Gambaran Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi

72

4.3.2 Gambaran Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi

Universitas Negeri Semarang Salah satu skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala self- regulated learning. Skala tersebut disusun berdasarkan indikator-indikator yang merepresentasikan variabel self-regulated learning. Oleh karena itu, gambaran self-regulated learning mahasiswa dapat ditinjau baik secara umum maupun spesifik ditinjau dari tiap indikator. Berikut merupakan gambaran self-regulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi yang ditinjau secara umum dan spesifik. 4.3.2.1 Gambaran Umum Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang Self-regulated learning mahasiswa ini dapat dilihat dari sembilan indikator yaitu 1. goal setting and planning, 2. organizing and transforming; 3. environment structuring; 4. keeping record and monitoring; 5. rehearsing and memorizing; 6. self-consequating; 7. seeking social assistance; 8. self- evaluating; 9. metacognitive self-regulation. Kesembilan indikator tersebut diungkap melalui skala dengan jumlah aitem sebanyak 63 buah dengan skor tertinggi 4 dan skor terendah 1 untuk masing-masing aitem. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows: Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance Self-regulated learning 50 66.00 141.00 207.00 169.6400 16.18233 261.868 Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut: Skor tertinggi = 63 x 4 = 254 73 Skor terendah = 63 x 1 = 63 Mean teoritis µ = 63 x 2,5 = 157,5 Standar deviasi  = = = 31,83 Berdasarkan kriteria pada tabel 3.14, maka diperoleh hasil deskripsi self- regulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi yang dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini: Tabel 4.14 Gambaran Umum Self-Regulated Learning Interval Skor Kriteria Self-Regulated Learning F 189,33 ≤ X Tinggi 6 12 125,17 ≤ X 189,33 Sedang 44 88 X 125,17 Rendah Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui self-regulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi berada dalam kategori tinggi sebanyak 12, dalam kategori sedang sebanyak 84, dan tidak ada yang dalam kategori rendah. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 1695,6400 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 125,17 ≤ X 189,33. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa self-regulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi berada pada kategori sedang. Gambaran secara detail dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini: 74 Gambar 4.4 Diagram Gambaran Umum Self-Regulated Learning 4.3.2.2 Gambaran Spesifik Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang Berdasarkan Tiap Indikator Self-regulated learning dapat dilihat dari sembilan indikator yaitu 1. goal setting and planning, 2. organizing and transforming; 3. environment structuring; 4. keeping record and monitoring; 5. rehearsing and memorizing; 6. self-consequating; 7. seeking social assistance; 8. self-evaluating; 9. metacognitive self-regulation. 4.3.2.2.1 Self-Regulated Learning berdasarkan Goal Setting and Planning Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan goal setting and planning digunakan 6 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan goal setting and planning dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows: Tabel 4.15 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Goal Setting and Planning N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance goal setting and planning 50 10.00 11.00 21.00 14.5200 2.01261 4.051 Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan goal setting and planning dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut: 12 88 Diagram Gambaran Umum Self- Regulated Learning Tinggi Sedang Rendah 75 Skor tertinggi = 6 x 4 = 24 Skor terendah = 6 x 1 = 6 Mean teoritis µ = 6 x 2,5 = 15 Standar deviasi  = = = 3 Tabel 4.16 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Goal Setting and Planning Interval Skor Kriteria Goal Setting and Planning F 18 ≤ X Tinggi 4 8 12 ≤ X 18 Sedang 45 90 X 12 Rendah 1 2 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui self-regulated learning berdasarkan goal setting and planning berada dalam kategori tinggi sebanyak 8, dalam kategori sedang sebanyak 90 dan dalam kategori rendah sebanyak 2. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 14,5200 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 12 ≤ X 18. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa self-regulated learning berdasarkan goal setting and planning berada pada kategori sedang. 