Manajemen Pemasaran Jasa Pengaruh Iklan, Harga Dan E-Service Quality Terhadap Repurchase Intention Pada Pengguna Online Travel Agent Traveloka

12 mereka selain itu, bisa pula berapa semacam ‘web rings’, terdiri atas beberapa situs yang paling mempromosikan satu sama lain co- promoting dengan jalan bertukar links antar situs dan secara bersama- sama menjual ruang iklan yang tersedia kepada pihak ketiga. f Community sites, seperti ruang ‘ngobrol’ chatting room khusus untuk kelompok pelanggan tertentu. g Informational atau image sites, yang tidak memiliki fungsi komersial langsung, namun lebih menekankan aspek penyajian informasi, misalnya ABS Australian bureau of statisics. h Content-based sites, dimana pemakai harus membayar biaya keanggotaan membership fee agar bisa mendapatkan akses ke isi situs bersangkutan.

3. Manajemen Pemasaran Jasa

a. Pengertian Jasa

Jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain. Seringkali kegitan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu time-based, dalam bentuk suatu kegiatan performances yang akan membawa hasil yang diinginkan kepada penerima objek, maupun asset-asset lainnya yang menjadi tanggung jawab dari pembeli. Lovelock 2010: 18 Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata “jasa” service itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari 13 pelayanan pribadi personal service sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran jasa yang berusaha mendefinisikan pengertian jasa. Lupiyoadi 2006: 5. Sementara itu, Kotler 2007:42 mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya mungkin terkait atau mungkin juga tidak terkait dengan produksi fisik. Jadi, pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan konsumen.

b. Karakteristik dan klasifikasi jasa

Jasa mempunyai empat karakteristik berbeda yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran Kotler 2013: 39: 1. Tak Berwujud Intangibility Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, didengar atau dibaui sebelum jasa itu dibeli. Perusahaan jasa dapat mendemonstrasikan kualitas jasa mereka melalui buti fisik dan presentasi. Pemasar jasa harus dapat mendeonstrasikan jasa tak 14 berwujud ke dalam manfaat konkrit dan pengalaman yang definisi dengan baik. 2. Tak Terpisahkan Inseperability Sementara barang fisik dibuat, dimasukan dalam persediaan, didistribusikan melalui berbagai perantara, dan dikonsumsi kemudian, jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi sekaligus. Jika seseorang memberikan jasa, maka penyedia menjadi bagian dari jasa itu. 3. Bervariasi Variability Karena kualitas jasa tergantung ada siapa yang menyediakannya, kapan dan dimana, dan kepada siapa, jasa sangat bervariasi. Pembeli jasa menyadari variabilitas ini dan sering membicarakannya dengan orang lain sebelum memilih penyedia jasa. Untuk meyakinkan pelanggan, beberapa perusahaan menawarkan garansi jasa yang dapat mengurangi persepsi konsumen tentang resiko. 4. Dapat Musnah Perishability Jasa tidak dapat disimpan, jadi dapat musnahnya jasa bisa menjadi masalah ketika permintaan berfluktuasi. Misalnya perusahaan transportasi publik harus memiliki perlatan yang jauh lebih banyak karena permintaan pada jam sibuk dan bukan permintaan yang merata sepanjang hari. 15

