RISIKO POLITIK Matriks Risiko KPBU Sektor Perkeretaapian

Sektor Perkeretaapian Kategori Risiko dan Peristiwa Risiko Deskripsi [Pra-KonstruksiKonstruksiOperasi] Publik BU Bersama Strategi Mitigasi Sesuai Best Practice Kondisi Spesifik terkait Alokasi Risiko Risiko ekspropriasi Nasionalisasipengambilalihan tanpa kompensasi yang memadai – [Tahap Operasi] x  Mediasi,negosiasi  Asuransi Risiko Politik  Penjaminan pemerintah Perubahan regulasi dan pajak yang umum Bisa dianggap sebagai risiko bisnis - [Semua Tahap] x Perubahan regulasi dan pajak yang diskriminatif dan spesifik Berbentuk kebijakan pajak oleh otoritas terkait pusat danatau daerah - [Semua Tahap] x  Mediasi,negosiasi  Asuransi Risiko Politik  Penjaminan pemerintah Selain memiliki provisi kontrak yang jelas termasuk kompensasinya Keterlambatan perolehan persetujuan perencanaan Hanya jika dipicu keputusan sepihak tidak wajar dari otoritas terkait - [Tahap Pra- konstruksi Konstruksi] x Provisi kontrak yang jelas termasuk kompensasinya Perencanaan awal maupun perubahan desain karena pekerjaan konstruksi Gagalterlambatnya perolehan persetujuan Hanya jika dipicu keputusan sepihak tidak wajar dari otoritas terkait - [Semua Tahap] x Provisi kontrak yang jelas termasuk kompensasinya Biasanya terkait isu selain perencanaan Keterlambatan perolehan akses ke lokasi proyek Hanya jika dipicu keputusan sepihak tidak wajar dari otoritas terkait - [Semua Tahap] x Provisi kontrak yang jelas termasuk kompensasinya Risiko parastatal  Wanprestasi kewajiban kontraktual PJPK sebagai offtaker  Akibat privatisasi offtaker atau Default PJPK [Semua Tahap] x  Asuransi Risiko Politik  Penjaminan pemerintah

10. RISIKO FORCE MAJEURE

Bencana alam Terjadinya bencana alam sehingga tidak dapat beroperasi secara normal - [Semua Tahap] x Asuransi, bila dimungkinkan Yang dimaksud dengan ditanggung bersama adalah bahwa risiko keadaan kahar ditanggung swasta sepanjang terdapat asuransi yang menutup peristiwa-peristiwa tersebut. Atas porsi yang tidak ditanggung asuransi, maka diambil alih oleh Pemerintah. Force majeure politis Peristiwa perang, kerusuhan, gangguan keamanan masyarakat - [Semua Tahap] x Asuransi, bila dimungkinkan Cuaca ekstrim Akibat perubahan iklim atau faktor lain - [Semua Tahap] x Asuransi, bila dimungkinkan Force majeure berkepanjangan Jika di atas 6-12 bulan,dapat mengganggu aspek ekonomis pihak yang terkena dampak terutama bila asuransi tidak ada - [Semua Tahap] x Setiap pihak dapat mengakhiri kontrak dan memicu terminasi dini 11. RISIKO KEPEMILIKAN ASET Risiko Kepemilikan Aset di bawah ini berlaku untuk skema Konsesi Penuh dan OM Risiko nilai aset turun Kebakaran, ledakan, dsb - [Tahap Operasi] x Asuransi Risiko Kepemilikan Aset di bawah ini berlaku untuk skema Konsesi Penuh Transfer aset setelah kontrak KPBU berakhir Proses transfer aset terkendala karena ada perbedaan mekanisme pengalihan atau penilaian. [Tahap Operasi] x  Pembuatan kontrak yang mengatur perihal transfer aset dengan jelas.  Penilaian dilakukan oleh penilai independen yang disepakati bersama Sektor Perkeretaapian Kategori Risiko dan Peristiwa Risiko Deskripsi [Pra-KonstruksiKonstruksiOperasi] Publik BU Bersama Strategi Mitigasi Sesuai Best Practice Kondisi Spesifik terkait Alokasi Risiko Risiko Kepemilikan Aset di bawah ini berlaku khusus untuk skema OM Pengalihan bisnis dan pengelolaan aset kereta api eksisting dan yang baru terbangun Ketidakpastian kondisi bisnis setalah transfer dari operator sebelumnya dan tidak terantisipasinya kondisi perkeretaapian eksisting x Studi kelayakan bisnis yang baik dan lengkap dalam PFS Sebagaimana terlihat dalam tabel di atas, struktur Konsesi Penuh perkeretaapian memiliki sejumlah risiko sektoral yang mirip dengan risiko dalam Konsesi Penuh jalan tol, yaitu: risiko pembebasan lahan, risiko permintaan, risiko tarif dan risiko interfaceRisiko khusus dalam struktur OM perkeretaapian ini dibandingkan dengan Konsesi Penuh perkeretaapian adalah risiko desain konstruksi uji-operasi dan risiko kepemilikanpengalihan aset. Pada risiko sektoral spesifik lainnya risiko permintaan, risiko jaringan dan risiko interface, masih menjadi perhatian BU, hanya eksposurnya mungkin tidak sebesar pada proyek Konsesi Penuh.

4.2.8 Matriks Risiko KPBU Sektor Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan Bus Rapid Transit

– BRT Risiko yang paling spesifik dalam proyek BRT adalah risiko interface – transisi angkutan eksisting ke sistem angkutan massal. Sosialisasi dan komunikasi yang intensif dengan semua stakeholder, khususnya pengemudi dan pemilik angkutan harus dilakukan untuk mendapatkan kesepahaman bersama dalam menyediakan pelayanan publik yang lebih baik. Keberhasilan dalam proses transisi akan menentukan keberhasilan pengadaan dan pengoperasian ke depan. Skema KPBU di sektor BRT yang umumnya dilakukan adalah konsesi penuh dan OM. Konsesi penuh melingkupi desain, konstruksi, pembiayaan, pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana BRT secara keseluruhan, termasuk penagihan tiket kepada pelanggan retailpengguna akhir penumpang. Adapun skema OM hanya pengoperasian dan pemeliharaan bus BRT, sedangkan prasarana dna saran lainnya dikelola secara langsung danatau bekerja sama dengan pihak ketiga dengan mekanisme non KPBU. Tabel 11. Matriks Risiko untuk Sektor Bus Rapid Transit BRT Sektor BRT Kategori Risiko dan Peristiwa Risiko Deskripsi [Pra-KonstruksiKonstruksiOperasi] Publik BU Bersama Strategi Mitigasi Sesuai Best Practice Kondisi Spesifik terkait Alokasi Risiko

1. RISIKO LOKASI Risiko Lokasi di bawah ini berlaku untuk skema Konsesi Penuh

Keterlambatan dan kenaikan biaya pembebasan lahan Keterlambatan dan kenaikan biaya akibat proses pembebasan lahan yang berkepanjangan – [Tahap Pra-konstruksi] x Pemerintah menyediakan lahan proyek sebelum proses pengadaan BU melalui: • Pemerintah perlu menetapkan lokasi proyek dan memastikan tersedianya semua dokumen yang diperlukan • Pemerintah perlu memastikan tersedianya dana pembebasan tanah;  Kebutuhan lahan biasanya masif dan dipengaruhi dari trase yang direncanakan  Lamanya pengeluaran Penetapan Lokasi oleh pihak berwenang