Universitas Sumatera Utara BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Fokus Masalah
Manusia adalah mahluk sosial yang berkomunikasi dan berintekrasi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya, baik itu lingkungan tempat tinggal maupun
lingkungan kerja. Manusia sebagai makhluk sosial di dalam memenuhi kebutuhan yang merupakan bagian dari tujuan hidupnya adalah dengan bekerja. Manusia dapat
bertahan hidup dalam masyarakat jika mereka menjalani kehidupan sebagai sebuah aktifitas interaksi dan kerjasama yang dinamis dalam suatu jaringan kedudukan dan
perilaku. Aktifitas interaksi dan kerjasama itu terus berkembang secara teratur sehingga terbentuklah wadah yang disebut organisasi. Dalam melaksanakan interaksi
dan kerjasama dalam organisasi dibutuhkan komunikasi Liliweri, 1991:1 Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar
dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurang atau tidak adanya komunikasi, organisasi dapat macet atau berantakan. Organisasi tanpa komunikasi ibarat sebuah
mobil yang didalamnya terdapat rangkaian alat-alat otomotif, yang terpaksa tidak berfungsi karena tidak adanya aliran fungsi antara satu bagian dengan bagian yang
lain Arni, 2009:1. David. K. Berlo dalam Cangara, 2002 menyebut secara ringkas bahwa
komunikasi sebagai instrument dari interaksi sosial berguna untuk mengetahui dan memprediksi sikap orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam
menciptakan keseimbangan dengan masyarakat. Pendek kata sekarang ini keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam mencapai sesuatu yang diinginkan
termasuk karir mereka banyak ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi harus dimiliki dalam proses yang membentuk
hubungan antara produsen dengan individu atau kelompok dalam menyampaikan produk, yaitu barang dan jasa, ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan guna mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi melalui penciptaan produk yang berkualitas.
Konsep-konsep pemasaran berada di wilayah penentuan pasar sasaran, penentuan segmentasi pasar, dan segmentasi potensial, kebutuhan dan keinginan,
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
permintaan, produk dan penawaran, nilai dan kepuasaan, pertukaran dan transaksi, hubungan dan jaringan, saluran pemasaran, rantai penjualan, persaingan, iklim pasar,
serta penentuan strategi bauran pemasaran. Hubungan antara komunikasi dengan pemasarna merupakan hubungan yang erat.
Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks, yang tidak sesederhana seperti berbincang
– bincang dengan rekan kerja atau keluarga. Penggabungan kajian pemasaran dan komunikasi akan menghasilkan kajian baru
yang disebut komunikasi pemasaran marketing communication. Komunikasi pemasaran adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan
pemasaran sebuah perusahaan . Aplikasi itu sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik pesan, dan frekuensi penyajian. Penerapan
komunikasi bisnis sangat penting, khususnya dalam penyampaian pesan – pesan
komunikasi yang dihadapkan pada berbagai persoalan, semisal perbedaan, persepsi, perbedaan budaya, dan keterbatasan media yang digunakan.
Pemasaran bertingkat atau yang biasa kita kenal dengan nama Multi Level Marketing adalah sistem penjualan yang memanfaatkan konsumen sebagai tenaga
penyalur secara langsung. MLM adalah sebuah cara mendistribusikan dan menjual produk atau jasa melalui jaringan dari berbagai anggota mandiri sebagai mitra usaha
yang sesungguhnya serupa tetapi tidak sama dengan penjualan tradisional melalui jaringan outlet Tampubolon,2007:21. Istilah distributor lepas dan distributor
berikutnya dalam bisnis MLM dikenal dengan sebutan Upline dan Downline. Upline ialah orang yang mengajak dan mendaftarkan seseorang menjadi anggota atau
distributor sebuah perusahaan MLM. Orang yang direkrut untuk bergabung dan memasarkan produk inilah yang dikenal dengan sebutan Downline, untuk seterusnya
Downline akan bergerak naik menjadi Upline setelah dia memiliki anggota jaringan Harga barang yang ditawarkan di tingkat konsumen adalah harga produksi
ditambah komisi atau bonus dari hasil penjualan. Laba yang dihasilkan terdiri dari laba eceran dan laba grosir ditambah dengan laba yang diterima dari hasil penjualan
anggota yang dibentuk oleh distributor. Di era globalisasi ini bisnis MLM ini telah menjelma menjadi sebuah industri besar yang menguntungkan. Dimana produk-
produk di dunia, mulai dari produk kebutuhan rumah tangga sampai produk elektronik semua dipasarkan menggunakan jalur pemasaran bertingkat.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Hal ini dikarenakan tuntutan dan kebutuhan akan pelayanan ekstra yang bersifat pribadi. Tidak salah jika dikatakan bahwa bisnis ini adalah bisnis yang
