7.1.3 BenefitCost Ratio
Metode perhitungan dalam analisis ekonomi diantaranya menggunakan Net present valueNPV dan Benefit Cost RatioBC Ratio dan Net benefitB-C.
Komponnen cost dan komponen benefit dihitung present value nya berdasarkan kepada tingkat pertumbuhan 5 persen dan tingkat diskonto 5 persen. Perbandingan
antara benefit dan cost yang dihitung dengan membagi nilai present value komponen benefit dengan present value komponen cost dikatakan ekonomis
apabila BC ratio lebih besar dari 1.0 Sjarief et al, 2003. Menurut perhitungan ASDIJ bahwa pada tingkat petumbuhan ekonomi 5
persen dan tingkat diskonto 5 persen, BC ratio hasil perhitungan menurut skenario kuota air untuk irigasi 80 persen antara 1.39
─ 1.61, dan BC ratio untuk skenario untuk kuota irigasi 85 persen antara 1.62
─ 4.52 lebih besar daari pada skenario untuk kuota irigasi 80 persen. Untuk skenario air untuk irigasi
berdasarkan perencana sosial BC ratio, 11 tahun pertama stabil di atas 1.0 tetapi tetap dibawah BC ratio skenario untuk kuota irigasi 85 persen dan 80 persen.
Pada 4 tahun terakhir BC rasio perencana sosial menjadi antara 0.59 ─ 0.20 lebih
kecil dari 1.0 sehingga tidak layak digunakan Gambar 14..
7.2 Alokasi Air Optimum
Jumlah air untuk irigasi selama 16 tahun 2010-2025 bahwa menurut skenario kuota air untuk irigasi 85 persen status quo, 80 persen, 70 persen, 60
persen, dan perencana sosial dengan jumlah air berturut-turut sebesar 76.2 miliar m
3
, 71.79 miliar m
3
, 62.74 miliar m
3
, 53.77 miliar m
3
dan 63.40 miliar m
3
Tabel 20. Jumlah air untuk irigasi skenario perencana sosial, dengan jumlah air untuk
irigasi sebesar 63.40 miliar m
3
didekati oleh skenario kuota air untuk irigasi 70 persen dengan jumlah air sebesar 62.74 miliar m
3
. Sedangkan air untuk irigasi dengan skenario air untuk irigasi 60 persen dengan jumlah air sebesar 53.77 miliar
m
3
dibawah skenario perencana sosial jumlah air sebesar 63.40 miliar m
3
Tabel 20. Jumlah Air selama 16 tahun 2010-2025 per Sektor Menurut Skenario pada Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
5 Persen dan Tingkat Diskonto 5 Persen yang
dianggap tidak mencukupi penggunan air untuk irigasi guna mempertahankan swasembada pangan. Jadi skenario air untuk irigasi 80 persen di atas skenario
status quo atau skenario air untuk irigasi 85 persen yang memenuhi syarat kebijakan yang diusulkan.
Jumlah Listrik
Irigasi PDAM KK
Industri PAM DKI Non Listrik
Status Quo Irigasi 85 89 622
76 179 1 450
3 652 8 342
89 622 Perencana Sosial
91 998 63 397
8 552 9 617
10 431 91 998
Irigasi 80 90 527
71 698 4 805
4 387 8 732
89 622 Irigasi 70
90 527 62 735
6 572 8 490
11 825 89 622
Irigasi 60 90 527
53 773 10 766
11 789 13 294
89 622 Sektor juta m3
Skenario
Jumlah alokai air selama 16 tahun 2010-2025 tiga skenario yaitu status quo, perencana sosial dan skenario untuk kuota irigasi 80 persen pada tingkat
pertumbuhan ekonomi 5 persen dan tingkat diskonto 5 persen dapat dilihat pada Tabel 21. Jumlah air untuk pengguna menurut skenario kuota air untuk irigasi 85
persen dibawah kuota air untuk irigasi 80 persen dan perencana sosial. Paling banyak menggunakan volume air adalah skenario perencana sosial. Dari jumlah
air selama 16 tahun untuk semua skenario alokasi air untuk irigasi semakin berkurang, karena areal sawah semakin berkurang berubah fungsi menjadi daerah
urban dan industri.
Gambar 14. BC Ratio menurut Kuota Air untuk Irigasi 85 Persen, 80 Persen dan Perencana Sosial
padTingkat Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen dan Tingkat Diskonto 5 Persen
Pada skenario kuota air untuk irigasi 80 persen volume air untuk irigasi dialokasikan sebesar 71.7 miliar m
3
atau 80 persen, tetapi pada skenario perencana
sosial air untuk irigasi dialokasikan hanya sebesar 63.4 miliar m
3
Sesuai perkembangan penduduk dan pertumbuhan industri di Daerah Irigasi Jatiluhur maka skenario perencana sosial memberi porsi untuk industri dan
perusahaan daerah air minum kabupatenkota PDAM KK diberi alokasi kuota yang paling besar, sehingga alokasi kuota untuk irigasi berkurang.
atau 69 persennya, selebihnya yaitu 31 persen dialokasikan untuk non irigasi.
