2.2.2 Langkah-Langkah Perhitungan EVA
Menurut Young and O’Byrne 2001 agar EVA dapat menjadi alat pengukur kinerja EVA dirumuskan sebagai berikut :
Tabel 2.1 Perhitungan EVA
Penjualan bersih – Biaya operasi
= laba bersih operasi atau
pendapatan sebelum bunga dan pajak, EBIT
EBIT- Pajak =
Laba operasi bersih setelah pajak NOPAT
NOPAT – Biaya modal modal yang diinvestasikan x Biaya
modal Tambah kan keterangan
= EVA
Sumber : Olahan penulis 2013
2.2.2.1 Net Operating Profit After Tax NOPAT
NOPAT adalah laba operasi perusahaan setelah pajak, dan mengukur laba yang diperoleh perusahaan dalam operasi berjalan.
NOPAT oleh Stewart 1991 diartikan sebagai : Profits derived from company’s operations after taxes but before
financing cost and non-cash book keeping entries. Such non-cash book keeping entries do not include depreciation since depreciation
is considered as a true economic expense. In other words, NOPAT is equal to the income available to shareholders plus interest expense
after tax
Dalam menghitung NOPAT, ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu dengan pendekatan finansial atupun pendekatan
operasional. Namun perhitungan NOPAT memerlukan begitu banyak penyesuaian. Hal ini bertujuan untuk mendapat nilai ekonomi yang
Universitas Sumatera Utara
sesungguhnya. Secaa ringkas menurut Young 2001:51 dapat dihitung dengan cara :
Laba Operasi xxx
Penghasilan Bunga xxx
Pajak Penghasilan xxx Pembebasan Pajak atas Bunga xxx
NOPAT xxx
2.2.2.2 Modal yang Diinvestasikan Invested Capital
Modal yang dinvestasikaninvested capitaladalah jumlah seluruh keuangan perusahaan, terlepas dari kewajiban jangka pendek, pasiva yang
tidak menggandung bunga non interest bearing liabilities seperti utang, upah yang akan jatuh tempo accured wages, dan pajak yang akan jatuh
tempo accured taxes. Modal yang diinvestasikan sama dengan jumlah ekuitas pemegang saham, seluruh utang jangka pendek dan jangka
panjang yang menanggung bunga, utang, dan kewajiban jangka panjang lainnya. Young,2001:39
Modal yang diinvestasikan invested capital dapat dihitung dengan cara:
Modal yang diinvestasikan = Total KewajibanEkuitas – Kewajiban Jangka Pendek.
Young, 2001: 50
Universitas Sumatera Utara
2.2.2.3 Biaya Modal Rata – Rata Terimbang
Weighted Average Cost of CapitalWACC
Biaya modal rata – rata tertimbang sama dengan jumlah biaya dari setiap komponen modal utang jangka pendek,utang jangka panjang, dan
ekuitas pemegang saham ditimbang berdasarkan proporsi relatifnya
dalam struktur modal perusahaan pada nilai pasar. Young,2001:39
Penggunaan biaya rata-rata tertimbang dimaksudkan untuk mengukur pendanaan dalam menerima proyek yang diharapkan
menghasilkan lebih dari rata-rata tertimbang pengembaliaan yang diminta, dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan harga pasar
sahamnya. Kenaikanini terjadi karena proyek investasi tersebut diharapkan dengan mengukur resiko dapat menggembalikan lebih dari
bagian yang dibiayai dengan ekuitas daripada pengembaliaan yang diminta atas modal ekuitas. Setelah harapan ini tampak jelas dipasar,
maka akan terjadi kenaikan harga saham dengan syarat hal- hal lainya
tidak berubah. Van Honre, 2007
Penggunaan biaya rata-rata tertimbang juga bermanfaat dalam pengambilan keputusan manajer dalam pemanfaatan modal. Jika biaya
modal rata-rata tertimbang perusahaan tidak sesuai dengan biaya sesungguhnya,penggangaran modal cenderung tidak optimal. Yang bisa
berakibat pada penurunan kinerja perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Secara ringkas biaya rata-rata tertimbang
dapat dihitung sebagai berikut :
WACC = Wd x Kd + We x Ke Dimana:
WACC : Biaya modal rata-rata tertimbang
Wd : Proporsi hutang dalam struktur modal
Kd : Cost of debt
We : Proporsi ekuitas dalam struktur modal
Ke : Cost of equity
a. Bobot Utang Jangka Panjang dan Ekuitas Dalam Struktur Modal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh P. Marsha 1981, tidak
ada rumusan yang pasti mengenai rasio antara hutang dan ekuitas dalam perusahaan. Tetapi setiap perusahaan memiliki kebiasaan untuk
menyusun berapa perbandingan antara ekuitas dan hutang dalam struktur modal perusahaan.
Ross, dkk 199 : 418 menyebutkan ada 4 faktor yang mempengaruhi struktur modal dalam perusahaan, yaitu :
• Pajak Taxes Jika pajak perusahaan lebih tinggi daripada bungan hutang, maka
perusahaan akan cenderung menggunakan proporsi hutang yang lebih besar.
