0800
2.01869 4.075
82
Pengkategorisasian distribusi
self-regulated learning berdasarkan
seeking social assistance dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut: Skor tertinggi
= 7 x 4 = 28 Skor terendah
= 7 x 1 = 1 Mean teoritis µ
= 7 x 2,5 = 17,5 Standar deviasi
=
=
= 3,5
Tabel 4.28 Gambaran Self-Regulated Learning
berdasarkan Seeking Social
Assistance
Interval Skor Kriteria
Seeking Social Assistance F
21 ≤ X
Tinggi 4
8 14
≤ X 21 Sedang
42 84
X 14 Rendah
4 8
Jumlah 50
100 Berdasarkan tabel 4.28 dapat diketahui
self-regulated learning berdasarkan seeking social assistance
berada dalam kategori tinggi sebanyak 8, dalam kategori sedang sebanyak 84, dan dalam kategori rendah sebanyak 8.
Mean empiris diperoleh nilai sebesar 20,0800 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang
14
≤ X
21. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-regulated learning berdasarkan
seeking social assistance berada pada kategori sedang.
4.3.2.2.8 Self-Regulated Learning berdasarkan
Self-evaluating Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan self-
evaluating digunakan 6 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan self-evaluating dengan
bantuan SPSS versi 17.0 for windows:
83
Tabel 4.29 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Self- evaluating
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance self-evaluating
50 8.00
13.00 21.00 17.1000
2.14047 4.582
Pengkategorisasian distribusi
self-regulated learning berdasarkan self-
evaluating dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut: Skor tertinggi
= 6 x 4 = 24 Skor terendah
= 6 x 1 = 6 Mean teoritis µ
= 6 x 2,5 = 15 Standar deviasi
=
=
= 3
Tabel 4.30 Gambaran Self-Regulated Learning
berdasarkan Self-evaluating
Interval Skor Kriteria
Self- evaluating
F
18
≤ X
Tinggi 24
48 12
≤ X 18
Sedang 26
52 X 12
Rendah Jumlah
50 100
Berdasarkan tabel 4.30 dapat diketahui self-regulated learning
berdasarkan self-evaluating berada dalam kategori tinggi sebanyak 48, dalam
kategori sedang sebanyak 52, dan tidak ada yang berada dalam kategori rendah. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 17,1000 yang apabila diletakkan kedalam
ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 12
≤ X
18. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-regulated learning berdasarkan
self-evaluating berada pada kategori sedang.
4.3.2.2.9 Self-Regulated Learning berdasarkan Metacognitive Self-regulation
Guna melihat
gambaran self-regulated
learning berdasarkan
metacognitive self-regulation digunakan 7 aitem dari skala self-regulated
84
learning. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan metacognitive self-regulation dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:
Tabel 4.31 Statistik
Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Metacognitive Self-regulation
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance metacognitive self-regulation
50 9.00
15.00 24.00 18.8200
2.28294 5.212
Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning
berdasarkan metacognitive self-regulation dilakukan secara manual dengan rincian sebagai
berikut: Skor tertinggi
= 7 x 4 = 28 Skor terendah
= 7 x 1 = 1 Mean teoritis µ
= 7 x 2,5 = 17,5 Standar deviasi
=
=
= 3,5
Tabel 4.32 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Metacognitive Self-
regulation
Interval Skor Kriteria
Metacognitive Self-regulation F
21
≤ X
Tinggi 14
28 14
≤ X 21
Sedang 36
72 X 14
Rendah Jumlah
50 100
Berdasarkan tabel 4.32 dapat diketahui self-regulated learning
berdasarkan metacognitive self-regulation berada dalam kategori tinggi
sebanyak 28, dalam kategori sedang sebanyak 72, dan tidak ada yang berada dalam
kategori rendah. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 18,8200 yang apabila
diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang
14
≤ X 21. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa
self-
85
regulated learning berdasarkan metacognitive self-regulation berada pada
kategori sedang. Penjelasan secara deskriptif mengenai self-regulated learning mahasiswa
Jurusan Psikologi sebagaimana yang telah dipaparkan di atas dapat disajikan secara ringkas pada tabel 4.33 di bawah ini:
Tabel 4.33 Ringkasan Deskriptif Self-Regulated Learning
Mahasiswa Jurusan Psikologi berdasarkan Tiap Indikator
Self-Regulated Learning Kategori
Tinggi Sedang
Rendah
Goal Setting and Planning 8
90 2
Organizing and Transforming 18
82 Environment Structuring
46 52
2 Keeping Record and Monitoring
30 66
4 Rehearsing and Memorizing
30 70
Self-consequating 6
86 8
Seeking Social Assistance 8
84 8
Self-evaluating 48
52 Metacognitive Self-regulation
28 72
Berdasarkan tabel 4.33 diketahui bahwa semua indikator dari self-regulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi berada dalam kategori sedang. Gambaran
secara detail dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini:
86
Gambar 4.5 Diagram
Ringkasan Deskriptif Self-Regulated Learning mahasiswa Jurusan Psikologi berdasarkan Tiap Indikator
Penjelasan kategorisasi prokrastinasi akademik tiap indikator diatas disusun berdasarkan kategorisasi distribusi normal, sedangkan untuk menentukan
indikator mana yang paling berpengaruh terhadap tinggi rendahnya variabel prokrastinasi akademik ditentukan dengan membandingkan mean empiris tiap
indikator. Adapun perbandingan mean empiris tiap indikator dapat dilihat pada tabel 4.34 :
Tabel 4.34 Perbandingan Mean empiris Tiap Indikator Self-Regulated Learning
Self-Regulated Learning Mean
Empiris
Goal Setting and Planning 14.5200
Organizing and Transforming 21.1400
Environment Structuring 17.1800
Keeping Record and Monitoring 21.5200
Rehearshing and Memorizing 22.0400
Self-Consequating 17.2400
8 18
46 30
30 6
8 48
28 90
82
52 66
70 86
84
52 72
2 2
4 8
8
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Indikator 5
Indikator 6
Indikator 7
Indikator 8
Indikator 9
Diagram Ringkasan Deskriptif Self-Regulated Learning
Mahasiswa Jurusan Psikologi
Tinggi Sedang
Rendah
87
Lanjutan Seeking Social Assistance
20.0800 Self-Evaluating
17.1000 Metacognitive Self-regulation
18.8200 Berdasarkan tabel 4.34 diketahui indikator rehearshing and memorizing
mendapatkan mean empiris terbesar, yaitu sebesar 22,0400 yang berarti indikator ini mempunyai pengaruh paling besar dalam menentukan tinggi rendahnya self-
regulated learning. Gambaran secara detail dapat dilihat pada gambar 4.6 dibawah ini:
Gambar 4.6 Diagram Perbandingan Mean Empiris Tiap Indikator Self-Regulated Learning
4.4 Hasil Penelitian