4. Krisis Crisis
“Aku sungguh putus asa dan harga diriku sungguh terbanting melihat keluargaku memohon pinjaman uang dan ibu tak henti-
hentinya mengecek daftar jikalau ada teman atau sanak saudara yang belum mereka dekati, kami tidak bisa terus menerus hidup
seperti ini Itu sudah di luar batas harga diri manusia.” halaman 132
Cuplikan di atas merupakan bagian di mana situasi semakin panas dan para pelaku sudah diberi gambaran nasib oleh
pengarangnya.
5. Puncak Climax
“Ya Tuhan bantulah aku secepatnya. Aku benar-benar putus asa karena keluargaku terjatuh ke dalam jurang kehancuran finansial
dan kebangkrutan dan aku harus mendapatkan uang secepatnya. Malam ini aku mengatakan pada Kuniko bahwa aku tidak lapar agar
ia mengambil jatah makananku. Ia membutuhkan kekuatan untuk pekerjaan rumah tangga yang harus dilakukannya. Aku sangat lapar
hingga rasanya ada lubang besar di perutku dan aku menghilangkan rasa lapar dengan memakan nasi putih setiap malam.” halaman
133 Cuplikan di atas merupakan bagian di mana masalah yang telah
terjadi dan semakin rumit pada tahap sebelumnya datang semakin
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
bertumpuk di bagian ini, bisa saja mungkin tokoh mengalami hal yang paling sulit dalam hidupnya di bagian ini dan masalah-
masalah ini harus segera diselesaikan.
6. Antiklimaks Falling Action
Dalam beberapa bulan dari pertengahan 1895 dan awal 1896, Ichiyo telah menghasilkan setidaknya lima novel, yang tersohor
antara lain On The Last Day Of The Year Hari Terakhir di Tahun Ini, Troubled Waters Air Yang Keruh, The Thirteenth Night
Malam Ketiga Belas, Child’s Play Mainan Anak dan Separate Ways Jalan Lain. Kelihatannya tak ada yang dapat menghentikan
dorongan adrenalin dalam diri Ichiyo pada masa ini dalam hidupnya. halaman 226
Cuplikan di atas merupakan bagian penyelesaian, persoalan yang datang dari tahap-tahap sebelumnya mulai diselesaikan satu
persatu, pada bagian ini masalah dapat diselesaikan dengan berbagai cara, bisa saja dengan mematikan tokoh cerita ataupun
membiarkan tokoh mengambang, hal ini sesuai dengan kreativitas pengarang.
Tahapan plot dibentuk oleh satuan-satuan peristiwa, setiap peristiwa selalu diemban oleh pelaku-pelaku dengan perwatakan tertentu, selalu
memiliki setting tertentu dan selalu menampilkan suasana tertentu pula. Sebab itulah dengan memahami plot pembaca dapat sekaligus berusaha
memahami penokohan perwatakan maupun setting.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Dalam tahapan alur selalu terdapat konflik. Konflik merupakan inti dari sebuah alur. Konflik dapat diartikan sebagai sebuah pertentangan.
Menurut Kosasih 2011 : 226 bentuk-bentuk pertentangan antara lain : 1.
Pertentangan manusia dengan dirinya sendiri; 2.
Pertentangan manusia dengan sesamanya; 3.
Pertentangan manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan ekonomi, sosial, politik dan budaya;
4. Pertentangan manusia dengan Tuhan atau keyakinannya.
Bentuk – bentuk konflik inilah yang kemudian diangkat ke dalam
novel dan menggerakkan alur cerita. Berdasarkan uraian tentang konflik di atas, maka konflik yang terdapat dalam novel “Catatan Ichiyo” karya Rei
Kimura adalah pertentangan manusia dengan lingkungan sosialnya. Ichiyo dan karyanya tidak dihargai hanya karena ia seorang wanita, karena pada awal
zaman Meiji wanita tidak memiliki pengaruh kuat dalam berbagai bidang, tetapi meskipun begitu Ichiyo tetap berusaha agar karyanya mendapat
apresiasi dari sastrawan Jepang lainnya pada masa itu, karena ia yakin masalah gender bukanlah hal yang dapat menghalangi seorang wanita untuk
berkarya hingga akhirnya setelah bertahun-tahun ia berhasil mendapat tempat dan dihargai di lingkungan sosial masyarakat Jepang pada masa itu.
Alur atau plot dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 1.
Alur maju adalah alur yang susunannya mulai dari peristiwa pertama, kedua, ketiga dan seterusnya sampai cerita itu berakhir.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
2. Alur mundur adalah alur yang susunannya dimulai dari peristiwa
terakhir, kemudian kembali pada peristiwa awal kemudian akhirnya kembali pada peristiwa akhir tadi.
Dari penjelasan alur plot di atas, maka alur yang ada pada novel “Catatan Ichiyo” karya Rei Kimura ini adalah alur campuran. Karena dalam
cerita novel ini cerita tidaklah berurut dari awal, tetapi bolak-balik dari masa depan kemudian kembali ke masa lalu.
2.2.3 Penokohan atau Perwatakan