Latar Belakang Masalah Analisis Pragmatik Terhadap Cerita Novel “Catatan Ichiyo” Karya Rei Kimura

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Secara etimologis sastra atau sastera berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari akar kata Cas atau sas dan –tra. Cas dalam bentuk kata kerja yang diturunkan memiliki arti mengarahkan, mengajar, memberikan suatu petunjuk ataupun induksi. Akhiran –tra menunjukkan suatu sarana atau alat. Sastra secara harfiah berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi ataupun pengajaran. Sastra juga sering digunakan dengan bentuk- bentuk fisik seperti buku atau kitab yang berisi tulisan yang indah, mendidik ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto 2012 : 1. Sastra karya sastra merupakan karya seni yang dikarang menurut standar bahasa kesusasteraan. Standar bahasa kesusasteraan yang dimaksudkan adalah penggunaan kata-kata yang indah dan gaya bahasa serta gaya cerita yang menarik, sedangkan kesusastraan adalah karya seni yang pengungkapannya diwujudkan dengan bahasa yang indah Zainuddin, 1992 : 12. Menurut Semi 1988 : 8 sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Tidak jauh berbeda seperti yang dikemukakan oleh Janet Wolff dalam Susanto 2012 : 34 sastra arts dianggap sebagai produk budaya suatu masyarakat, sastra juga dipandang sebagai ideologi dan memiliki hubungan yang kompleks dengan masyarakat 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD pendukungnya. Jadi sebuah karya sastra biasanya dihasilkan dari imajinasi manusia karena ada hubungan yang erat antara manusia pencipta karya sastra itu sendiri dan terinspirasi oleh kehidupan realitas lingkungan sekitarnya. Berbeda lagi dengan yang diungkapkan Swingewood dalam Faruk http:lisadysastra.blogspot.com200706pengkajian-sastra.html?m=1 sastra atau kesusastraan merupakan rekonstruksi dunia dilihat dari sudut pandang tertentu yang dimunculkan dalam produksi fiksional hasil ungkapan ekspresi pengarang yang bersifat estetis, imajinatif dan integratif dengan menggunakan medium bahasa untuk menyampaikan pesan tertentu. Karya sastra terbagi dua, yaitu karya sastra imajinatif dan non- imajinatif. Puisi dan prosa termasuk ke dalam karya sastra imajinatif. Yang menjadi bahasan penulis disini adalah novel. Novel merupakan karya sastra imajinatif yang merupakan hasil ungkapan ekspresi pengarang berdasarkan hasil imajinasi, rekaan, angan-angan dan harapan pengarang http:padangsastra.blogspot.com201007pembagian-jenis-jenis- sastra.html?m=1. Menurut Paulus Tukam novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intirinsik unsur yang membangun karya sastra itu sendiri, yaitu tema, alur plot, latar setting dan penokohan perwatakan, hal ini disebutkan dalam http:www.lokerseni.web.id201109pengertian-novel-menurut- parapakar.html?m=1. Pada skripsi ini, penulis ingin menganalisis cerita novel “Catatan Ichiyo” karya Rei Kimura berdasarkan pendekatan pragmatik sastra. Pendekatan pragmatik sastra adalah pendekatan yang memandang karya 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca, seperti tujuan pendidikan, moral, agama atau tujuan pendidikan lainnya. Menurut Abrams dalam Jabrohim 2012 : 67 pendekatan pragmatik sastra adalah pendekatan yang menitikberatkan sorotannya terhadap peranan pembaca dan penghayat sastra. Pendekatan ini lebih mengkaji kepada respon pembaca dalam melihat nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah karya sastra. Sebuah karya sastra dapat dikatakan bagus jika memiliki kandungan nilai dan seni di dalamnya. Menurut Effendi dalam Semi 1988 : 9 sastra adalah ciptaan manusia dalam bentuk bahasa lisan maupun tulisan yang dapat menimbulkan rasa bagus. Dari aspek pragmatik sastra, teks sastra dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhi keinginan pembaca. Jika sebuah karya sastra tidak dapat dipahami oleh pembaca boleh dikatakan teks tersebut gagal, karena teks sastra tersebut hanya dipahami oleh pengarangnya. Hal ini jauh dari fungsi sastra yang bersifat komunikatif, yaitu dapat menyampaikan pesan yang dituliskan pengarang agar dapat dipahami oleh pembacanya. Dalam menganalisis novel ini berdasarkan pendekatan pragmatik sastra, setiap pembaca memiliki respon yang berbeda karena melihat dari sudut pandang yang berbeda pula. Tetapi pada penelitian ini, penulis hanya memfokuskan untuk meneliti nilai-nilai yang diangkat dalam novel dari segi pragmatik sastra yang terdapat pada tokoh utamanya saja, yaitu Ichiyo Higuchi. Penulis akan mengambil cuplikan teks percakapan Ichiyo dengan tokoh-tokoh lain di dalam novel yang mengandung nilai-nilai pragmatik sastra yang disampaikan oleh pengarang kemudian penulis mengungkapkan nilai- nilai pragmatik dari cerita novel tersebut. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Novel ini diangkat dari kisah nyata yang bercerita tentang Ichiyo Higuchi, seorang gadis Jepang yang berasal dari keluarga biasa tetapi memiliki bakat sastra yang luar biasa. Ichiyo Higuchi terlahir dengan nama Natsuko Higuchi, ia mengganti namanya karena sehelai daun Ichiyo musim gugur jatuh sebagai tanda perpisahannya dengan teman lelakinya, Masao Kobayashi dan nantinya sosok lelaki ini dijadikan tokoh utama dalam salah satu novelnya. Ichiyo terserang penyakit TBC di usia muda, walaupun demikian semangat menulis Ichiyo tidak pernah pudar meskipun ia selalu tersandung masalah gender karena ia bukanlah golongan bangsawan, ia terus menulis karya-karya hebat yang mengguncang dunia sastra pada zaman itu. Karya-karyanya tersebut adalah Bunga di Kala Senja novel tahun 1892, Umoregi Dalam Keremangan, kemudian lima novel lagi yang dihasilkan Ichiyo antara 1895-1896, yaitu On The Last Day Of The Year Hari Terakhir di Tahun Ini, Troubled Waters Air Yang Keruh, The 13th Night Malam Ketiga Belas, Child’s Play Mainan Anak dan Separate Ways Jalan Lain yang merupakan karya terakhir yang dibuat Ichiyo sebelum ia meninggal di usia 24 tahun karena penyakit TBC yang dideritanya sejak lama. Pada tahun 2004 karya-karya Ichiyo Higuchi mendapat apresiasi yang sangat besar dari pemerintah Jepang sehingga sosok Ichiyo diabadikan dalam uang 5000 Yen Jepang. Berdasarkan gambaran singkat cerita novel yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk memaparkan nilai-nilai pragmatik cerita novel tersebut dan menjelaskan nilai-nilai pragmatik yang disampaikan pengarang yang dapat dijadikan pelajaran di kehidupan nyata sehari-hari. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Berdasarkan penjelasan di atas, mendorong penulis untuk meneliti dan menganalisis cerita novel “Catatan Ichiyo” karya Rei Kimura ini dengan judul penelitian “ANALISIS PRAGMATIK TERHADAP CERITA NOVEL “CATATAN ICHIYO” KARYA REI KIMURA.”

1.2 Rumusan Masalah