23
waktu  dan  tempat  termasuk  pelayanan  pratransaksi,  saat  transaksi, dan pasca transaksi. Kegiatan sebelum transaksi pratransaksi akan
turut  memengaruhi  kegiatan  transaksi  dan  setelah  transaksi,  karena itu  kegiatan  pendahuluannya  harus  sebaik  mungkin  sehingga
konsumen  memberikan  respons  yang  positif  dan  menunjukan loyalitas yang tinggi.
4. Iklan
a. Definisi Iklan
Menurut  Moriarty,  Mitchell,  Wells  2009:9,  iklan  adalah  bentuk komunikasi  berbayar  yang  menggunakan  media  massa  dan  media
interaktif  untuk  menjangkau  audiensi  yang  luas  dalam  rangka menghubungkan sponsor yang jelas dengan pembeli audiensi sasaran dan
memberikan informasi tentang produk barang, jasa, dan gagasan. Periklanan  adalah  segala  bentuk  presentasi  non-pribadi  dan
promosi  gagasan,  barang,  atau  jasa  oleh  sponsor  tertentu  yang  harus dibayar Kotler, 2007:658.
Menurut  Lee  2004  dalam  Jaiz  2014:3  ,  iklan  adalah  komunikasi komersial  dan  nonpersonal  tentang  sebuah  organisasi  dan  produk-
produknya  yang  ditransmisikan  ke  suatu  khalayak  sebagai  target  melalui media  yang  bersifat  massal  seperti  televisi,  radio,  Koran,  majalah  direct
mail pengeposan langsung, reklame ruang luar, atau kendaraan umum.
24
b. Fungsi Iklan
Menurut  Lupiyoadi  2006:120  pada  dasarnya  tujuan pengiklan  adalah  komunikasi  yang  efektif  dalam  rangka  mengubah
sikap dan perilaku konsumen. Terdapat beberapa tujuan periklanan, diantaranya adalah:
1. Iklan  yang  bersifat  memberikan  informasi  informative
advertising  ,  iklan  yang  secara  panjang  lebar  menerangkan produk jasa dalam tahap rintisan perkenalan guna menciptakan
permintaan atas produk tersebut. 2.
Iklan  membujuk  persuasive  advertising  ,  iklan  menjadi penting  dalam  situasi  persaingan,  dimana  sasaran  perusahaan
adalah  menciptakan  permintaan  yang  selektif  akan  merek tertentu.
3. Iklan  pengingat  reminder  advertising  ,  iklan  ini  akan  sangat
penting dalam tahap kedewasaan maturity suatu produk untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut.
4. Iklan  pemantapan  reinforcement  advertising,  iklan  yang
berusaha  meyakinkan  para  pembeli  bahwa  mereka  telah mengambil pilihan tepat.
25
c. Dimensi Iklan
Setelah mengimplementasikan rencana komunikasi, berikutnya yang harus dilakukan adalah mengukur dampaknya  terhadap pemirsa
sasaran.  Sebagian  besar  pengiklan  berusaha  mengukur  pengaruh komunikasi  sebuah  iklan
—yaitu  pengaruh  potensial  terhadap kesadaran,  pengetahuan  atau  preferensi.  Pengiklan  juga  ingin
mengukur pengaruh penjualan iklan ini Kotler dan Keller 2012:540.
Menurut  Moriarty,  dkk  2009:155  Berikut  adalah  cara  untuk mengukur  efektivitas  dari  periklanan  berdasarkan  tujuan  yang  ingin
dicapai  dan  cara  konsumen  merespon  berbagai  pesan  yang disampaikan.
26
Tabel 2.1 The Facet of Effect Model
Sumber: Morriarty dkk 2009:155
a See atau Hear: Aspek Persepsi
Persepsi  adalah  proses  dimana  kita  menerima  informasi melalui  lima  indra  kita  dan  menetapkan  arti  untuk  itu.  Jika  iklan
adalah  untuk  menjadi  efektif,  pertama-tama,  harus  mendapat perhatian.  iklan  harus  dilihat  atau  didengar,  bahkan  jika  persepsi
minimal dan sebagian besar di bawah tingkat kesadaran.
