Perkenalan Exposition Pertikaian Inciting Force Perumitan Rising Action Krisis Crisis

2.2.2 Alur Plot

Alur atau plot adalah jalan cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang disusun satu persatu dan saling berkaitan satu sama lain menurut hukum sebab akibat dari awal sampai akhir cerita. Peristiwa yang satu akan mengakibatkan timbulnya peristiwa yang lain, peristiwa yang lain tersebut akan menjadi sebab bagi timbulnya peristiwa berikutnya dan seterusnya sampai peristiwa itu berakhir Aminuddin, 2000 : 83 . Dalam cerita fiksi ataupun cerpen, urutan plot beraneka ragam. Montage dan Henshaw dalam Aminuddin 2000 : 84 menjelaskan bahwa tahapan peristiwa dalam plot suatu cerita dapat tersusun dalam tahapan sebagai berikut :

1. Perkenalan Exposition

Ada saat-saat tertentu ketika Furuya bahkan lupa bahwa dirinya sedang hamil dan ketika hari kelahiran tiba, Natsuko, putri kedua mereka, muncul dengan tenang serta tak menimbulkan banyak masalah serta rasa sakit bagi ibunya, seperti halnya perjuangannya yang tenang dalam menghadapi segala rintangan yang harus dihadapi di usia dewasanya. Sementara tanpa kenal lelah ia mengukir tempat bagi dirinya di dalam sejarah Jepang kelak. ... ... ... “Oh, buah hatiku, aku bisa merasakannya, kau akan menjadi seseorang ya ng istimewa” halaman 43-44 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Cuplikan di atas merupakan bagian di mana pengarang memperkenalkan tokoh utama cerita, yaitu Ichiyo Higuchi, menuliskan keadaan dan situasai yang melatarbelakangi cerita tersebut.

2. Pertikaian Inciting Force

“Jangan berkata begitu, Sentaro,” teriak Natsuko. “Perempuan mampu menjadi apapun yang mereka inginkan asalkan mereka memiliki otak dan sepasang tangan Mereka sama pintarnya dengan laki- laki” halaman 49 Cuplikan di atas merupakan bagian di mana pengarang mulai menampilkan pertikaian yang dialami tokoh, pertikaian ini bisa terjadi karena pertemuan dengan tokoh lain ataupun situasi sosial yang lain dan konflik muncul pada bagian ini.

3. Perumitan Rising Action

“Aku belum pernah melihat wanita yang lebih besar keinginannya untuk membunuh bakat anaknya daripada ibuku. Terimakasih Tuhan berkat ayah aku masih bisa membaca buku dan menulis” Ayah tersayang menolak untuk menyerah dalam mengembangkan bakatku meskipun ibu terus-terusan mengomel. halaman 71 Cuplikan di atas merupakan bagian di mana pertikaian yang telah terjadi pada tahap sebelumnya menjadi semakin rumit, masalah yang terjadi pada tokoh semakin kompleks. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD

4. Krisis Crisis

“Aku sungguh putus asa dan harga diriku sungguh terbanting melihat keluargaku memohon pinjaman uang dan ibu tak henti- hentinya mengecek daftar jikalau ada teman atau sanak saudara yang belum mereka dekati, kami tidak bisa terus menerus hidup seperti ini Itu sudah di luar batas harga diri manusia.” halaman 132 Cuplikan di atas merupakan bagian di mana situasi semakin panas dan para pelaku sudah diberi gambaran nasib oleh pengarangnya.

5. Puncak Climax