Biaya Marjinal Simpulan Irigasi 80 Persen Listrik

7.4 Biaya Marjinal

Dalam pengelolaan sumber daya air yang bersifat intertemporal mengakibatkan pengelola melakukan pengelolaan sampai pada horizon waktu sehingga air sebagai sumber daya alam menjadi berkelanjutan. Pengelola menghadapi kurva penawaran dengan fungsi biaya total biaya produksi yang digunakan untuk menyalurkan atau memasok air kepada para penggunanya. Dalam konteks dinamik, nilai air akan maksimum pada saat nilai air sama dengan biaya marjinal ditambah dengan user cost marjinal dan tingkat diskonto sumber daya air tidak nol. Dalam pembahasan biaya marjinal rata-rata dilihat dari sisi perencana sosial pada tingkat pertumbuhan ekonomi 5 persen dan tingkat diskonto 5 persen Tabel 24. adalah sebagai berikut: biaya rata-rata listrik sebesar Rp 21.21m 3 ; irigasi pertanian biaya rata-rata sebesar Rp 25.14m 3 ; biaya rata-rata perusahaan daerah air minum kabupatenkota sebesar Rp 155.63m 3 . Biaya rata-rata untuk industri sebesar Rp 253.18m 3 , dan biaya rata-rata Perusahaan Air Minum DKI Jakarta sebesar Rp 195.65m 3

7.5 Biaya Marjinal Pengguna

. Alokasi sumberdaya air merupakan proses pengambilan keputusan yang bersifat intertemporal. Hal ini karena air bukan saja merupakan modal yang pemanfaatannya tidak hanya ditentukan oleh produktivitas saja, namum juga menyangkut dimasa mendatang serta resiko dan ketidakpastian dan alokasi sumberdaya air itu sendiri, maka keputusan intertemporal juga menyangkut biaya pengguna user cost. Biaya pengguna menggambarkan surplus yang dapat Tabel 24. Biaya Marjinal Menurut Perencana Sosial pada Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen dan Tingkat Diskonto 5 Persen Rata-rata 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 per sektor Listrik-Juanda 15.86 16.48 17.11 17.77 18.44 19.14 19.85 20.59 21.35 22.13 22.94 23.77 24.62 25.50 26.41 27.34 21.21 21.21 Irigasi TT 22.36 22.81 23.25 23.66 24.06 24.43 24.78 25.10 25.39 25.65 25.86 26.04 26.18 26.27 26.31 26.30 24.90 Irigasi TU 22.96 23.43 23.88 24.32 24.73 25.13 25.49 25.83 26.14 26.41 26.64 26.83 26.98 27.09 27.14 27.13 25.63 25.14 Irigasi TB 22.60 23.04 23.45 23.85 24.22 24.56 24.88 25.16 25.41 25.62 25.78 25.90 25.97 25.98 25.94 25.84 24.89 PDAM KK TT 81.90 86.90 92.23 97.92 103.98 110.45 117.36 124.74 132.63 141.05 150.06 159.69 169.99 181.02 192.82 205.47 134.26 PDAM KK TU 81.82 86.94 92.41 98.26 104.51 111.19 118.34 125.99 134.18 142.96 152.35 162.43 173.22 184.80 197.22 210.55 136.07 155.63 PDAM KK TB 111.55 119.31 127.66 136.63 146.28 156.66 167.83 179.85 192.79 206.72 221.73 237.91 255.34 274.13 294.38 316.23 196.56 Industri TT 135.14 145.22 156.08 167.80 180.43 194.06 208.77 224.64 241.76 260.25 280.21 301.76 325.03 350.16 377.30 406.62 247.20 Industri TU 136.09 146.58 157.93 170.19 183.45 197.78 213.28 230.04 248.17 267.78 288.99 311.95 336.79 363.68 392.77 424.27 254.36 253.18 Industri TB 135.76 146.49 158.10 170.68 184.30 199.06 215.05 232.38 251.16 271.51 293.57 317.49 343.42 371.53 402.02 435.09 257.98 PAM DKI 112.05 119.73 127.98 136.85 146.36 156.59 167.58 179.40 192.11 205.78 220.48 236.31 253.35 271.70 291.45 312.74 195.65 195.65 Keterangan: TT = Tarum Timur, TU = Tarum Utara, TB = Tarum Barat, KK = KabupatenKota Sektor Wilayah Tahun Rpm3 Rata-Rata diperoleh di masa mendatang jika pemilik atau pengelola sumberdaya memutuskan untuk ekstrasi kini ditunda sampai ke masa mendatang. Nilai user cost yang tersimpan di waduk menunjukkan perbedaan antara hasil optimasi dengan model ASDIJ dengan dasar dan skenario kuota. Biaya rata-rata yang ditanggung oleh pengguna listrik sebesar Rp 14.11m 3 , biaya rata-rata yang ditanggung oleh pengguna air untuk irigasi Rp 17.30m 3 . Biaya rata-rata yang ditanggung oleh pengguna air untuk perusahaan daerah air minum kabupatenkota sebesar Rp 21.73m 3 , biaya rata-rata yang ditanggung oleh pengguna air untuk industri Rp 21.77m 3 . biaya rata-rata yang ditanggung oleh pengguna air untuk Perusahaan Air Minum DKI Jakarta Rp 124.50m 3 Biaya yang ditanggung pengguna air dari Perusahaan Air Minum DKI Jakarta paling besar yaitu 39 persen dari nilai airnya dan pengguna air untuk industri menanggung biaya pengguna air sebesar 8 persen-nya. Tabel 25. Komponen biaya marjinal pengguna yang dibebankan kepada pengguna. Semakin banyak pengguna memerlukan sumberdaya air semakin banyak terjadi eksternalitas yang mempengaruhi kelestarian infrastruktur. Hal ini karena murahnya tarif air yang ditetapkan pemerintah kepada sektor pengguna. Oleh karena itu perlu dilakukan internalisasi pengaruh kepada infrastruktur, sehingga pemanfaatan air dapat ditekan menjadi tidak berlebihan. Pajak juga dapat membantu mengurangi eksternalitas hal ini dimakasudkan agar dapat mengurangi ekternalitas. Tabel 25. Biaya Marjinal Pengguna Menurut Perencana Sosial pada Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen dan Tingkat Diskonto 5 Persen Rata-rata 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 per sektor Listrik-Juanda 4.73 5.52 6.38 7.33 8.36 9.49 10.72 12.06 13.52 15.11 16.84 18.71 20.75 22.95 25.34 27.93 14.11 14.11 Irigasi TT 3.48 4.64 5.91 7.30 8.83 10.50 12.32 14.31 16.47 18.82 21.36 24.12 27.10 30.32 33.80 37.55 17.30 Irigasi TU 4.32 5.49 6.78 8.19 9.74 11.42 13.25 15.25 17.42 19.77 22.32 25.08 28.06 31.27 34.73 38.47 18.22 17.30 Irigasi TB 3.31 4.41 5.62 6.94 8.39 9.97 11.69 13.57 15.61 17.83 20.23 22.83 25.64 28.67 31.94 35.47 16.38 PDAM KK TT 2.99 4.40 5.96 7.69 9.60 11.69 14.00 16.52 19.29 22.31 25.62 29.21 33.13 37.39 42.02 47.04 20.55 PDAM KK TU 3.10 4.54 6.13 7.89 9.83 11.97 14.32 16.90 19.72 22.81 26.19 29.87 33.88 38.24 42.98 48.13 21.03 21.73 PDAM KK TB 4.07 5.63 7.35 9.26 11.37 13.70 16.25 19.06 22.14 25.51 29.20 33.22 37.62 42.40 47.61 53.28 23.60 Industri TT 5.58 6.72 7.92 9.19 10.53 11.94 13.42 14.95 16.55 18.19 19.89 21.62 23.37 25.14 26.91 28.67 16.29 Industri TU 7.91 9.48 11.17 12.97 14.88 16.91 19.05 21.31 23.69 26.17 28.77 31.47 34.26 37.15 40.10 43.13 23.65 21.77 Industri TB 5.77 7.55 9.48 11.57 13.83 16.27 18.90 21.72 24.74 27.98 31.42 35.10 39.00 43.13 47.50 52.11 25.38 PAM DKI 58.20 63.98 70.26 77.08 84.47 92.50 101.20 110.64 120.86 131.93 143.93 156.91 170.96 186.15 202.59 220.36 124.50 124.50 Keterangan: TT = Tarum Timur, TU = Tarum Utara, TB = Tarum Barat, KK = KabupatenKota Sektor Wilayah Tahun Rpm3 Rata-Rata