c. Unsur Bauran Pemasaran Jasa

Menurut Lupiyoadi 2006:70 unsur bauran jasa terdiri dari : produk, penentuan harga, Tempat sistem penyampaian jasa,promosi,orang people, proses, dan layanan konsumen. 1. Produk Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut “the offer”. Terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen. Yang dimaksud dalam pembahasan produk jasa disini adalah total produk. Total produk terdiri atas; i Produk inti core product, merupakan fungsi inti dari produk tersebut. ii Produk yang diharapkan expected product. iii Produk tambahan augmented product. iv Produk potensial potential product. 16 Tiga unsur selain core product merupakan unsur yang potensial untuk dijadikan nilai tambah bagi konsumen sehingga produk tersebut berbeda dengan produk yang lain. Pemasar harus dapat mengembangkan nilai tambah dari produknya selain keistimewaan dasarnya, supaya dapat dibedakan dan bersaing dengan produk lain, dengan kata lain memiliki citra tersendiri. Berhubungan dengan merek brand maka persoalan yang sekarang ini muncul adalah kecenderuungan konsumen untuk melihat merek terkenal dibanding fungsi utama dari produk tersebut. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa merek yang terkenal pasti mutunya terjamin. Melihat situasi seperti ini maka pemasar harus mampu mempopulerkan merek mereka supaya dapat bersaing di pasar. Sedangkan untuk dapat menjadi jasa yang unik berbeda dari pesaing differensiasi, pemasar harus dapat mengembangkan product surround produk pelengkap mereka, yaitu expected product, augmented product, dan potential product. Dengan pengembangan ini berarti bisa dilihat perbedaan antara produk yang satu dengan yang lain. a. Bukti fisik Bukti fisik physical evidence merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen. b. Bukti penting essential evidence 17 Merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain dan tata letak layout dari gedung, ruang dan lain-lain. c. Bukti pendukung peripheral evidence Merupakan nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak akan berarti apa-apa. Jadi, hanya berfungsi sebagai pelengkap saja, sekalipun demikian peranannya sangat penting dalam proses produksi jasa. Contoh : tiket pesawat. Bukti fisik membantu pemasar memosisikan perusahannya di pasar dan memberikan dukungan nyata apalagi yang berhubungan dengan lokasi. 2. Penentuan harga Strategi penentuan harga pricing sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan memengaruhi citra produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi penawaran atau saluran pemasaran. Akan tetapi hal terpenting adalah keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. Dalam memutuskan strategi penentuan harga harus diperhatikan tujuan dari penentuan harga itu sendiri, antara lain: a Bertahan b Memaksimalkan harga 18 c Memaksimalkan penjualan d Gengsi atau prestis e Pengembalian atas investasi return on investment-ROI. Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi penentuan harga adalah: 1 positioning pemosisian jasa, 2 sasaran perusahaan, 3 tingkat persaingan, 4 siklus hidup jasa, 5 elastisitas permintaan, 6 struktur biaya, 7 sumber daya yang digunakan, 8 Kondisi ekonomi secara umum, 9 Kapasitas jasa. 3. Tempat sistem penyampaian jasa Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan Apakah cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. a. Lokasi Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga jenis interkasi yang memengaruhi lokasi, yaitu : a Konsumen mendatangi pemberi jasa perusahaan: apabila keadannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan 19 konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis. b Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas. c Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti penyedia jasa dan konsumen berinterkasi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak terlaksana dengan baik. b. Saluran distribusi Penyampaian jasa juga dapat melalui organisasi maupun orang lain. dalam penyampaian jasa ada tiga pihak yang terlibat, yaitu penyedia jasa, perantara, konsumen. Sehubungan dengan saluran distribusi maka perusahaan harus dapat memilih saluran yang tepat untuk penyampaian jasanya, sebab akan sangat memengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Saluran distribusi yang dapat dipilih, antara lain: i. Penjual langsung direct sales. ii. Agen agent atau broker. iii. Agen atau broker penjual atau pembeli. 20 iv. Waralaba franchises dan pengantar jasa terkontrak contracted service delivery. 4. Promosi Hal yang perlu dperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi promotion mix. Bauran promosi terdiri atas: Iklan advertising, Penjualan perorangan personel selling, Promosi penjualan sales promotion, Hubungan masyarakat public relation, Informasi dari mulut ke mulut word of mouth, Surat pemberitahuan langsung direct mail. Pemasar dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan jasa mereka. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam promosi,yaitu : i. Identifikasi terlebih dahulu audiens targetnya: hal ini berhubungan dengan segmentasi pasar. ii. Tentukan tujuan promosi: apakah untuk menginformasikan, memengaruhi, atau mengingatkan. iii. Kembangkan pesan yang disampaikan : hal ini berhubungan dengan isi pesan apa yang harus disampaikan, struktur pesan Apakah menyampaikan pesan secara logis, gaya pesan ciptakan bahasa yang kuat, sumber pesan siapa yang harus menyampaikannya. 21 iv. Pilih bauran komunikasi : apakah itu komunikasi personal personal communication atau komunikasi nonpersonal nonpersonal communication. 5. Orang People Dalam hubunganya dengan pemasaran jasa, maka “orang” yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat memengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam “orang” ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia. Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan dan memenuhi kebutuhannya. Pentingnya “orang” dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemasaran internal. Pemasaran perusahaan yang dalam hal inii dapat diposisikan sebgai konsumen internal dan pemasok internal. Tujuan dari adanya hubungan tersebut adalah untuk mendorong “orang” dalam kinerja memberikan kepuasan kepada konsumen, yaitu: i. Contactors “orang” disini berinterkasi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli ii. Modifiers. “orang” disini tidak secara langsung memengaruhi konsumen tetapi cukup sering berhubungan dengan konsumen, contoh : resepsionis. 22 iii. Influencers “orang” disini memengaruhi konsumen dalam keputusan untuk membeli tetapi tidak secara langsung kontak dengan konsumen. iv. Isolated “orang” disini tidak secara langsung ikut serta dalam bauran pemasaran dan juga tidak sering bertemu dengan konsumen. Contoh : karyawan bagian administrasi penjualan, SDM, dan pemrosesan data. 6. Proses Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Proses dapat dibedakan dalam dua cara.yaitu: a. Kompleksitas complexity , berhubungan dengan langkah- langkah dan tahapan proses. b. Keragaman divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah-langkah atau tahapan proses. 7. Layanan konsumen Layanan konsumen customer service pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai hasil dari kegiatan distribusi dan logistik dimana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai kepuasan. Layanan konsumen meliputi aktivitas untuk memberikan kegunaan 23 waktu dan tempat termasuk pelayanan pratransaksi, saat transaksi, dan pasca transaksi. Kegiatan sebelum transaksi pratransaksi akan turut memengaruhi kegiatan transaksi dan setelah transaksi, karena itu kegiatan pendahuluannya harus sebaik mungkin sehingga konsumen memberikan respons yang positif dan menunjukan loyalitas yang tinggi.

