7.4 Biaya Marjinal
Dalam pengelolaan sumber daya air yang bersifat  intertemporal mengakibatkan pengelola melakukan pengelolaan sampai pada horizon waktu
sehingga air sebagai sumber daya alam menjadi berkelanjutan. Pengelola menghadapi kurva penawaran dengan  fungsi biaya total biaya produksi yang
digunakan untuk menyalurkan atau memasok air kepada para penggunanya. Dalam konteks dinamik, nilai air akan maksimum pada saat nilai air sama dengan
biaya marjinal ditambah dengan user cost marjinal dan tingkat diskonto  sumber daya air tidak nol.
Dalam pembahasan biaya marjinal rata-rata dilihat dari sisi perencana sosial pada tingkat pertumbuhan ekonomi 5 persen dan tingkat diskonto 5 persen
Tabel  24. adalah sebagai berikut: biaya rata-rata listrik sebesar Rp  21.21m
3
; irigasi pertanian biaya rata-rata sebesar Rp  25.14m
3
; biaya rata-rata  perusahaan daerah  air  minum  kabupatenkota  sebesar Rp  155.63m
3
. Biaya rata-rata untuk industri sebesar Rp  253.18m
3
, dan biaya rata-rata  Perusahaan Air Minum DKI Jakarta sebesar  Rp 195.65m
3
7.5 Biaya Marjinal Pengguna
.
Alokasi sumberdaya air merupakan proses pengambilan keputusan yang bersifat intertemporal. Hal ini karena air bukan saja merupakan modal yang
pemanfaatannya tidak hanya ditentukan oleh produktivitas saja, namum juga menyangkut dimasa mendatang serta resiko dan ketidakpastian dan alokasi
sumberdaya air itu sendiri, maka keputusan intertemporal juga menyangkut biaya pengguna user cost. Biaya  pengguna  menggambarkan  surplus  yang dapat
Tabel 24.    Biaya Marjinal Menurut  Perencana Sosial pada Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen dan Tingkat
Diskonto 5 Persen
Rata-rata
2010 2011
2012 2013
2014 2015
2016 2017
2018 2019
2020 2021
2022 2023
2024 2025
per sektor
Listrik-Juanda
15.86 16.48
17.11 17.77
18.44 19.14
19.85 20.59
21.35 22.13
22.94 23.77
24.62 25.50
26.41 27.34
21.21 21.21
Irigasi TT
22.36 22.81
23.25 23.66
24.06 24.43
24.78 25.10
25.39 25.65
25.86 26.04
26.18 26.27
26.31 26.30
24.90
Irigasi TU
22.96 23.43
23.88 24.32
24.73 25.13
25.49 25.83
26.14 26.41
26.64 26.83
26.98 27.09
27.14 27.13
25.63 25.14
Irigasi TB
22.60 23.04
23.45 23.85
24.22 24.56
24.88 25.16
25.41 25.62
25.78 25.90
25.97 25.98
25.94 25.84
24.89
PDAM KK TT
81.90 86.90
92.23 97.92
103.98 110.45 117.36 124.74 132.63 141.05 150.06 159.69 169.99 181.02 192.82 205.47 134.26
PDAM KK TU
81.82 86.94
92.41 98.26
104.51 111.19 118.34 125.99 134.18 142.96 152.35 162.43 173.22 184.80 197.22 210.55 136.07
155.63
PDAM KK TB
111.55 119.31 127.66 136.63 146.28 156.66 167.83 179.85 192.79 206.72 221.73 237.91 255.34 274.13 294.38 316.23 196.56
Industri TT
135.14 145.22 156.08 167.80 180.43 194.06 208.77 224.64 241.76 260.25 280.21 301.76 325.03 350.16 377.30 406.62 247.20
Industri TU
136.09 146.58 157.93 170.19 183.45 197.78 213.28 230.04 248.17 267.78 288.99 311.95 336.79 363.68 392.77 424.27 254.36
253.18
Industri TB
135.76 146.49 158.10 170.68 184.30 199.06 215.05 232.38 251.16 271.51 293.57 317.49 343.42 371.53 402.02 435.09 257.98
PAM DKI
112.05 119.73 127.98 136.85 146.36 156.59 167.58 179.40 192.11 205.78 220.48 236.31 253.35 271.70 291.45 312.74 195.65
195.65
Keterangan: TT = Tarum Timur, TU = Tarum Utara, TB = Tarum Barat, KK = KabupatenKota
Sektor Wilayah
Tahun Rpm3
Rata-Rata
diperoleh di masa  mendatang jika pemilik atau pengelola sumberdaya memutuskan untuk ekstrasi kini ditunda sampai ke masa mendatang.  Nilai  user
cost  yang tersimpan di waduk menunjukkan perbedaan antara hasil optimasi dengan model ASDIJ dengan dasar dan skenario kuota.
