Pengujian Kuat Lentur Balok Beton Bertulang

3.3.3 Pengujian Kuat Lentur Balok Beton Bertulang

Pengujian kuat lentur balok beton bertulang dilakukan dengan menggunakan Jack Hydraulic berkapasitas 25 ton. Pada penelitian ini, akan dilakukan tiga pengujian terhadap balok beton bertulang normal tanpa fiber maupun terhadap balok beton bertulang serat ijuk aren, yaitu: 1. Pengujian Lendutan Balok Beton Bertulang Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan pengujian lendutan balok beton bertulang: a. Balok beton diletakkan di atas perletakan yang telah disediakan. b. Benda uji balok akan diberi beban terpusat yang merupakan titik pembebanan dengan membagi balok dengan jarak masing-masing 100 cm. c. Untuk mengukur lendutan yang terjadi pada balok, pasang 3 buah dial indikator dimana dengan jarak masing-masing 75 cm . Dial ini dipasang tepat menyentuh dasar balok beton bertulang, dan sebelum dibebani Dial Indikator harus berada pada posisi angka nol. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.18 Penempatan Beban, Pen Pembaca Regangan Dan Dial Indikator Pada Balok d. Dial ini dipasang tepat menyentuh dasar balok beton bertulang, dan sebelum dibebani Dial Indikator harus berada pada posisi angka nol. e. Setelah semua perangkat alat pengujian disiapkan, kemudian dilakukan pembebanan secara berangsur dengan kenaikan setiap 500 kg pada pembacaan Manometer Jack. f. Setiap tahapan pembebanan, dilakukan pembacaan lendutan serta mengamati deformasi yang terjadi pada balok. g. Selama pembebanan berlangsung, diperhatikan dan dicatat saat mulai terjadinya retak pertama retak yang dapat dilihat dengan mata dan pola retakan beton. h. Pembacaan dilakukan hingga balok mencapai keruntuhan. Manometer Jack Gambar 3.19 Hydraulic Jack Kapasitas 25 Ton Universitas Sumatera Utara Gambar 3.20 Dial Indikator 2. Pengujian Regangan Balok Beton Bertulang Pengujian regangan dilakukan bersamaan pengujian lendutan balok beton bertulang. Untuk mengukur regangan yang terjadi pada balok beton bertulang digunakan seperangkat alat Strain Meter. Dan pada pelaksanaannya, pengukuran regangan dilakukan pada 3 tempat dengan membaca regangan dari 3 pasang pointer cincin yang telah ditentukan sebelumnya dengan bantuan peralatan Strain Meter. Pen pengukuran regangan balok diletakkan serah dengan sumbu balok dimana regangan akan diukur. Berikut adalah sketsa posisi ketiga pasang pointer: Gambar 3.21 Penempatan Tiga Pasang Pointer Cincin Gambar 3.22 Seperangkat Alat Strain Meter Universitas Sumatera Utara 3. Pengukuran Pola Retak Balok Beton Bertulang Pengukuran panjang retak balok beton bertulang menggunakan pendekatan melalui benang. Retak yang ditinjau adalah retak yang kasat mata yang dapat dilihat langsung oleh mata. Dalam pelaksanaannya, untuk membantu pengukuran maka salah satu sisi balok dibagi menjadi 300 segmen dengan dimensi 5 cm x 5 cm, seperti yang terlihat pada gambar berikut: Gambar 3.23 Pembagian Segmen Pengamatan Posisi Retak

3.4 Bagan Alir Percobaan Flowchart