memiliki prospek yang cerah. Hal ini bisa dilihat dengan kenyataan yang terjadi saat ini dimana MLM merupakan salah satu alternatif yang diminati oleh produsen untuk
memasarkan produknya dengan meminimalkan campur tangan pihak perusahaan. MLM atau Multi Level Marketing pun tidak terlepas dari citra buruk yang
terjadi akibat adanya beberapa orang-orang tertentu yang ingin meraup untung yang sebesar-besarnya. Seperti kasus penipuan atau lebih sering dikenal dengan istilah
money game. Money Game adalah sejenis MLM yang bertindak melipat gandakan uang dan sudah menyimpang dari aturan. Terlepas dari peyimpangan tersebut,
prospek bisnis MLM di tanah air diyakini masih menjanjikan. Salah satu ciri yang membedakan MLM murni dengan MLM money game
adalah : biaya mendaftar sebagai distributor murah, ada produk yang di jual, komisi dapat diambil dengan mudah, perhitungan komisi dan poin penjualan dilakukan
secara adil, terbukti ada yang sukses, tergabung dalam APLI Assosiasi Penjualan Langsung Indonesia, MLM murni akan selalu mengadakan seminar atau training
Royan 2002:29. Saat ini banyak MLM yang turut meramaikan pasar MLM, diantaranya Centra Nusa Insan Cemerlang CNI, Tupperware Indonesia, Sophie
Martin, Avon, Oriflame, Milea Nature, K-Link, TiensTianshi. MLM yang bergerak di bidang kesehatan juga cukup banyak yang muncul di
Indonesia, seiring dengan perkembangan zaman dan makin banyak orang yang perduli akan kesehatan diri dan keluarganya. Salah satu MLM yang bergerak di
bidang kesehatan dan perduli akan kesehatan masyarakat yaitu TIENS. Tiens Group Co. Ltd.Tiens Group, yang didirikan pada tahun 1995 oleh Mr. Li Jinyuan di
Tianjin, China, kini merupakan perusahaan konglomerasi multi-nasional dalam berbagai bidang seperti bio-teknologi, pendidikan, bisnis ritel, pariwisata, institusi
keuangan, perdagangan internasional serta bisnis elektronik dan sebagainya. Tiens Group mulai merambah pasar internasional di tahun 1997. Kini, dengan
cakupan bisnis yang menjangkau lebih dari 190 negara, Tiens Group telah memiliki kantor cabang di lebih dari 110 negara diantaranya Indonesia, Rusia, Ukraina,
Kazakhstan, Kongo, Hungaria, Afrika Selatan, Peru, India dan Kolombia serta membangun aliansi strategis yang kuat dengan berbagai perusahaan terkemuka di
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
penjuru dunia. Melalui rangkaian produk makanan sehat, produk suplemen kesehatan, produk perawatan kulit, serta produk kebutuhan rumah tangga, Tiens
Group berhasil tampil sebagai gaya hidup pilihan dalam bidang kesehatan, kecantikan, serta menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi lebih dari 20 juta
keluarga. http:id.tiens.comAboutTiens.aspx?CMSCODE=Introduction_ABOUT
Struktur Jaringan Tiens berbentuk matahari, bentuk sistem matahari yaitu menggunakan jaringan lebih dari dua kaki atau banyak kaki. Artinya para anggota
Tiens dapat membuka jaringan hingga beberapa kaki di dalam jaringan tersebut. Perbedaan struktur jaringan TIENS dengan MLM lain adalah seorang Upline tidak
akan naik peringkat bintangnya apabila Downline belum mampu untuk meningkatkan penjualan produk dan perekrutan prospek, sehingga seorang Upline
harus mendukung dan ikut serta dalam proses peningkatan tersebut, dengan cara mendukung Downline untuk memasarkan produk dan merekrut prospek baru.
TIENS menerapkan salah satu bauran komunikasi pemasaran terpadu yang termasuk ke dalam kelompok personal selling. Personal selling adalah suatu bentuk
komunikasi orang ke orang dimana seorang wiraniaga berhubungan dengan calon pembeli dan berusaha mempengaruhi agar mereka membeli produk atau jasa
perusahaannya Shimp,2003:280. Upline menerapkan personal selling dengan memperkenalkan dan menjelaskan produk kesehatan atau cara bergabung dengan
Tiens kepada prospek dan cara membeli produk. Upline juga dapat mengetahui karakter dan keinginan calon prospek melalui personal selling, sehingga
memungkinkan Upline untuk menyampaikan pesan sesuai dengan kebutuhan prospek dan membuat langkah sehingga prospek memutuskan untuk bergabung.
Pada penelitian ini, peneliti memilih untuk melakukan penelitian di Multi Level Marketing Tiens karena Tiens merupakan MLM yang bergerak dalam bidang
kesehatan yang telah memiliki banyak cabang tersebar di 190 Negara salah satunya di Indonesia. Di Indonesia sendiri Tiens berkembang pesat karena banyak manusia
yang sadar akan kesehatan dan khasiat obat-obatan dari negara Cina. Peneliti memilih lokasi penelitian di Jalan Mongonsidi no. 69, Stokist 801 Medan ini
merupakan stokist yang ramai dikunjungi oleh anggota Tiens karena letaknya yang strategis. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian disana.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Strategi Perekrutan Prospek di Multi Level Marketing TIENS kota
Medan.
1.2. Konteks Masalah