Biaya rata-rata yang ditanggung oleh pengguna listrik sebesar Rp 14.11m
3
, biaya rata-rata yang ditanggung oleh pengguna air untuk irigasi Rp 17.30m
3
. Biaya rata-rata yang ditanggung oleh pengguna air untuk perusahaan daerah air minum
kabupatenkota  sebesar Rp  21.73m
3
, biaya rata-rata yang ditanggung oleh pengguna air untuk industri Rp 21.77m
3
. biaya rata-rata yang ditanggung oleh pengguna air untuk Perusahaan Air Minum DKI Jakarta Rp 124.50m
3
Biaya yang ditanggung pengguna air dari Perusahaan Air Minum DKI Jakarta  paling besar yaitu 39 persen  dari nilai airnya dan pengguna air untuk
industri menanggung biaya pengguna air sebesar 8 persen-nya. Tabel 25.
Komponen biaya marjinal pengguna yang dibebankan kepada pengguna. Semakin banyak pengguna memerlukan sumberdaya air semakin banyak terjadi
eksternalitas yang mempengaruhi kelestarian infrastruktur. Hal ini karena murahnya tarif air yang ditetapkan pemerintah kepada sektor pengguna. Oleh
karena itu perlu dilakukan internalisasi pengaruh kepada infrastruktur, sehingga pemanfaatan air dapat ditekan menjadi tidak berlebihan.
Pajak juga dapat membantu mengurangi eksternalitas hal ini
dimakasudkan agar dapat mengurangi ekternalitas.
Tabel 25.    Biaya Marjinal Pengguna
Menurut  Perencana Sosial pada Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen dan Tingkat Diskonto 5 Persen
Rata-rata
2010 2011
2012 2013
2014 2015
2016 2017
2018 2019
2020 2021
2022 2023
2024 2025
per sektor
Listrik-Juanda 4.73
5.52 6.38
7.33 8.36
9.49 10.72
12.06 13.52
15.11 16.84
18.71 20.75
22.95 25.34
27.93 14.11
14.11 Irigasi TT
3.48 4.64
5.91 7.30
8.83 10.50
12.32 14.31
16.47 18.82
21.36 24.12
27.10 30.32
33.80 37.55
17.30 Irigasi TU
4.32 5.49
6.78 8.19
9.74 11.42
13.25 15.25
17.42 19.77
22.32 25.08
28.06 31.27
34.73 38.47
18.22 17.30
Irigasi TB 3.31
4.41 5.62
6.94 8.39
9.97 11.69
13.57 15.61
17.83 20.23
22.83 25.64
28.67 31.94
35.47 16.38
PDAM KK TT 2.99
4.40 5.96
7.69 9.60
11.69 14.00
16.52 19.29
22.31 25.62
29.21 33.13
37.39 42.02
47.04 20.55
PDAM KK TU 3.10
4.54 6.13
7.89 9.83
11.97 14.32
16.90 19.72
22.81 26.19
29.87 33.88
38.24 42.98
48.13 21.03
21.73 PDAM KK TB
4.07 5.63
7.35 9.26
11.37 13.70
16.25 19.06
22.14 25.51
29.20 33.22
37.62 42.40
47.61 53.28
23.60 Industri TT
5.58 6.72
7.92 9.19
10.53 11.94
13.42 14.95
16.55 18.19
19.89 21.62
23.37 25.14
26.91 28.67
16.29 Industri TU
7.91 9.48
11.17 12.97
14.88 16.91
19.05 21.31
23.69 26.17
28.77 31.47
34.26 37.15
40.10 43.13
23.65 21.77
Industri TB 5.77
7.55 9.48
11.57 13.83
16.27 18.90
21.72 24.74
27.98 31.42
35.10 39.00
43.13 47.50
52.11 25.38
PAM DKI 58.20