4.3.2.2.2 Self-Regulated Learning berdasarkan Organizing and Transforming Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan organizing and transforming digunakan 8 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan organizing and transforming dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows: 76 Tabel 4.17 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Organizing and Transforming N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance organizing and transforming 50 11.00 16.00 27.00 21.1400 2.61089 6.817 Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan organizing and transforming dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut: Skor tertinggi = 8 x 4 = 32 Skor terendah = 8 x 1 = 8 Mean teoritis µ = 8 x 2,5 = 20 Standar deviasi  = = = 4 Tabel 4.18 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Organizing and Transforming Interval Skor Kriteria Organizing and Transforming F 24 ≤ X Tinggi 9 18 16 ≤ X 24 Sedang 41 82 X 16 Rendah Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui self-regulated learning berdasarkan organizing and transforming berada dalam kategori tinggi sebanyak 18, dalam kategori sedang sebanyak 82 dan tidak ada yang berada dalam kategori rendah. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 21,14200 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 16 ≤ X 24. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa self- regulated learning berdasarkan organizing and transforming berada pada kategori sedang. 77 4.3.2.2.3 Self-Regulated Learning berdasarkan Environment Structuring Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan environment structuring digunakan 6 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan environment structuring dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows: Tabel 4.19 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Environment Structuring N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance environment structuring 50 14.00 10.00 24.00 17.1800 2.97397 8.844 Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan environment structuring dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut: Skor tertinggi = 6 x 4 = 24 Skor terendah = 6 x 1 = 6 Mean teoritis µ = 6 x 2,5 = 15 Standar deviasi  = = = 3 Tabel 4.20 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Environment Structuring Interval Skor Kriteria Environment Structuring F 18 ≤ X Tinggi 23 46 12 ≤ X 18 Sedang 26 52 X 12 Rendah 1 2 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui self-regulated learning berdasarkan environment structuring berada dalam kategori tinggi sebanyak 46, dalam kategori sedang sebanyak 52, dan dalam kategori rendah sebanyak 2. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 17,1800 yang apabila diletakkan kedalam 78 ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 12 ≤ X 18. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-regulated learning berdasarkan environment structuring berada pada kategori sedang. 4.3.2.2.4 Self-Regulated Learning berdasarkan Keeping Record and Monitoring Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan keeping record and monitoring digunakan 8 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan keeping record and monitoring dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows: Tabel 4.21 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Keeping Record and Monitoring N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance keeping record and monitoring 50 13.00 15.00 28.00 21.5200 3.38809 11.479 Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan keeping record and monitoring dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut: Skor tertinggi = 8 x 4 = 32 Skor terendah = 8 x 1 = 8 Mean teoritis µ = 8 x 2,5 = 20 Standar deviasi  = = = 4 Tabel 4.22 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Keeping Record and Monitoring Interval Skor Kriteria Keeping Record and Monitoring F 24 ≤ X Tinggi 15 30 16 ≤ X 24 Sedang 33 66 X 16 Rendah 2 4 Jumlah 50 100 79 Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui self-regulated learning berdasarkan keeping record and monitoring berada dalam kategori tinggi sebanyak 30, dalam kategori sedang sebanyak 66, dan dalam kategori rendah sebanyak 4. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 21,5200 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 16 ≤ X 24. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self- regulated learning berdasarkan keeping record and monitoring berada pada kategori sedang. 4.3.2.2.5 Self-Regulated Learning berdasarkan Rehearshing and Memorizing Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan rehearshing and memorizing digunakan 8 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan rehearshing and memorizing dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows: Tabel 4.23 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Rehearshing and Memorizing N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance rehearshing and memorizing 50 14.00 16.00 30.00 22.0400 2.86399 8.202 Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan rehearshing and memorizing dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut: Skor tertinggi = 8 x 4 = 32 Skor terendah = 8 x 1 = 8 Mean teoritis µ = 8 x 2,5 = 20 Standar deviasi  = = = 4 80 Tabel 4.24 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Rehearshing and Memorizing Interval Skor Kriteria Rehearshing and Memorizing F 24 ≤ X Tinggi 15 30 16 ≤ X 24 Sedang 35 70 X 16 Rendah Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.24 dapat diketahui self-regulated learning berdasarkan rehearshing and memorizing berada dalam kategori tinggi sebanyak 30, dalam kategori sedang sebanyak 70, dan tidak ada yang berada dalam kategori rendah. