Beton Segar Sifat Beton

Dan pada penelitian ini, saya menggunakan serat ijuk aren dengan kualitas nomor empat dimana dapat diperoleh di toko bangunan dengan mudah. Ijuk mempunyai beberapa sifat fisik, seperti: berupa helaian benangserat berwarna hitam, berdiameter kurang dari 0,5 mm, bersifat kaku dan ulet tidak mudah putus, massa jenis serat ijuk 1,136 gramcm 3 . Komposisi unsur kimia penyusun serat ijuk dapat dilihat dari table 2.5 berikut: Tabel 2.5 Komposisi Kandungan Unsur Kimia pada Serat Ijuk Kandungan Unsur Kimiawi Komposisi Selulosa 51,54 Hemiselulosa 15,88 Lignin 43,09 Air 8,9 Abu 2,54 Gambar 2.2 Serat Ijuk Aren dalam gulungan

2.3. Sifat Beton

2.3.1. Beton Segar

Hal-hal penting yang berkaitan dengan sifat-sifat beton segar, yaitu: 1. Kemudahan pengerjaan workability. Universitas Sumatera Utara Dalam pengerjaan beton workability atau sering disebut kelecekan merupakan sifat penting yang harus diperhatikan. Sifat ini merupakan ukuran dari tingkat kemudahan adukan untuk diaduk, diangkut, dituang dan dipadatkan dengan indikasi tidak terjadinya pemisahan segregation dan pendarahan bleeding. Workability kelecekan dapat didefenisikan dari tiga sifat Wira Kusuma, 2012, yaitu: a. Kompatibilitas, yaitu kemudahan beton untuk dipadatkan dan mengeluarkan rongga-rongga udara. b. Mobilitas, yaitu kemudahan beton untuk mengalir ke dalam cetakan dan membungkus tulangan. c. Stabilitas, yaitu kemampuan beton untuk tetap menjadi massa homogen tanpa pemisahan selama pengerjaan. Unsur-unsur yang mempengaruhi sifat kemudahan pengerjaan beton segar: a. Jumlah air yang dipakai dalam campuran adukan beton. Makin banyak air yang dipakai makin mudah beton segar dikerjakan. b. Penambahan semen kedalam campuran karena pasti diikuti dengan bertambahnya air campuran untuk memperoleh nilai fas tetap. c. Gradasi campuran pasir dan kerikil. d. Pemakaian butir maksimum kerikil yang dipakai. e. Pemakaian butir-butir batuan yang bulat. f. Cara pemadatan adukan beton menentukan sifat pengerjaan yang berbeda. 2. Pemisahan kerikil. Kecenderungan butir-butir kerikil untuk memisahkan diri dari campuran adukan beton disebut segregation. Menurut Murdock 1986 segregasi disebabkan oleh hal-hal berikut : a. Penggunaan air pencampur yang terlalu banyak b. Gradasi agregat yang jelek c. Kurangnya jumlah semen d. Cara pengelolaan yang tidak memenuhi syarat. Pemisahan kerikil dari adukan beton berakibat kurang baik terhadap kekuatan beton setelah mengeras. Untuk mengurangi kecenderungan pemisahan kerikil tersebut maka diusahakan hal-hal sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Air yang diberikan sesedikit mungkin b. Adukan beton jangan dijatuhkan dari ketinggian terlalu besar. c. Cara pengangkutan, penuangan maupun pemadatan harus mengikuti cara- cara yang benar sesuai standard. 3. Pemisahan air Kecenderungan air campuran untuk naik ke atas memisahkan diri pada beton segar yang baru saja dipadatkan disebut bleeding. Menurut Neville 1981:224 penyebab terjadinya bleeding adalah ketidakmampuan bahan padat campuran untuk menangkap air pencampur. Ketika bleeding sedang berlangsung, air campuran terjebak di dalam kantong-kantong yang terbentuk antara agregat dan pasta semen matriks. Sesudah terjadinya bleeding dan beton mengeras, kantong-kantong tersebut menjadi kering ketika berlangsung perawatan dalam keadaan kering. Akibatnya apabila ada tekanan, kantong-kantong tersebut menjadi penyebab mudahnya retak pada beton, karena kantong-kantong hanya berisi udara dan bahan lembut semacam debu halus. Kecenderungan pemisahan air ini dapat diatasi dengan cara-cara berikut: a. Memberi lebih banyak semen. b. Menggunakan air sesedikit mungkin. c. Menggunakan pasir lebih banyak.

2.3.2. Beton Keras