4. Iklan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Switching Cost, Attractiveness of Alternative, Interpersonal, Realionship, dan Service Recovery terhadap Repurchase Intention GSM XL Prabayar (Studi kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengguna GSM XL Prabayar)

0 9 152

ANALISIS ANTESEDEN PENGARUH CUSTOMER LOYALTY TERHADAP REPURCHASE INTENTION GAME ONLINE

1 16 108

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY DAN FOOD QUALITY TERHADAP REPURCHASE INTENTION : Survei Pada Konsumen Giggle Box Café & Resto Outlet Progo.

1 6 64

Pengaruh Atribut Hedonic-Utilitarian E-Service Quality pada Kepuasan Konsumen (Studi pada: Pelanggan Agen Travel Online).

2 6 29

PENGARUH E-TRUST, PERCEIVED USEFULNESS DAN E-SATISFACTION TERHADAP ONLINE REPURCHASE INTENTION.

0 15 8

PENGARUH SERVICE QUALITY DAN CUSTOMER VALUE TERHADAP REPURCHASE INTENTION DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI.

0 0 1

PENGARUH ONLINE PROMOTION TERHADAP REPURCHASE INTENTION DENGAN CONSUMER PERCEPTION SEBAGAI MEDIASI PADA TRAVEL ONLINE

0 1 7

PENGARUH TRUST, PERCEIVED USEFULNESS, SATISFACTION DAN PERCEIVED ENJOYMENT TERHADAP ONLINE REPURCHASE INTENTION

0 0 9

Pengaruh service quality, dan customer perceived service quality terhadap repurchase intention dengan customer satisfication sebagai intervening variable AMDK merek bolesa - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 20

Pengaruh service quality, dan customer perceived service quality terhadap repurchase intention dengan customer satisfication sebagai intervening variable AMDK merek bolesa - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 61