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 22,0400 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 16 ≤ X 24. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self- regulated learning berdasarkan rehearshing and memorizing berada pada kategori sedang. 4.3.2.2.6 Self-Regulated Learning berdasarkan Self-consequating Guna melihat self-regulated learning berdasarkan self-consequating digunakan 7 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan self-consequating dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows: Tabel 4.25 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Self- consequating N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance self-consequating 50 13.00 12.00 25.00 17.2400 2.51169 6.309 Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan rehearshing and memorizing dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut: 81 Skor tertinggi = 7 x 4 = 28 Skor terendah = 7 x 1 = 1 Mean teoritis µ = 7 x 2,5 = 17,5 Standar deviasi  = = = 3,5 Tabel 4.26 Gambaran Self- Regulated Learning berdasarkan Self-consequating Interval Skor Kriteria Self- consequating F 21 ≤ X Tinggi 3 6 14 ≤ X 21 Sedang 43 86 X 14 Rendah 4 8 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.26 dapat diketahui self-regulated learning berdasarkan self-consequating berada dalam kategori tinggi sebanyak 6, dalam kategori sedang sebanyak 86, dan dalam kategori rendah sebanyak 8. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 17,2400 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 14 ≤ X 21. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-regulated learning berdasarkan self- consequating berada pada kategori sedang. 4.3.2.2.7 Self-Regulated Learning berdasarkan Seeking Social Assistance Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan seeking social assistance digunakan 7 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan seeking social assistance dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows: Tabel 4.27 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Seeking Social Assistance N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance seeking social assistance 50 9.00 16.00 25.00 20.0800 2.01869 4.075 82 Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan seeking social assistance dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut: Skor tertinggi = 7 x 4 = 28 Skor terendah = 7 x 1 = 1 Mean teoritis µ = 7 x 2,5 = 17,5 Standar deviasi  = = = 3,5 Tabel 4.28 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Seeking Social Assistance Interval Skor Kriteria Seeking Social Assistance F 21 ≤ X Tinggi 4 8 14 ≤ X 21 Sedang 42 84 X 14 Rendah 4 8 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.28 dapat diketahui self-regulated learning berdasarkan seeking social assistance berada dalam kategori tinggi sebanyak 8, dalam kategori sedang sebanyak 84, dan dalam kategori rendah sebanyak 8. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 20,0800 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 14 ≤ X 21. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-regulated learning berdasarkan seeking social assistance berada pada kategori sedang. 4.3.2.2.8 Self-Regulated Learning berdasarkan Self-evaluating Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan self- evaluating digunakan 6 aitem dari skala self-regulated learning. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan self-evaluating dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows: 83 Tabel 4.29 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Self- evaluating N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance self-evaluating 50 8.00 13.00 21.00 17.1000 2.14047 4.582 Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan self- evaluating dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut: Skor tertinggi = 6 x 4 = 24 Skor terendah = 6 x 1 = 6 Mean teoritis µ = 6 x 2,5 = 15 Standar deviasi  = = = 3 Tabel 4.30 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Self-evaluating Interval Skor Kriteria Self- evaluating F 18 ≤ X Tinggi 24 48 12 ≤ X 18 Sedang 26 52 X 12 Rendah Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.30 dapat diketahui self-regulated learning berdasarkan self-evaluating berada dalam kategori tinggi sebanyak 48, dalam kategori sedang sebanyak 52, dan tidak ada yang berada dalam kategori rendah. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 17,1000 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 12 ≤ X 18. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-regulated learning berdasarkan self-evaluating berada pada kategori sedang. 