Communication objective Consumer Response
Drivers
Perception See or hear
exposure, selection, attention,interest or
relevance, awareness, recognition
Emotion orAffective Feel
Want or desire, feeling, liking, resonance
Cognition Understand
Need, cognitive learning, differentiation, recall
Association Connect
Symbolism, conditioned learning, transformation
Persuasion Believe
Motivation, influence, involvement, conviction,
believability or credibility, preference and intention,
loyalty
Behavior Act
Trial, buying, contacting, advocating, referral,
prevention or avoidance
27
Faktor  utama  yang  mendorong  persepsi,  adalah  exposure  atau paparan,  selection  and  attention  atau  seleksi  dan  perhatian,  interest
and  relevance  atau  minat  dan  relevansi,  awareness  and  recognition atau  kesadaran  dan  pengakuan.  Berikut  adalah  review  singkat  dari
istilah-istilah  ini  dan  Apakah  mereka  berhubungan  dengan  dampak iklan :
i. Paparan Eksposure
Tes  pertama  persepsi  adalah  apakah  pesan komunikasi  pemasaran  terlihat  atau  terdengar  di  iklan,  ini
disebut  paparan,  yang  merupakan  tujuan  penting  dari perencana  media  yang  yang  mencoba  untuk  menemukan
cara terbaik untuk menjangkau konsumen dengan pesan. ii.
Seleksi dan perhatian Selection and Attention
Faktor  berikutnya  untuk  mengendalikan  persepsi adalah  perhatian  selektif,  proses  dimana  penerima  pesan
memilih untuk mengikuti sebuah pesan. iii.
Minat dan Relevansi Interest and Relevance Pesan  telah  menjadi  secara  mental  terlibat  dalam
beberapa  cara  dengan  iklan  dan  produk.  Pesan  iklan dirancang tidak hanya untuk mendapatkan perhatian, tetapi
juga  untuk  menahan  minat  penonton  cukup  lama  bagi penonton.
iv. Kesadaran Awareness
28
Ketika seseorang menyadari sesuatu, maka ia telah melihat atau mendengar itu sebelumnya. Dengan kata lain,
kesadaran adalah hasil ketika iklan membuat suatu kesan. v.
Pengakuan Recognition Pengiklan
tertarik dengan
dua tipe
ingatan- recognition,  yang  berarti  orang-orang  mengingat  saat
melihat  iklan,  dan  recall  ,  yang  berarti  mereka  mengingat apa yang dikatakan dalam iklan tersebut.
b Feel : Afektif atau Aspek Emosional
Afektif  mendeskripsikan  sesuatu  yang  menstimulasi keinginan,  menyentuh  emosi,  menciptakan  kesukaan,  dan
memperoleh  perasaan.  Respon  afektif  mengendalikan  keinginan dan hasrat, perasaan, kesukaan, dan resonansi.
i. Keinginan Want
Keinginan  dikendalikan  oleh  emosi  dan  berdasarkan dari harapan, sesuatu yang didambakan dan diinginkan.
ii. Perasaan Feelings
Kesukaan  dan  perasaan  sesorang  dibahas  dalam  sejumlah cara  dalam  iklan,  seperti  humor,cinta  atau  ketakutan  atau  fears.
Iklan  yang  membangkitkan  perasaan  disebut  iklan  yang  memiliki daya Tarik.
29
iii. Menyukai Liking
Dua  respon  penting  terhadap  sebuah  pesan  adalah  kesukaan terhadap  brand  atau  merek  dan  menyukai  iklan.  Kesukaan
merefleksikan  kepribadian  dari  sebuah  merek  atau  entertainment power  dari  iklan  yang  ditampilkan.  Asumsinya  adalah  ketika
seseorang menyukai sebuah iklan, kemudian perasaan positif akan tersalurkan terhadap merek atau brand dari iklan tersebut.
iv. Resonansi Resonate
Iklan  yang efektif terkadang menciptakan resonansi , Seperti halnya  relevansi,  pesan  yang  beresonansi  membantu  konsumen
mengidentifikasi suatu merek pada tingkat pribadi. Resonansi lebih kuat dibandingkan menyukai, karena itu melibatkan sebuah elemen
dari self-identification.
c Understand:Aspek Kognitif
Kognisi  mengacu  pada  Apakah  konsmen  mencari  dan merespon  sebuah  informasi,  sebagaimana  mereka  mempelajari  dan
mengerti  suatu  hal.  Hal  ini  adalah  respon  rasional  konsumen terhadap suatu pesan.
Berikut ini faktor penggerak respon kognitif konsumen: i.