63.98 70.26
77.08 84.47
92.50 101.20 110.64 120.86 131.93 143.93 156.91 170.96 186.15 202.59 220.36 124.50
124.50 Keterangan: TT = Tarum Timur, TU = Tarum Utara, TB = Tarum Barat, KK = KabupatenKota
Sektor Wilayah
Tahun Rpm3
Rata-Rata
VIII.  SIMPULAN DAN SARAN
8.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik beberapa simpulan: 1.
Dengan telah dapat dibangunnya  model ASDIJ sehingga  dapat  menjawab 1 alokasi air  yang optimal untuk setiap sektor pengguna, 2 besaran  nilai
air  persatuan unit yang optimal sehingga dapat memberikan keseimbangan harga air antara pengguna dan pengelola, dan 3 peningkatan manfaat sosial
bersih yang optimal bagi pengelolanya. 2.
Dengan model ASDIJ telah dapat menetapkan skenario yang paling baik diantara skenario-skenario untuk membuat alokasi air optimum terbaik yaitu
pada kuota air untuk irigasi 80 persen. Dengan kuota ini, air irigasi untuk mengairi sawah seluas 240 ribu hektar dengan 2 kali tanam dalam 1 tahun
dapat terjamin pasokan airnya untuk irigasi sehingga dapat menunjang stok pangan nasional dengan baik.
3. Dari beberapa skenario telah dapat diestimasi besarnya alokasi air untuk
sektor irigasi sebesar 80 persen berarti  berkurangnya  alokasi air untuk irigasi  yang  semula  sebesar 85 persen status quo, tetapi masih dapat
menjamin akan kebutuhan air untuk irigasi.  Air yang  dialokasikan untuk non irigasi menjadi sebesar 20 persen, akan menunjang kebutuhan air untuk
domestik dan industri yang meningkat terus  sehingga kebutuhan air untuk irigasi dan non  irigasi  dapat  memberikan  keseimbangan  dalam alokasi  air.
Dengan merealokasi air untuk irigasi menjadi non irigasi sebesar 5 persen 85 persen menjadi 80  persen, akan memberikan dampak kepada
peningkatan manfaat sosial bersih bagi pengelolanya. Di pihak lain alokasi air untuk non irigasi tetap akan terjamin dalam arti akan memberikan
manfaat bagi pengguna dan pengelolanya. 4.
Dengan model ASDIJ, telah dapat ditetapkan besarnya nilai air yang terdiri dari biaya marjinal dan biaya marjinal pengguna marginal user cost yang
optimal. Hal ini berarti bahwa sektor pengguna menanggung biaya marjinal dan  biaya  marjinal pengguna yang  akan  digunakan  untuk menjaga
kelestarian infrastruktur bangunan air dari kerusakan karena lingkungan. 5.
Dengan estimasi alokasi air untuk irigasi  sebesar 80 persen dan non irigassi 20 persen serta nilai air yang lebih besar dari tarif air yang ditetapkan
pemerintah maka akan memberikan jumlah manfaat  sosial    lebih besar dibandingkan dengan menggunakan tarif yang ditetapkan pemerintah.
8.2 Saran Kebijakan