Berdasarkan kuota yang paling layak seperti yang telah diuraikan di 7.1.1 dan mempunyai BC ratio paling baik adalah kuota untuk irgasi sebesar 80
persen. Dengan kuota air untuk irigasi 80 persen, semua alokasi air untuk setiap sektor dapat terpenuhi, masih menghasilkan nilai air yang dapat menguntungkan
pengguna maupun pengelola, dan memberikan manfaat sosial bersih optimal kepada pengelolanya.
Menurut perencana sosial, alokasi untuk irigasi pada awalnya alokasi optimum sebesar 4 680 juta m
3
yang dapat mengairi sawah seluas 292.5 ribu hektar asumsi per hektar memerlukaan air 8 000 m
3
dan 1 tahun 2 kali tanam, tetapi pada tahun 2025 alokasi air untuk irigasi tinggal 3.2 juta m
3
atau hanya mampu mengairi sawah seluas 201.2 ribu hektar sawah. Hal ini diperkirakan
bahwa semula untuk irigasi perlahan-lahan air beralih fungsi untuk nonpertanian, karena pertumbuhan urban dan industri yang membutuhkan bahan baku air lebih
banyak.
Tabel 21.
Tabel Alokasi Air Optimal Berdasar Status Quo, Perencana Sosial dan Kuota Air Irigasi 80 Persen untuk Tiap Sektor pada Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen dan Tingkat Diskonto 5 Persen
Sektor 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
2017 2018
2019 2020
2021 2022
2023 2024
2025 Jumlah
1. Status Quo Irigasi 85 Persen Listrik
6 529 6 405 6 281 6 158 6 034 5 911 5 787 5 663 5 540 5 416 5 292
5 169 5 045 4 921 4 798 4 674 89 622 Irigasi
5 549 5 444 5 339 5 234 5 129 5 024 4 919 4 814 4 709 4 604 4 498
4 393 4 288 4 183 4 078 3 973 76 179 PDAM KK
146 138
129 121
113 104
96 89
83 76
69 63
58 55
55 55
1 450 Industri
285 277
270 263
256 249
242 234
226 218
209 201
192 181
173 173
3 652 PAM DKI
549 546
542 539
536 533
530 526
522 519
515 511
507 502
492 473
8 342 Jumlah
6 529 6 405 6 281 6 158 6 034 5 910 5 787 5 663 5 540 5 416 5 292
5 169 5 045 4 921 4 798 4 674 89 622
2. Perencana Sosial Listrik
6 668 6 546 6 423 6 301 6 178 6 056 5 934 5 811 5 689 5 566 5 444
5 321 5 199 5 077 4 954 4 832 91 998 Irigasi
4 680 4 588 4 495 4 401 4 307 4 211 4 115 4 019 3 921 3 823 3 724
3 625 3 524 3 423 3 322 3 219 63 397 PDAM KK
640 625
610 595
581 566
552 539
525 512
499 486
474 462
450 438
8 552 Industri
646 639
632 625
619 613
607 601
596 591
586 581
577 572
568 565
9 617 PAM DKI
702 694
687 679
672 666
659 653
647 641
635 630
624 619
615 610 10 431
Jumlah 6 668 6 546 6 423 6 301 6 178 6 056 5 934 5 811 5 689 5 566
5 444 5 321 5 199 5 077 4 954 4 832 91 998
3. Irigasi 80 Persen Listrik
6 595 6 470 6 345 6 220 6 095 5 970 5 845 5 720 5 596 5 471 5 346
5 221 5 096 4 971 4 846 4 721 90 527 Irigasi
5 223 5 124 5 025 4 926 4 827 4 728 4 629 4 531 4 432 4 333 4 234
4 135 4 036 3 937 3 838 3 739 71 698 PDAM KK
486 468
448 428
406 383
359 332
305 275
243 210
174 136
96 55
4 805 Industri
431 417
402 386
368 350
329 307
283 257
228 198
165 129
91 47
4 387 PAM DKI
389 396
406 418
432 450
470 493
521 552
587 626
670 719
773 832
8 732 Jumlah
6 529 6 405 6 281 6 158 6 034 5 910 5 787 5 663 5 540 5 416 5 292
5 169 5 045 4 921 4 798 4 674 89 622 Keterangan: Jumlah untuk non listrik