Pengecoran Benda Uji Perawatan Benda Uji

3. Persiapkan material penyusun beton seperti semen, pasir, kerikil, air, serat dan ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan perbandingan mix design. 4. Persiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam proses pencampuran.

3.2.3 Pengecoran Benda Uji

1. Letakkan mesin pengaduk molen pada kedudukan yang stabil. 2. Hidupkan mesin pengaduk molen sesuai dengan tenaga penggeraknya. Gambar 3.11 Mesin Pengaduk Molen 3. Masukkan air secukupnya untuk membasahi permukaan dalam mesin pengaduk molen. 4. Masukkan pasir ke dalam mesin pengaduk molen. 5. Masukkan semen ke dalam mesin pengaduk molen. 6. Tambahkan sedikit air dengan tujuan mempermudah proses pencampuran pasir dan semen. 7. Masukkan kerikil ke dalam mesin pengaduk molen. 8. Masukkan sisa air yang telah dipersiakan ke dalam mesin pengaduk molen. 9. Biarkan seluruh bahan tercampur selama ± 5 menit. Pada pengadukan beton serat ijuk, maka serat ijuk aren dimasukkan setelah adukan terlihat homogen tercampur merata. Universitas Sumatera Utara 10. Tuangkan adukan secukupnya ke dalam alat uji slump untuk memeriksa nilai slump campuran beton. 11. Setelah hasil uji slump telah memenuhi nilai yang telah ditentukan sebelumnya, maka adukan dituang ke dalam cetakan silinder dan balok secara bertahap. Agar adukan bisa terisi secara penuh ke dalam cetakan silinder dan balok gunakan alat perojok atau vibrator. 10 cm Gambar 3.12 Pengujian Slump

3.2.4 Perawatan Benda Uji

Perawatan dilakukan setelah beton mencapai final setting, artinya beton telah mengeras. Perawatan dilakukan agar proses hidrasi selanjutnya tidak mengalami gangguan dimana beton tidak mengalami keretakan karena kehilangan air yang begitu cepat. Beberapa metode perawatan beton yang umum digunakan antara lain: 1. Perawatan Normal Pembasahan Moist Curing Perawatan dengan metode ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a Beton segar diletakkan dalam ruangan yang lembab b Beton segar diletakkan di atas genangan air Universitas Sumatera Utara c Beton segar diletakkan di dalam air d Permukaan beton diselimuti dengan karung basah e Menggenangi permukaan beton dengan air f Menyirami permukaan beton secara kontiniu. Cara a, b, c dilakukan terhadap benda uji silinder kubus, sedangkan cara d, e, f dilakukan untuk perawatan beton di lapangan kerja proyek. Dan dalam penelitian ini, cara c dilakukan untuk perawatan benda uji silinder yang dilakukan selama 28 hari dan cara f dilakukan untuk perawatan benda uji balok yang dilakukan selama 28 hari. 2. Perawatan Dipercepat Acceleration Curing Perawatan ini bertujuan untuk menghasilkan beton yang memiliki kuat tekan yang sesuai rencana dengan waktu perawatan yang relatif lebih cepat daripada perawatan normal. Perawatan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a Beton ditutup dengan lembaran isolasi poly urethere sheet b Beton disimpan dalam air panas bersuhu 55 o C c Beton bertulang diber aliran listrik electrical curing d Perawatan dengan uap steam curing Universitas Sumatera Utara Gambar 3.13 Perawatan Benda Uji Silinder Beton Dengan Cara Merendam

3.3 Pengujian Benda Uji

3.3.1 Pengujian Kuat Tekan Benda Uji Silinder

1. Benda Uji dikeluarkan dari bak perendam dan diletakkan di tempat kering kemudian didiamkan selama 1 hari agar benda uji telah benar- benar kering saat diuji. 2. Timbang berat benda uji 3. Benda uji diletakkan secara sentris atau tepat di tengah-tengah alat penekan Compression Machine. 4. Mesin tekan dijalankan dengan penambahan beban secara konstan melalui tuas pompa. 5. Lakukan pembebanan sampai jarum penunjuk skala beban tidak naik lagi dan catatlah angka yang ditunjukkan jarum penunjuk. Dial Penunjuk Skala Beban Compression Machine Benda Uji Silinder Hydraulic Jack Universitas Sumatera Utara