Kebutuhan Need
Pengiklan  bercerita  banyak  tentang  kebutuhan  dan  keinginan konsumen.  Secara  umum,  kebutuhan  adalah  sesuatu  yang
30
seseorang pikirkan, dan keinginan adalah berdasarkan perasaan dan hasrat.
Pengiklan  memberitahu  kebutuhan  konsumen  melalui  iklan kognitif  yang  menjelaskan  Apakah  produk  bekerja  dan  apa  yang
dapat dilakukan bagi pengguna, manfaat yang menawarkan kepada pengguna.
ii. Cognitive Learning Pembelajaran Kognitif
Pembelajaran  kognitif  terjadi  ketika  fakta  yang  disajikan, informasi  ,  dan  penjelasan  mengarah  kepada  pemahaman.
Konsumen  yang  mencoba  untuk  menemukan  informasi  tentang produk sebelum mereka membelinya mengambil rute pembelajaran
kognitif. iii.
Differentiation atau Diferensiasi.
Indikasi pembelajaran kognitif adalah diferensiasi, kemampuan konsumen  untuk  memisahkan  satu  merek  dari  yang  lain  dalam
kategori  produk.  membedakan  antara  merek  yang  bersaing  adalah apa  yang  terjadi  ketika  konsumen  memahami  penjelasan  dari
keunggulan kompetitif. iv.
Recall. “When  you  recall  the  advertising  message,  you  not  only
remember  seeing  the  advertising  and  hopefully  the  brand,  you  also
31
remember  the  copy  points,  or  the  information  provided  about  the brand,  in  order  to  recall  information  presented  in  the  advertising,
however you must concentrated on it and thought about it either as the information was being presented or afterward.”
Ketika  konsumen  mengingat  kembali  pesan  iklan,  mereka tidak hanya mengingat iklannya saja dan diharapkan juga mengingat
merek  dari  iklan  tersebut,  mereka  juga  mengingat  poin-poin  dalam iklan  tersebut  atau  informasi  yang  disajikan  terkait  merek,  agar
mengingat kembali informasi yang disajikan dalam iklan, konsumen harus  memikirkan  mengenai  informasi  sesudah  dan  sebelum
informasi itu disajikan.
d Connect : Aspek Asosiasi
Asosiasi adalah teknik dari komunikasi melalui simbol-simbol. Hal ini adalah proses belajar untuk membuat koneksi simbolis antara
merek dan karakteristik yang diinginkan serta kualitas, sebagaimana orang-orang,  situasi  dan  gaya  hidup  yang  mengisyaratkan  citra
merek dan kepribadian. Faktor penggerak asosiasi:
i. Simbol Symbolism
Melalui  asosiasi,  suatu merek  mengambil  makna  simbolik, yang  berarti  merek  adalah  singkatan  kualitas  tertentu.  merek
mewakili sesuatu, biasanya sesuatu yang abstrak. ii.
Pembelajaran Pengkondisian Conditioned Learning
32
Seseorang  mempelajari  sesuatu  dengan  cara  melihat  orang lain,  hal  ini  disebut  pembelajaran  social  atau  social  learning.
Seseorang  mempelajari  fashion  dengan  melihat  Apakah  orang lain berpakaian dan bersikap dengan memperhatikan orang lain
berinteraksi.  Pengiklan  menyambungkan  penampilan  dan  sikap audiens  iklan  dengan  situasi  tertentu  yang  tercermin  dalam
iklan. iii.
Transformasi Transformation Hasil  dari  proses  asosiasi  merek  adalah  transformasi.
Produk  mengambil  makna  ketika  berubah  dari  hanya  sekedar produk  menjadi  sesuatu  yang  istimewa.  hal  ini  yang
membedakan  produk  dari  produk  lainnya  dalam  kategori berdasarkan  simbolisme  brand  image  dan  kepribadian  isyarat
tertentu.
e Believe: The Persuation Facet
Persuasi  adalah  niat  secara  sadar  untuk  mempengaruhi  atau memotivasi  penerima  pesan  untuk  percaya  atau  melakukan  sesuatu.
Komunikasi  persuasif  membuat  atau  mengubah  sikap  dan menciptakan  keyakinan,  adalah  tujuan  penting  dari  kebanyakan
komunikasi pemasaran. Ada  banyak  dimensi  untuk  persuasi,  tetapi  pengiklan
mengidentifikasi faktor-faktor berikut ini untuk menjelaskan  apakah persuasi mempengaruhi konsumen.
