Pengujian Pola Distribusi dan Reliability Perhitungan Total Minimum Downtime

e. Konektor

5.2.3. Pengujian Pola Distribusi dan Reliability

Berdasarkan hasil analisis RCM pada mesin peralatan produksi, maka komponen yang akan diuji pola distribusinya dan kemudian ditentukan nilai Reliability adalah komponen yang tindakan perawatannya bersifat Time Directed TD. Interval kerusakan komponen diuji pola distribusinya dengan menggunakan 5 pola distribusi yang lazim digunakan dalam reliability, yaitu eksponensial, gamma, weibull, normal, dan lognormal. Pengujian pola distribusi dan reliability menggunakan software Easy Fit Proffesional 5.5. Hasil pengujian pola distribusi masing-masing komponen menggunakan software Easy Fit Proffesional 5.5 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil rekapitulasi uji distribusi dan parameter dengan software Easy Fit Proffesional 5.5 dapat dilihat pada Tabel 5.12. Tabel 5.12. Hasil Rekapitulasi Uji Distribusi dan Penentuan Parameter Distribusi Interval Kerusakan No Komponen Pola Distribusi Parameter 1 Nozzle Ø 2,5mm Mesin Cutting Torch Lognormal =0,29548 ; =2,6382 2 Nozzle Ø 2mm Mesin Las Listrik Semiotomatis Normal =15,466 ; =67,2 3 Nozzle Ø 1,7mm Mesin Las Otomatis Normal =13,546 ; =63 4 Mata Bor Mesin Bor Magnet Weibull =3,3249 ; =31,61 5 Konektor Mesin Hoisting Crane Normal =5,9524 ; =16,8 Grafik konsep keandalan dari komponen-komponen mesin di atas dapat dilihat pada Lampiran 2. Universitas Sumatera Utara

5.2.4. Perhitungan Total Minimum Downtime

Downtime adalah waktu suatu komponen sistem tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya tidak berada dalam kondisi yang baik sehingga membuat sistem tidak befungsi. Prinsip dasar pendekatan total minimum downtime adalah untuk menekan periode kerusakan sampai batas minimum dalam menentukan keputusan pergantian komponen interval pergantian komponen. Perusahaan beroperasi selama 8 jam sehari. Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena terjadi kerusakan disimbolkan dengan Tf, dan waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena tindakan preventif komponen belum rusak disimbolkan sebagai Tp. Nilai Tf dan Tp dari masing- masing komponen kritis sistem produksi Kernel Silo dan sistem peralatan pendukung produksi Kernel Silo dapat dilihat pada Tabel 5.13. Tabel 5.13. Parameter Distribusi dan Lama Pergantian Komponen No Komponen Pola Distribusi Parameter Lama Pergantian Menit Tf Tp 1 Nozzle Ø 2,5mm Mesin Cutting Torch Lognormal =0,29548 ; =2,6382   2 Nozzle Ø 2mm Mesin Las Listrik Semiotomatis Normal =15,466 ; =67,2   3 Nozzle Ø 1,7mm Mesin Las Otomatis Normal =13,546 ; =63   4 Mata Bor Mesin Bor Magnet Weibull =3,3249 ; =31,61   5 Konektor Mesin Hoisting Crane Normal =5,9524 ; =16,8   Berdasarkan perhitungan Total Minimum Downtime untuk komponen kritis yang lain dapat dilihat di Lampiran 3, maka diperoleh interval pergantian optimum untuk masing-masing komponen dapat dilihat pada Tabel 5.14. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.14. Interval Pergantian Optimum Komponen Kritis No Komponen Interval Pergantian Optimum hari 1 Nozzle Ø 2,5mm Mesin Cutting Torch 9 2 Nozzle Ø 2mm Mesin Las Listrik Semiotomatis 42 3 Nozzle Ø 1,7mm Mesin Las Otomatis 41 4 Mata Bor Mesin Bor Magnet 16 5 Konektor Mesin Hoisting Cranea 14 Universitas Sumatera Utara BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Rekomendasi Tindakan Perawatan Hasil Pendekatan RCM