banyak ditemukan di perairan Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Madura, Lombok, Sumbawa, Maluku, dan Papua Setyono 2009.
2.2.2. Morfologi
Cangkang abalon memiliki bentuk yang unik. Abalon hanya memiliki satu lembar cangkang yang terbuka lebar dengan sederetan lubang pada tepi sebelah
kiri. Lubang ini terus terbentuk sepanjang hidupnya, lubang-lubang ini digunakan sebagai lubang respirasi pernafasan, sanitasi pengeluaran kotoran, dan
reproduksi pengeluaran sperma untuk siput jantan dan telur untuk siput betina Setyono 2009. Tubuh abalon melekat secara permanen pada pusat cangkangnya
menggunakan otot penempel Gambar 3. Daging abalon sebenarnya merupakan otot gerak atau kaki foot. Pangkal
atau dasar otot kaki melekat pada cangkang shell dan sebagian besar otot kaki mengisi seluruh permukaan cangkang Gambar 3. Otot kaki tersebut sangat kuat,
digunakan untuk menempel pada substrat dan berfungsi sebagai alat bergerak ketika mencari makanan. Pada bagian tepi tubuh abalon terdapat selaput epipodium,
bentuknya bergelambir dan berlipat-lipat dengan banyak sungut kecil tentacles yang berperan sebagai organ sensor. Kepala abalon terletak di bagian depan
anterior sebelah kanan, terdapat mulut, sepasang sungut, sepasang mata, dan jaringan parut radula.
Gambar 3. Bentuk dan bagian-bagian anatomi abalon tropis H. asinina Sumber : Setyono 2009
Posisi insang berada tepat di bagian belakang kepala sisi sebelah kiri tubuhnya, terdapat lubang-lubang respirasi. Organ reproduksi gonad terdapat
pada bagian kanan, gonad pada abalon betina tampak berwarna hijau kebiruan dan menghasilkan telur berwarna hijau kebiruan juga, sedangkan abalon jantan
memiliki gonad berwarna krem keputihan Setyono 2009.
Umbo spire
Sungut tentacles
Kaki jalan foot
Kaki jalan foot
Cangkang shell
Otot penempel Mulut
mouth
Gonad Lubang respirasi
open holes
2.2.3. Pertumbuhan
Kajian mengenai abalon tropis jenis Haliotis asinina dinyatakan oleh Setyono 2009, bahwa jenis abalon ini tumbuh mencapai ukuran layak tebar 10-30
mm dalam waktu berkisar 3 sampai 5 bulan, mencapai matang gonad pada ukuran 40-50 mm, dan diduga mencapai ukuran layak panen 50-60 mm dalam waktu
kurang dari 2 tahun. Kajian mengenai abalon tropis H.asinina dilaporkan dari Thailand, bahwa H.asinina adalah jenis abalon tropis yang tumbuh paling cepat
dengan laju pertumbuhan lebih dari 40 mmtahun. Meskipun spesies ini tidak tumbuh sebesar abalon di daerah sub-tropis, tetapi spesies ini mendapat harga yang
bagus di pasar internasional. H.asinina mempunyai ukuran cangkang yang lebih kecil dibandingkan dengan abalon sub-tropis, tetapi ukuran dagingnya dapat
mencapai 6-7 kali ukuran cangkangnya. H.asinina dengan ukuran panjang cangkang 10 cm dan berat total 190 g mengandung daging 85 atau sekitar
161,5 g.
2.2.4. Makanan dan Mobilitas