43
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Arikunto 2006: 130 mengartikan populasi sebagai keseluruhan subjek penelitian. Pengertian lain diungkapkan oleh Purwanto 2011: 56-57 bahwa
populasi adalah sebuah kelompok yang kepada mereka hasil-hasil penelitian yang dilakukan hendak digeneralisasikan. Untuk populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang angkatan 2006-2008 sejumlah 120 orang mahasiswa yang memiliki beberapa karakteristik sebagai
berikut: 1. Mahasiswa Jurusan Psikologi masa studi 5 tahun atau lebih
2. Masih dalam proses pengerjaan proposal skripsi atau skripsi 3. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif atau tidak sedang dalam keadaan cuti
Kriteria pemilihan populasi ini didasarkan pada teori Solomon dan Rothblum 1984: 503 yang menyatakan bahwa tendensi mahasiswa untuk
melakukan prokrastinasi meningkat seiring dengan makin lamanya studi seseorang. Indikasi prokrastinasi akademik adalah masa studi sudah mencapai 5
tahun atau lebih.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto 2006: 131. Menurut Purwanto 2011: 56 istilah sampel menunjukkan pada sebuah
kelompok yang dari padanya peneliti memperoleh informasi yang pada gilirannya akan digeneralisasikan kepada kelompok yang lebih besar. Penelitian ini
menggunakan teknik probability sampling. Teknik probability sampling biasanya
44
digunakan teknik random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi
anggota sampel Purwanto 2011: 61. Teknik random sampling yang peneliti gunakan adalah stratified random sampling. Menurut Purwanto 2011: 64
stratified random sampling digunakan jika populasi terdiri dari sejumlah strata atau sub-sub kelompok, yang berpotensi membawa perbedaan pada variabel yang
sedang diamati. Sehingga peneliti harus mengambil sampel dari tiap-tiap strata ataupun sub-kelompok dalam proporsi yang sama seperti yang terdapat pada
populasi. Pada penelitian ini, jumlah populasi yang terdiri dari angkatan 2006, 2007
dan 2008 memiliki jumlah mahasiswa yang berbeda antara satu angkatan dengan yang lainnya sehingga tidak proporsional. Komposisi masing-masing angkatan
dalam populasi ditunjukkan oleh tabel 3.1 dibawah ini: Tabel. 3.1 Komposisi Populasi berdasarkan Angkatan
No Angkatan
Jumlah Persentase
1 2006
17 14
2 2007
32 27
3 2008
71 59
Total 120
100 Melihat perbedaan komposisi yang cukup signifikan maka peneliti
memutuskan untuk mengambil sampel sejumlah 50 orang atau 42 dari total jumlah populasi. Jumlah sampel yang diambil setidaknya sudah memenuhi syarat
untuk jumlah minimal subjek untuk sebuah penelitian korelasional. Menurut Frankel 1993 jumlah minimal subjek dalam sebuah untuk penelitian korelasional
yaitu 50 orang, sedangkan menurut McMillan Schumaker 2001 yaitu 30 orang dalam Purwanto 2011: 73.
45
Setiap angkatan akan diambil sampel sejumlah 42 agar setiap angkatan didalam populasi dapat terwakili secara proporsional. Komposisi sampel
penelitian berdasarkan masing-masing angkatan ditunjukkan oleh tabel 3.2 dibawah ini:
Tabel 3.2 Komposisi Sampel berdasarkan Angkatan No
Angkatan Jumlah
Persentase 1
2006 7
14 2
2007 13
27 3
2008 30
59 Total
50 100
Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan jumlah sampel penelitian berdasarkan jenis kelamin. Hal ini diharapkan agar masing- masing jenis kelamin
dapat terwakili secara proporsional. Komposisi populasi dan sampel penelitian berdasarkan jenis kelamin dipaparkan pada tabel 3.3 dibawah ini:
Tabel 3.3 Komposisi Populasi dan Sampel Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Populasi
Jenis Kelamin
Jumlah Sampel
Jenis Kelamin
Jumlah 120 orang
Laki-laki 51 42,5
50 orang Laki-laki
21 42,5 Perempuan
69 57, 5 Perempuan
29 57,5
3.5 Metode Pengumpulan Data