33
i. Motivasi Motivation
Opinion  Leader  mungkin  dapat  mempengaruhi sikap  orang  lain  dan  meyakinkan  mereka  dari  keputusan
yang  benar.  Komunikasi  Word-of-mouths  telah  diakui sebagai  bentuk  yang  paling  kuat  dari  persuasi,  itulah
mengapa  strategi  yang  melibatkan  pemberi  pengaruh sangatlah penting.
ii. Keterlibatan Involvement
Pengiklan  membedakan  antara  produk,  pesan,  dan media atas dasar tingkat keterlibatan mereka butuhkan dari
pembeli.  Keterlibatan  mengacu  pada  sejauh  mana seseorang  terlibat  dalam  memberikan  perhatian  terhadap
sebuah  iklan  dan  proses  seseorang  dalam  menanggapi pesan dan membuat keputusan produk.
iii. Keyakinan Conviction
Hasil  persuasi  yang  efektif  ada  dalam  keyakinan, yang  berarti  konsumen  setuju  dengan  pesan  persuasif  dan
meraih  kepastian,  keyakinan,  tentang  merek.  Faktor  dalam keyakinan adalah kekuatan dari argumen, yang menggunakan
logika, alasan, dan bukti untuk membangun keyakinan. iv.
Preferensi dan Niat Preference and intention Ketika  konsumen  memiliki  keyakinan  dengan
preferensi, atau niat untuk mencoba atau membeli, produk,
34
mereka  termotivasi  oleh  keyakinan.  Niat  dapat  meningkat dengan  strategi  reward,  seperti  good  deals,  sale  pricing,
dan  hadiah.  Niat  baik  adalah  motivasi  dibalik  penyebab pemasaran dan tanggung jawab sosial.
v. Kesetiaan Loyalty
Loyalitas  merek,    termasuk  sikap  rasa  hormat, preferensi,  emosi  keinginan,  dan  tindakan  pembelian
berulang.  Hal  ini  menanggapi  komunikasi  merek  yang melintasi
di atas
antara pikiran,
perasaan, dan
memunculkan  respon  yang  dibangun  pada  kepuasan pelanggan.
vi. Kepercayaan  dan  Kredibilitas  Believeability  and
Credibility Suatu  hal  yang  penting  dalam  persuasi  adalah
kepercayaan,  yang  mengacu  pada  kredibilitas  argumen dalam  pesan.  Namun  iklan  dapat  menggunakan  strategi
kredibilitas  untuk  mengintensifkan  believeability  dari pesannya.  Menggunakan  data  untuk  mendukung  atau
membuktikan  klaim,  misalnya,  memberikan  konsumen alasan untuk percaya iklan.
f Act : Aspek Perilaku
Faktor respons dari perilaku: i.
Percobaan Trial
35
Langkah  pertama  dalam  melakukan  pembelian  adalah sering  untuk  mencoba  produk.  Percobaan  ini  penting  untuk
produk  baru  dan  produk  mahal  karena  memungkinkan pelanggan  menggunakan  produk  tanpa  terjadinya  tindak
awalnya untuk pembelian. ii.
Pembelian Buy Tujuan  dari  sebagian  besar  program  pemasaran  adalah
penjualan.  Dalam  iklan,  penjualan  kadang-kadang  dirangsang oleh  panggilan  untuk  bertindak  pada  akhir  iklan,  bersama
dengan informasi tentang tempat untuk membeli produk. iii.
Kontak Contact Menanggapi  dengan  membuat  kontak  dengan  pengiklan
dapat  menjadi  tanda  penting  dari  efektivitas.  Memulai  kontak juga  berharga,  terutama  dalam  program  IMC  yang  dirancang
untuk  menjaga  hubungan  merek  dengan  menciptakan  peluang untuk  berdialog  dengan  pelanggan,  seperti  mendorong
pelanggan  dengan  keluhan,  pujian,  atau  saran  untuk menghubungi perusahaan.
iv. Advokasi dan pengacuan Advocate and refer
Salah  satu  dimensi  perilaku  loyalitas  merek  adalah advokasi, atau berbicara atas nama merek dan mengacu ketika
seseorang meminta rekomendasi. v.
Mencegah Prevent
36
Ada situasi aksi sosial di mana iklan yang dirancang untuk mencegah  perilaku,  seperti  membatasi  penggunaan  mobil
melalui  kampanye  udara  bersih  dan  anti  merokok  dan kampanye anti narkoba untuk remaja.