4.3.2.2.9 Self-Regulated Learning berdasarkan Metacognitive Self-regulation Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan metacognitive self-regulation digunakan 7 aitem dari skala self-regulated 84 learning. Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan metacognitive self-regulation dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows: Tabel 4.31 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Metacognitive Self-regulation N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance metacognitive self-regulation 50 9.00 15.00 24.00 18.8200 2.28294 5.212 Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan metacognitive self-regulation dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut: Skor tertinggi = 7 x 4 = 28 Skor terendah = 7 x 1 = 1 Mean teoritis µ = 7 x 2,5 = 17,5 Standar deviasi  = = = 3,5 Tabel 4.32 Gambaran Self-Regulated Learning berdasarkan Metacognitive Self- regulation Interval Skor Kriteria Metacognitive Self-regulation F 21 ≤ X Tinggi 14 28 14 ≤ X 21 Sedang 36 72 X 14 Rendah Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.32 dapat diketahui self-regulated learning berdasarkan metacognitive self-regulation berada dalam kategori tinggi sebanyak 28, dalam kategori sedang sebanyak 72, dan tidak ada yang berada dalam kategori rendah. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 18,8200 yang apabila diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 14 ≤ X 21. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self- 85 regulated learning berdasarkan metacognitive self-regulation berada pada kategori sedang. Penjelasan secara deskriptif mengenai self-regulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi sebagaimana yang telah dipaparkan di atas dapat disajikan secara ringkas pada tabel 4.33 di bawah ini: Tabel 4.33 Ringkasan Deskriptif Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi berdasarkan Tiap Indikator Self-Regulated Learning Kategori Tinggi Sedang Rendah Goal Setting and Planning 8 90 2 Organizing and Transforming 18 82 Environment Structuring 46 52 2 Keeping Record and Monitoring 30 66 4 Rehearsing and Memorizing 30 70 Self-consequating 6 86 8 Seeking Social Assistance 8 84 8 Self-evaluating 48 52 Metacognitive Self-regulation 28 72 Berdasarkan tabel 4.33 diketahui bahwa semua indikator dari self-regulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi berada dalam kategori sedang. Gambaran secara detail dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini: 86 Gambar 4.5 Diagram Ringkasan Deskriptif Self-Regulated Learning mahasiswa Jurusan Psikologi berdasarkan Tiap Indikator Penjelasan kategorisasi prokrastinasi akademik tiap indikator diatas disusun berdasarkan kategorisasi distribusi normal, sedangkan untuk menentukan indikator mana yang paling berpengaruh terhadap tinggi rendahnya variabel prokrastinasi akademik ditentukan dengan membandingkan mean empiris tiap indikator. Adapun perbandingan mean empiris tiap indikator dapat dilihat pada tabel 4.34 : Tabel 4.34 Perbandingan Mean empiris Tiap Indikator Self-Regulated Learning Self-Regulated Learning Mean Empiris Goal Setting and Planning 14.5200 Organizing and Transforming 21.1400 Environment Structuring 17.1800 Keeping Record and Monitoring 21.5200 Rehearshing and Memorizing 22.0400 Self-Consequating 17.2400 8 18 46 30 30 6 8 48 28 90 82 52 66 70 86 84 52 72 2 2 4 8 8 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8 Indikator 9 Diagram Ringkasan Deskriptif Self-Regulated Learning Mahasiswa Jurusan Psikologi Tinggi Sedang Rendah 87 Lanjutan Seeking Social Assistance 20.0800 Self-Evaluating 17.1000 Metacognitive Self-regulation 18.8200 Berdasarkan tabel 4.34 diketahui indikator rehearshing and memorizing mendapatkan mean empiris terbesar, yaitu sebesar 22,0400 yang berarti indikator ini mempunyai pengaruh paling besar dalam menentukan tinggi rendahnya self- regulated learning. Gambaran secara detail dapat dilihat pada gambar 4.6 dibawah ini: Gambar 4.6 Diagram Perbandingan Mean Empiris Tiap Indikator Self-Regulated Learning

4.4 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Konsep Diri Akademik Dengan Self Regulated Learning Pada Mahasiswa Penghuni Asrama Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

5 106 108

Hubungan antara Self-efficacy dengan Self-regulated Learning pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

10 89 124

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 12

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 17

Hubungan antara Self Efficacy dan Self Regulated Learning dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakulats Psikologi Universitas Surabaya - Ubaya Repository

0 0 1

Hubungan Antara Konsep Diri Akademik Dengan Self Regulated Learning Pada Mahasiswa Penghuni Asrama Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 4 12

HUBUNGAN ANTARA SELF REGULATED LEARNING DENGAN PROKRASTINASI PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

0 0 125