1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Seiring  dengan  perkembangan  zaman,  globalisasi  di  bidang  teknologi semakin  meningkat.  Dimana  informasi  dapat  diketahui  dengan  cepat.  Pengguna
dapat  mengakses  dengan  mudah  informasi  yang  mereka  butuhkan.  Dengan mengikuti perkembangan teknologi informasi dapat mengetahui informasi global,
pengiriman data, berita dan sebagainya. Internet  merupakan  sarana  elektronik  yang  dapat  dipergunakan  untuk
berbagai  aktivitas  seperti  komunikasi,  riset,  transaksi  bisnis  dan  lainnya.  Sejak diperkenalkan  pada  tahun  1969  di  Amerika  Serikat,  internet  mengalami
pekembangan yang luar biasa. Apalagi dengan diperkenalkannya teknologi World Wide  Web  WWW,  semakin  menambah  sempurna  teknologi  tersebut  McLeod
dan Schell, 2004:64. Ada  enam  alasan  mengapa  teknologi  internet  begitu  popular.  Keenam
alasan    tersebut  adalah  internet  memiliki  konektivitas  dan  jangkauan  yang  luas; dapat  mengurangi  biaya  komunikasi;  biaya  transaksi  yang  lebih  rendah;dapat
mengurangi  biaya  agensi;  interaktif,  fleksibel,  dan  mudah;  serta  memiliki kemampuan  untuk  mendistribusikan  pengetahuan  secara  cepat  Laudon  dan
Laudon,2000:300.
2
Pada perkembangannya,
survei yang
diselenggarakan Asosiasi
Penyelenggara  Jasa  Internet  Indonesia  APJII,  mengungkapkan  bahwa  jumlah pengguna  internet  dari  tahun  ke  tahun  semakin  meningkat.  Hal  ini  dapat  dilihat
dari  grafik  yang  dikutip  dari  website  Asosiasi  Penyelenggara  Jasa  Internet Indonesia APJII.
Gambar 1.1 Grafik Pengguna Internet di Indonesia
Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia APJII 2015 Fenomena  ini  menjadikan  banyak  perusahaan  berlomba-lomba  untuk
mengembangkan  bisnisnya  karena  melihat  peluang  bisnis  yang  sangat  potensial. Internet  diibaratkan  sebagai  dunia  kedua.  Berbagai  macam  kegiatan  bisa
dilakukan melalui internet yang salah satunya adalah bertransaksi jual-beli barang maupun jasa. Dan juga saat ini kefektifan dan kefisienan menjadi prioritas utama.
3
Penjualan  tiket  secara online merupakan  salah  satu  model  bisnis e- commerce yang  elegan.  Traveloka  sangat  menikmati  struktur  transaksi  business-
to-consumer B2C, dimana rata-rata transaksi lebih dari USD50 Rp650.000 dan tidak  memerlukan  saham  atau  menyimpan  benda  fisik  apa  pun.  Karena  inilah
Traveloka  bisa  dengan  mudah  terbebas  dari  bahaya  logistik  yang  menghantui industri e-commerce di Asia Tenggara. Tiket pesawat bukan lagi termasuk barang
mewah,  tapi  menjadi  medium  yang  mempermudah  urusan  bisnis  di  era  modern seperti sekarang. Cosseboom, 2015
Mengutip dari situs traffic rank analyst www.alexa.com,  yang merupakan anak  perusahaan  dari  situs  www.amazon.com,  berikut  ini  adalah  perbandingan
peringkat atau ranking dari seberapa popular suatu website dibandingkan dengan website lainnya dalam industri yang sejenis.
Tabel 1.2 Tabel Traffic Rank Website Online Travel Agent
Nama website online travel agent
Peringkat Global Peringkat di Indonesia
Traveloka 4.502
61 Tiket
10.280 142
Pegipegi 19.782
225 Sumber : www.alexa.com 2016
4
Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  www.alexa.com,  situs  online travel  agent  Traveloka  menempati  urutan  ke  61  dimana  peringkat  tersebut
merupakan peringkat teratas dari semua situs  online travel agent sejenis lainnya, mengalahkan  pesaingnya  yaitu  Tiket  sebagaimana  diketahui  bahwa  Tiket  sudah
terlebih  dahulu  memasuki  pasar  online  travel  agent  sebelum  Traveloka diluncurkan.  Sementara  pada  tahun  yang  sama    saat  di  luncurkan  Traveloka,
Pegipegi masih jauh tertinggal pada urutan ke 225 di Indonesia. Kemunculan  tren  digital  membawa  perubahan  signifikan  pada  kebiasaan
kita dalam menggunakan jasa dari suatu perusahaan. Kini jasa tidak hanya dapat dinikmati  secara  offline,  tetapi  jasa  kini  dapat  kita  rasakan  dalam  bentuk  online.