VIII. SIMPULAN DAN SARAN

8.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik beberapa simpulan: 1. Dengan telah dapat dibangunnya model ASDIJ sehingga dapat menjawab 1 alokasi air yang optimal untuk setiap sektor pengguna, 2 besaran nilai air persatuan unit yang optimal sehingga dapat memberikan keseimbangan harga air antara pengguna dan pengelola, dan 3 peningkatan manfaat sosial bersih yang optimal bagi pengelolanya. 2. Dengan model ASDIJ telah dapat menetapkan skenario yang paling baik diantara skenario-skenario untuk membuat alokasi air optimum terbaik yaitu pada kuota air untuk irigasi 80 persen. Dengan kuota ini, air irigasi untuk mengairi sawah seluas 240 ribu hektar dengan 2 kali tanam dalam 1 tahun dapat terjamin pasokan airnya untuk irigasi sehingga dapat menunjang stok pangan nasional dengan baik. 3. Dari beberapa skenario telah dapat diestimasi besarnya alokasi air untuk sektor irigasi sebesar 80 persen berarti berkurangnya alokasi air untuk irigasi yang semula sebesar 85 persen status quo, tetapi masih dapat menjamin akan kebutuhan air untuk irigasi. Air yang dialokasikan untuk non irigasi menjadi sebesar 20 persen, akan menunjang kebutuhan air untuk domestik dan industri yang meningkat terus sehingga kebutuhan air untuk irigasi dan non irigasi dapat memberikan keseimbangan dalam alokasi air. Dengan merealokasi air untuk irigasi menjadi non irigasi sebesar 5 persen 85 persen menjadi 80 persen, akan memberikan dampak kepada peningkatan manfaat sosial bersih bagi pengelolanya. Di pihak lain alokasi air untuk non irigasi tetap akan terjamin dalam arti akan memberikan manfaat bagi pengguna dan pengelolanya. 4. Dengan model ASDIJ, telah dapat ditetapkan besarnya nilai air yang terdiri dari biaya marjinal dan biaya marjinal pengguna marginal user cost yang optimal. Hal ini berarti bahwa sektor pengguna menanggung biaya marjinal dan biaya marjinal pengguna yang akan digunakan untuk menjaga kelestarian infrastruktur bangunan air dari kerusakan karena lingkungan. 5. Dengan estimasi alokasi air untuk irigasi sebesar 80 persen dan non irigassi 20 persen serta nilai air yang lebih besar dari tarif air yang ditetapkan pemerintah maka akan memberikan jumlah manfaat sosial lebih besar dibandingkan dengan menggunakan tarif yang ditetapkan pemerintah.

8.2 Saran Kebijakan