Karakteristik Pemilik Rumah Makan

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Pemilik Rumah Makan

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti didalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat Notoatmodjo, 1997. Tingkat pendidikan pemilik rumah makan persinggahan bus lintas Sumatera sudah cukup baik. Berdasarkan wawancara kepada pemilik rumah makan persinggahan bus lintas Sumatera diketahui bahwa latar belakang pendidikan tersebut pada umumnya 10 orang adalah tamatan SLTA. Latar belakang pendidikan dapat mempengaruhi cara- cara mereka dalam menangani makanan. Diperkirakan tamatan SLTA memiliki wawasan luas dan lebih terbuka dalam menerima informasi bila diberikan penyuluhan atau pembekalan tentang hygiene sanitasi pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan, sehingga dalam pengelolaan makanan di kawasan rumah makan persinggahan menjadi lebih baik. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan Alwi, 2001. Lama berjualan adalah jangka waktu mulai pertama kali berjualan sampai dengan sekarang. Di rumah makan persinggahan bus lintas Sumatera hampir seluruh responden telah lama berjualan ditempat tersebut, dari 15 pemilik rumah makan yang berjualan 0-5 tahun ada 9 responden 60 sedangkan yang berjualan 11-15 tahun hanya Universitas Sumatera Utara 2 responden 13,3. Lama berjualan dapat meningkatkan pengalaman pengetahuan mereka dalam melakukan pengolahan makanan ke arah yang lebih baik. Jumlah tenaga yang mengolah adalah jumlah orang yang bekerja dalam pengolahan makanan. Di rumah makan persinggahan bus lintas Sumatera dari 15 rumah makan yang memakai tenaga pengolah 2-3 orang sejumlah 11 rumah makan 73,3 , 4 rumah makan lainnya memakai tenaga pengolah 1 satu orang 26,7 . Tenaga pengolah memegang peranan penting didalam kegiatan pengelolaan makanan pada rumah makan. Menurut Purnawijayanti 2001, tangan yang kotor atau terkontaminasi dapat memindahkan bakteri dan virus patogen dari tubuh, faeces atau sumber lain ke makanan. Oleh karena itu, pencucian tangan merupakan hal pokok yang harus dilakukan oleh pekerja yang terlibat dalam penanganan makanan.

5.2. Enam Prinsip Pengolahan Makanan A. Pemilihan Bahan Makanan