Traveloka  merupakan  salah  satu  agen  travel  berbasis  online  .  Melalui  web booking  dan  juga  aplikasi  pada  smart  phone  ,  Traveloka  menghadirkan    kualitas
jasa online yang dimilikinya. E-service  quality    baru-baru  ini  menjadi  topik  penelitian  yang  populer,
dengan pertumbuhan e-commerce, dan sejumlah penelitian yang diterbitkan telah menawarkan berbagai definisi konseptual.  E-service quality didefinisikan sebagai
sejauh  mana  situs  web  memfasilitasi  pembelanja,  pembelian  dan  pengiriman secara  efisien  dan  efektif  Parasuraman  et  al  2005:217  dalam  Dolatabadi
2012:137 Jika  dipahami  maka  E-Sevice  Quality  memungkinkan  konsumen  atau
penggunanya  untuk  melakukan  transaksi  tanpa  tatap  muka  langsung  dengan
5
penyedia  jasa.  E-service  quality  juga  dapat  menjadi  strategi  perusahaan  karena dinilai memiliki keuntungan kompetitif.
Strategi  lain  yang  dapat  digunakan  oleh  perusahaan  dalam    menarik konsumennya  adalah  melalui  iklan.  Melalui  iklan  konsumen  dapat  megetahui
informasi produk atau layanan yang ditawarkan suatu perusahaan. Menurut salah satu  artikel  di  internet,  Traveloka  mulai  mencuri  start  sejak  tahun  2011  dengan
beriklan  di  media  televisi.  Kemudian  Traveloka  pun  beriklan  di  berbagai  media, melalui  social  media  dan  lain  sebagainya.  Traveloka  memang  dikenal  sebagai
online  travel  agent  yang  paling  banyak  mengucurkan  dana  untuk  beriklan diberbagai media Jamaludin, 2015.
Iklan  yang  baik  adalah  iklan  yang  dapat  mewakili  kebutuhan  konsumen akan  suatu  produk  ataupun  jasa.  Pada  dasarnya  tujuan  pengiklan  adalah
komunikasi  yang  efektif  dalam  rangka  mengubah  sikap  dan  perilaku  konsumen. Lupiyoadi 2006:120.
Pemasar  menyadari  bahwa  konsumen  sering  memproses  informasi  harga secara  aktif,  menerjemahkan  hargaberdasarkan  pengetahuan  mereka  dari
pengalaman pembelian sebelumnya , komunikasi formal iklan, telepon penjualan, dan  brosur,  komunikasi  informal  teman,  kolega  atau  anggota  keluarga,  titik
pembelian atau sumber daya online, atau faktor lainnya Kotler 2013 : 72 Lewat promo berjudul ‘App-solutely Low  Price‘, Traveloka menawarkan
harga  spesial  lebih  murah  untuk  konsumen  yang  melakukan  pemesanan  tiket pesawat maupun kamar hotel via aplikasi mobile online Traveloka di smartphone.
6
Bahkan,  harga  tiket  dan  hotel  yang  ditawarkan  lebih  murah  dibandingkan pemesanan  melalui  web  Traveloka  sendiri,  baik  web  versi  desktop  maupun
mobile. Jansen, 2014 Dari  sekian  banyak  strategi  yang  dilakukan  oleh  pemasar  dalam  suatu
perusahaan ,tentu memiliki tujuan yang sama. Tujuan setiap perusahaan tentunya mendapatkan
konsumen, meningkatkan
penjualan dengan
cara yang
menguntungkan  perusahaan.  Dari  kesemua  dari  semua  model  transaksi  yang dilakukan  oleh  konsumen,  pembelian  berulang  dan  penggunaan  berulang
merupakan  kunci  sukses  dari  perusahaan  online  dan  pembelian  online. Dolatabadi, 2012:136.
Meskipun  beragam    layanan  yang  disediakan  oleh  online  travel  agent Traveloka  mulai  dari  voucher  hotel  dan  tiket  pesawat  berbagai  destinasi,  dan
claim Traveloka yang merupakan online travel agent terbesar di Indonesia, tetapi belum  ada  penelitian  empiris  yang  mampu  membuktikan  mengenai  iklan,  harga,
e-service quality  yang menghasilkan niat pembelian ulang repurchase intention bagi  pelanggan.  Sehingga  membuat  peneliti  tertarik  untuk  membuktikan  apakah
pelanggan  benar-benar  memiliki  niat  pembelian  ulang  pada  online  travel  agent Traveloka atau tidak.
7
B. Perumusan Masalah