Universitas Sumatera Utara
• Tipe Asset yang Dimilki Perusahaan Types of Assets Jika perusahaan banyak menginvestasikan dananya dalam asset yang
berwujud, maka biaya untuk manajemen resiko lebih murah dibandingkan dengan perusahaan yang menginvestasikan dalam asset
tak berwujud, misalnya untuk biaya penelitian dan penggembangan. Banyak biaya yang digunakan untuk melakukan manajemen terhadap
resiko keuangan. • Ketidakpastian Pendapatan Operasi Uncertainty of Operating Income
Perusahaan yang memilki ketidakpastian yang tinggi terhadap pendapatan operasi biasanya lebih memilih ekuitas dibadingkan
dengan hutang, karena hutang harus dibayar meskipun perusahaan menggalami kerugian.
• Tingkatan Sosial dan Kelesuan Keuangan Pecking Order and Financial Order
Teori “pecking order” menjelaskan bahwa lebih baik memilih pendanaan ekuitas dari pada hutang, dan apabila kebutuhan pendanaa
lebih besar dari laba ditahan maka lebih baik memilih hutang. Proporsi ekuitas dan hutang dalam strukur modal dapat dihitung
dengan perbandingan Tinneke, 2007:37 Wd
=
Total hutang Total Modal
We
=
Total Saham Total Modal
Universitas Sumatera Utara
Dimana: Wd : Proporsi hutang
We : Proporsi modal sendiri
b.Biaya Hutang Cost of Debt Biaya hutang adalah tingkat suku bunga yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan bila mendapatkan dana dengan melakukan pinjaman dari pihak lain. Dengan meminjam dari pihak lain, maka akan timbul bunga
yang merupakan biaya bagi perusahaan.Bukit, 2003 Biaya hutang dihitung sebagai berikut :
K
d
=
� �
Dimana: Kd
: Biaya hutang F : Biaya bunga tahunan Annual interest expense
B : Total hutang Total debt Biaya hutang setelah pajak dihitung sebagai berikut :
K
i
= K
d
1-t Dimana:
Ki : Biaya Hutang setelah pajak
Kd : Biaya hutang
T : Tingkat pajak
Karena pembayaran bunga mengurangi besarnya Pendapatan Kena Pajak PKP,maka biaya hutang harus dikoreksi dengan faktor 1-t.
Universitas Sumatera Utara
c. Biaya Modal Saham Cost of Equity Biaya modal merupakan biaya kesempatan yang sama dengan
penggembalian yang diharapkan investor perusahaan jika mereka menginvestasikan dalam alternatif investasi yang mempunyai resiko yang
sebanding. Bukit,2003 Ada beberapa cara untuk menentukan biaya modal saham Ke antara
lain Bukit,2003 : 1. Constant Growth Valuation Gordon Model
Expected rate of return dari suatu saham tergantung pada dividen dari saham yang dibayarkan. Pada tingkat keseimbangan, rate of return
yang diinginkan adalah sama dengan rate of returndari investasi baru.
2. Pendekatan Price Earning Per Ratio PER Pendekatan ini digunakan untuk mengestimasi cost of
equityperusahaan bila perusahaan belum melakukan go public. PER dihitung dengan pendapatn per lembar saham.
3. Capital Assets Pricing Model CAPM CAPM merupakan pendekatan yang memberikan prediksi yang tepat
antara hubungan risiko sebuah aset dan tingkat harapan pengembalian expected return.
Model ini dikemukakan oleh Jack Traynor, William Sharpe dan John Traynor. Bodie et al. 2005 menjelaskan bahwa Capital Asset Pricing
Model CAPM merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern.Walaupun CAPM belum dapat dibuktikan secara empiris, CAPM
sudah luas digunakan karena CAPM akurasi yang cukup pada aplikasi penting.Ross et.a
l, 1999:293.
Untuk penelitian ini digunakan pendekatan CAPM yang mempunyai rumus sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
R =R
F
+ β x R
m
- R
F
Dimana : R
: Expected Return R
F
: Risk-free rate Rm-R
F
: The market-risk premium β
: Stock’s beta
R
F
menggunakan tingkat return suku bunga bank sentral, di Indonesia umumnya risk free aset disamakan dengan tingkat return suku bunga
Bank Indonesia. Tingkat suku bunga bank sentral dianggap terbebas dari resiko, karena dianggap negara tidak mungkin tidak sanggup membayar
hutangnya. β adalah ukuran dari hubungan paralel dari sebuah saham biasa dengan
seluruh tren dalam pasar saham. Riset empiris mendukung argumen mengenai β sebagai prediktor yang baik untuk memprediksi nilai saham
di masa yang akan datang future stock prices. Bila n
ilai β = 1 artinya adanya hubungan yang sempurna dengan kinerja seluruh pasar seperti yang diukur indeks pasar. Bila β 1.00
artinya saham cenderung naik dan turun lebih tinggi daripada pasar. β 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih rendah daripada
indeks pasar secara umum general market index. Naftali, 2009
Universitas Sumatera Utara
2.3 Market Value Added MVA