Pendapat  lain  dikemukakan  oleh  Jaiz  2014  :  59,  dahulu  iklan  yang baik  dianggap  harus  memenuhi  kriteria  rumus  AIDCA,  yaitu  Attention
menarik  perhatian,  interest  mampu  menggerakan  minat,  desire  mampu menggerakan  kebutuhan  orang  menikmati  produk,  conviction  mampu
menciptakan kebutuhan konsumen untuk membeli produk, dan action mampu menggerakan konsumen untuk bertindak membeli produk.
Namun  demikian,  dalam  era  yang  serba  over  communication,  iklan harus  memperlihatkan  strategi  pemasaran  secara  umum,  target  audience,  ciri
fungsi  produk, dan harus dapat menghibur.  Iklan dengan rumus SUPER “A” dinilai tepat sebag
ai syarat iklan yang baik. SUPER “A” terdiri dari elemen 1 Simple,  artinya  sederhana,  baik  untuk  iklan  produk  baru  maupun  lama;  2
Unexpected,  artinya  tidak  terduga,  iklan  harus  mampu  membuat  kejutan  bagi orang  yang  menyaksikannya;  3  Persuasive,  artinya  daya  bujuk,  iklan  harus
mampu  mendekatkan  diri  konsumen  pada  brand;  4  Entertaining,  artinya menghibur,  iklan  harus  menyenangkan,  jangan  sampai  membuat  orang  kesal
menyaksikannya; 5 Relevant, artinya sesuai, eksekusi yang dibuat dalam iklan harus  sesuai  dengan  brand.  6  Acceptable,  artinya  iklan  harus  dapat  diterima
oleh budaya dalam masyarakat. Jaiz 2014 : 60 .
37
1 Simple S
Simple  artinya  sederhan.  Untuk  brand  baru  kesederhanaan ini dipahami sebagai “dapat dimengerti sekali lihat”.  Sebaliknya,
untuk brand yang sudah mapan, sederhana dipahami sebagai tidak banyak  elemen,  namun  tetap  komunikatif.  Dalam  bentuk  yang
sederhana  konsumen  mampu  menangkap  adanya  makna  dibalik makna  yang  terdapat  dalam  permukaan.  Tampilan  iklan  bersifat
simple,  tetapi  pemikirannya  tidak  simple,  bertingkat,  mendalam, dan melebar.
2 Unexpected U
Unexpected  artinya  tidak  terduga.  Di  tengah  derasnya  arus iklan  yang  kita  lihat  setiap  harinya,  iklan  yang  baik  adalah  iklan
yang  idenya  tidak  terduga,  di  luar  bayangan  kita  sehingga  kita berdecak kagum.  Iklan seperti ini akan selalu diingat  dan menjadi
the top of mind, paling tidak dalam segmennya.
3 Persuasive P
Persuasive  disebut  juga  dengan  daya  bujuk,  yang  berarti mempunyai kemampuan menyihir orang untuk melakukan sesuatu.
Iklan  yang  berpersuasif  mampu  menggerakan  konsumen  untuk mendekatkan diri dengan brand dan tertarik untuk mencobanya.
4 Entertaining E
38
Iklan  yang  mempunyai  sifat  menghibur  mampu  memainkan emosi  konsumen  untuk  tertawa,  menyanyi,  menari,  menangis  atau
terharu.  Iklan  seperti  itu  mampu  mengangkat  simpati  konsumen terhadap brand yang diiklankan.
5 Relevant R
Iklan  yang  baik  harus  dapat  dipertanggungjawabkan,  harus tetap  dapat  dirasionalisai,  harus  ada  hubungan  dengan  brand
produk  yang  diiklankan.  Iklan  harus  relevan  dengan  brand,  baik brand positioning, maupun brand personality.
6 Acceptable A
Unsur  acceptable  atau  penerimaan  sangat  berakaitan  dengan budaya  yang  berlaku  di  masyarakat.  Iklan  yang  baik,  adalah  iklan
yang  dapat  diterima  oleh  masyarakat,  sesuai  dengan  nilai  budaya setempat.
Peneliti menggunakan dimensi  1 see or hear, 2 feel, 3 think or understand, 4 believe, 5 connect, and 6 act or do sebagai
dimensi yang digunakan. Karena dimensi ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
5. Harga