Sudut Pandang Point of View

Novel ini memiliki latarbelakang cerita tentang keadaan kesusastraan Jepang pada era Meiji yaitu sekitar abad 18. Tokoh utamanya sendiri lahir pada tahun 1872 dan semua peristiwa dalam novel ini berlangsung selama 24 tahun sejak tokoh utamanya lahir dan akhirnya meninggal pada tahun 1896 karena penyakit tuberculosis yang telah diderita sejak lama.

3. Latar Sosial

Latar sosial mengarah kepada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi maupun nonfiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat dapat berupa kebiasaan hidup, adat-istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, dan lain sebagainya. Latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah atau tinggi. Dalam novel ini pengarang banyak menampilkan kehidupan sosial masyarakat Jepang pada zaman Meiji. Pada awal zaman Meiji wanita tidak memiliki pengaruh kuat dalam berbagai bidang meskipun sudah ada persamaan strata sosial. Contohnya pada kehidupan sastra, mereka masih menganggap hanya laki-laki dan bangsawan yang berhak menunjukkan kreatifitasnya dalam bidang sastra, padahal dalam kenyataannya wanita juga memiliki kreatifitas yang sama.

2.2.5 Sudut Pandang Point of View

Sudut pandang adalah kedudukan atau posisi pengarang dalam cerita novel tersebut. Dengan kata lain posisi pengarang menempatkan dirinya dalam cerita tersebut, apakah ia ikut terlibat langsung atau hanya sebagai 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD pengamat yang berdiri di luar cerita Aminuddin, 2000 : 90. Sedangkan menurut Abrams dalam Nurgiyantoro 1998 : 248 sudut pandang adalah cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca. Terdapat beberapa jenis point of view, yaitu : 1. Narrator omniscient, yaitu pengarang yang berfungsi sebagai pelaku cerita, karena pengarang juga adalah pelaku cerita maka akhirnya pengarang juga merupakan pelaku yang serba tahu tentang apa yang ada dalam benak pelaku utama maupun sejumlah pelaku lainnya, baik secara fisikal maupun psikologis. Dengan demikian apa yang terdapat dalam batin pelaku kemungkinan nasibnya, pengarang atau narator juga mampu memaparkannya meskipun itu hanya berupa lamunan pelaku atau merupakan sesuatu yang belum terjadi. 2. Narrator observer, yaitu pengarang berfungsi sebagai pengamat terhadap pemunculan para pelaku serta hanya tahu dalam batas tertentu tentang perilaku batiniah para pelaku. Dalam novel “Catatan Ichiyo” karya Rei Kimura ini pengarang termasuk kedalam narrator observer, yaitu pengarang yang hanya berfungsi sebagai pengamat saja, karena pengarang tidak terlibat langsung dalam cerita novel. Pengarang mengangkat cerita sejarah Jepang ke dalam novelnya, lalu mengemas cerita tersebut lebih menarik agar lebih mudah dipahami oleh 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD pembaca. Tetapi inti cerita di dalam novel tetap sama dengan kisah sejarahnya tanpa ada yang diubah sedikitpun.

2.3 Biografi Pengarang

Rei Kimura adalah seorang pengacara yang memiliki ketertarikan dalam bidang menulis. Keunggulan karya-karyanya terletak pada penggambaran peristiwa dan karakter tokoh yang unik. Ia menampilkan kisah yang diangkat dari kejadian nyata di dalam beberapa bukunya. Dengan cara ini, Kimura menyentuh beberapa sejarah tragis seperti tenggelamnya Kapal Awa Maru, kisah pilot Kamikaze perempuan pada masa Perang Dunia II dan kisah Ichiyo Higuchi seorang sastrawan wanita Jepang yang diabadikan dalam uang 5000 Yen. Kimura merangkainya menjadi sebuah cerita yang menarik. Kimura memandang karya-karyanya sebagai pencarian atas kebenaran, tantangan dan kepuasan. Buku-bukunya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di Asia dan Eropa dan telah terbit hampir di seluruh dunia. Selain menjadi pengacara, Kimura juga seorang jurnalis freelance yang tergabung dalam Australian News Syndicate.

2.4 Studi Pragmatik Sastra dan Semiotik

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan pragmatik sastra untuk menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam cerita novel “Catatan Ichiyo” karya Rei Kimura, penulis mengambil beberapa cuplikan teks yang memiliki nilai di dalam cerita novel tersebut. Pragmatik sastra 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD