Keadaan Sosial Masyarakat Jepang Pada Zaman Meiji

keseluruhan tanda dalam kehidupan manusia, baik tanda verbal maupun nonverbal. Junus dalam Jabrohim 2012 : 86 mengemukakan bahwa karya sastra merupakan struktur sistem tanda yang bermakna, tanpa memperhatikan sistem tanda-tanda dan maknanya, maka struktur karya sastra atau karya sastra itu sendiri tidak dapat dimengerti maknanya secara optimal. Penelitian menggunakan teori semiotik juga dapat mengarahkan hubungan teks sastra dengan pembaca. Tanda yang terdapat pada karya sastra menghubungkan antara penulis, karya sastra dan pembaca. Dalam hubungan ini teks sastra adalah sarana komunikasi sastra antara pengarang dengan pembacanya. Jika pengarang dalam merefleksikan karya menggunakan kode atau tanda tertentu yang mudah dipahami oleh pembaca, maka karya tersebut akan mudah dipahami, tetapi sebaliknya jika tanda yang digunakan pengarang masih asing bagi pembaca, maka karya tersebut akan sulit dipahami. Pada saat menggunakan kode tertentu kadang-kadang justru timbul makna baru. Tetapi melalui semiotik arti atau makna karya sastra akan lebih mudah dipahami. Namun arti atau makna di dalam teori semiotik sendiri adalah meaning of meaning atau disebut juga makna significance.

2.5 Keadaan Sosial Masyarakat Jepang Pada Zaman Meiji

Masa Meiji merupakan salah satu periode yang paling istimewa dalam sejarah Jepang, periode ini berlangsung selama sekitar 45 tahun mulai dari tahun 1868 sampai tahun 1912. Di bawah pimpinan kaisar Meji, Jepang bergerak maju dan lebih modern. Masa Meiji merupakan kelanjutan dari masa 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Edo, pada zaman Edo masyarakat dibagi kedalam beberapa golongan yaitu kaum bangsawan, samurai, petani dan pedagang. Kehidupan masyarakat pada masa ini sangat tergantung oleh tinggi rendahnya golongan masyarakat tersebut, hal ini diungkapkan dalam http:m.kompasiana.compostsejarah20121103zaman-meiji-1867- 1912.html?m=1?. Sebaliknya, berbeda dengan masa Meiji, Sayidimin 1988:165 mengungkapkan pada masa ini pemerintah menyatakan adanya Shiminbyodo, yaitu persamaan empat strata sosial atau kelas sosial yang baru, yang terdiri dari dari Kouzoku keluarga Kaisar, Kazoku keluarga bangsawan, Shizoku keluarga samurai dan Heimin rakyat biasa. Berdasarkan hal tersebut masyarakat biasa pun berhak memiliki nama keluarga, pekerjaan ataupun tempat tinggal dengan bebas. Berdasarkan cerita novel “Catatan Ichiyo”, tokoh utama dalam novel ini termasuk ke dalam golongan keluarga samurai, karena ayah Ichiyo, Noriyoshi Higuchi, mendapat status samurainya pada tahun 1867, setelah bertahun-tahun ia menjadi pelayan utama kaum Shogun jikisan. Keluarga mereka menjadi cukup dipandang oleh masyarakat di Jepang pada masa itu. Meskipun Ichiyo termasuk ke dalam golongan masyarakat samurai, ia tidak selalu mudah untuk menjalani hidup dan berkarya. Pada kenyataannya sekitar kurang lebih 7 tahun Ichiyo harus bekerja keras agar karyanya dapat diterbitkan dan dibaca oleh semua orang, disaat yang sama banyak sastrawan yang berasal dari kaum bangsawan meremehkan Ichiyo hanya karena ia seorang perempuan dan dianggap tidak mampu menghasilkan karya hebat sebaik mereka. Namun Ichiyo tidak peduli apapun komentar mereka, Ichiyo 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD terus berkarya sesuai prinsipnya. Ichiyo mengalami banyak masalah selama ia berusaha menerbitkan karyanya, beberapa kali tidak ada majalah yang mau menerbitkan karyanya. Namun setelah ia menemukan majalah yang bersedia menerbitkan karyanya pada tahun 1892, ia mendapat banyak pujian dan tak lama kemudian selama empat tahun dari tahun 1892 sampai tahun 1896 banyak sastrawan terkenal pada masa Meiji yang ingin bekerjasama dengannya seperti Tsubouchi Shoyo, Mori Ogai dan beberapa sastrawan terkenal lainnya. Sejak saat itu Ichiyo menjadi terkenal di Jepang seiring penerbitan karya-karya hebat lainnya hingga akhir hidupnya pada tahun 1896. Namun pemerintah Jepang mulai memberikan apresiasi terhadap karyanya pada tahun 2004 yaitu wajah Ichiyo diabadikan pada mata uang kertas 5000 yen Jepang, sekitar 100 tahun lebih sejak ia berkarya dalam dunia kesusastraan di Jepang pada zaman Meiji. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD BAB III ANALISIS PRAGMATIK TERHADAP CERITA NOVEL “CATATAN ICHIYO” KARYA REI KIMURA

3.1 Sinopsis Cerita Novel “Catatan Ichiyo” Karya Rei Kimura