Makanan dan Mobilitas Potensi Abalon

2.2.3. Pertumbuhan

Kajian mengenai abalon tropis jenis Haliotis asinina dinyatakan oleh Setyono 2009, bahwa jenis abalon ini tumbuh mencapai ukuran layak tebar 10-30 mm dalam waktu berkisar 3 sampai 5 bulan, mencapai matang gonad pada ukuran 40-50 mm, dan diduga mencapai ukuran layak panen 50-60 mm dalam waktu kurang dari 2 tahun. Kajian mengenai abalon tropis H.asinina dilaporkan dari Thailand, bahwa H.asinina adalah jenis abalon tropis yang tumbuh paling cepat dengan laju pertumbuhan lebih dari 40 mmtahun. Meskipun spesies ini tidak tumbuh sebesar abalon di daerah sub-tropis, tetapi spesies ini mendapat harga yang bagus di pasar internasional. H.asinina mempunyai ukuran cangkang yang lebih kecil dibandingkan dengan abalon sub-tropis, tetapi ukuran dagingnya dapat mencapai 6-7 kali ukuran cangkangnya. H.asinina dengan ukuran panjang cangkang 10 cm dan berat total 190 g mengandung daging 85 atau sekitar 161,5 g.

2.2.4. Makanan dan Mobilitas

Abalon menghindari cahaya pada siang hari terang, karena matanya yang sangat sensitif terhadap cahaya. Pada siang hari abalon akan bersembunyi di dalam lubang atau celah batu dan keluar bergerak pada malam hari. Abalon biasa makan di malam hari Setyono 2009. Abalon adalah herbivora, diet berubah selama perbedaan fase dalam perkembangannya. Pada fase hidup pertamanya, larva abalon adalah planktonik, saat larva menjadi spat, mereka memakan mikroalga, bakteria, dan koralin alga. Saat dewasa abalon memakan makroalga rumput laut. Abalon memakan berbagai jenis makroalga, tapi mereka memiliki kesukaan pada jenis makroalga tertentu. Abalon liar sebagai suatu kelompok lebih menyukai alga merah, dapat memakan beberapa jenis alga coklat, namun menerima sangat sedikit jenis alga hijau Fallu 1991. Abalon tropis memakan makroalga seperti Laurencia, Ulva, Hypnea, Kappaphycus, dan Gracilaria Gambar 4. Setyono 2006 melaporkan bahwa jenis pakan yang disukai abalon tropis H. asinina secara berurutan adalah Gracilaria, Hypnea, Kappaphycus, Ulva, dan Laurencia. Berikut beberapa jenis makroalga yang disukai abalon : Gambar 4. Jenis-jenis makroalga yang biasa dimakan abalon tropis: Laurencia obtusa A, Ulva spp B, Hypnea asperi C, Kappaphycus alvarezii D, dan Gracilaria spp E Sumber : Setyono 2009

2.2.5. Potensi Abalon

Abalon memiliki daging lezat yang disukai oleh konsumen dengan kandungan nutrisi tinggi, kaya akan protein, serta mengandung zat untuk meningkatkan libido, menjaga stamina, menghaluskan kulit, meremajakan sel-sel tubuh, dan antikanker. Beberapa negara seperti Jepang, Cina, Amerika, Singapura, Thailand, dan negara-negara di Eropa, penduduknya banyak mengonsumsi daging abalon. Negara yang telah lama secara komersial mengembangkan usaha perikanan dan budidaya abalon antara lain Kalifornia, Meksiko, Jepang, Afrika Selatan, Australia, dan New Zealand. Permintaan abalon di dunia khususnya untuk pasar negara-negara Asia Cina, Korea, Taiwan, dan Jepang terus meningkat Setyono 2009.

2.3 Parameter-parameter yang Berpengaruh pada Habitat Abalon