Perairan Lombok Tengah bagian Selatan Gerupuk dan Kuta Perairan Sumbawa Barat Jereweh dan Kertasari

induk dari alam dan dapat pula dijadikan lokasi pembudidayaan abalon tropis di alam. Jenis abalon yang dominan ditemukan di perairan ini adalah H.asinina . Daerah yang termasuk potensial abalon tropis direpresentasikan dengan warna biru muda, area ini berada diantara Teluk Jor dan Kayangan, luas daerah yang berpotensi sebesar 3,49 km 2 . Perairan ini tergolong cocok sebagai lokasi budidaya abalon atau diduga terdapat induk untuk budidaya. Daerah tidak potensial abalon tropis berada di sebagian besar Perairan Kayangan, direpresentasikan dengan warna biru pucat, dengan luas 11,66 km 2 . Wilayah ini tidak tepat untuk dijadikan lokasi budidaya abalon. Selain itu, pengambilan induk dari perairan ini tidak dapat dilakukan, karena diduga jumlah abalon yang ada sedikit atau hampir tidak ada. Alasan wilayah ini tidak berpotensi, dikarenakan wilayah perairan ini memiliki faktor pembatas untuk kehidupan abalon, seperti halnya, suhu perairan yang rendah sebesar 25 ᴼC, sedangkan suhu yang baik menurut Setyono 2010 untuk abalon tropis berkisar 27,5 ᴼC – 28,5ᴼC.

4.3.2 Perairan Lombok Tengah bagian Selatan Gerupuk dan Kuta

Berdasarkan pengkelasan secara spasial abalon tropis di Perairan Gerupuk – Kuta Gambar 23 diperoleh nilai maksimum untuk daerah sangat potensial sebesar 2,11 – 2,44 dan nilai minimum untuk daerah tidak potensial sebesar 1,46 – 1,79. Interval kelas yang diperoleh dari hasil analisis spasial sebesar 0,33. Daerah potensi abalon tropis, terdiri atas kelas Tidak Potensial 1,46 – 1,79, kelas Potensial 1,79 – 2,11, dan kelas Sangat Potensial 2,11 – 2,44. Gambar 23. Daerah potensi abalon tropis di Gerupuk - Kuta Daerah sangat potensial abalon Gambar 23 ditunjukkan dengan warna biru tua, dengan luas wilayah 1,62 km 2 . Di perairan ini wilayah sangat potensial abalon mencakup area yang tidak luas, hal ini diduga karena ekosistem tersebut sudah rusak dan tidak mendukung lagi sebagai habitat abalon. Kerusakan ini disebabkan oleh kegiatan manusia, seperti kegiatan budidaya perikanan yang menggunakan keramba jaring apung KJA, budidaya rumput laut, wisata perairan, dan eksploitasi biota laut oleh masyarakat di daerah ini Lampiran 5. Daerah potensial abalon tropis direpresentasikan dengan warna biru muda. Luas daerah yang memiliki potensi abalon sebesar 8,34 km 2 . Perairan Gerupuk – Kuta didominasi oleh abalon jenis yaitu H.asinina, perairan ini tergolong sangat cocok karena memiliki kandungan DO yang relatif tinggi. Selain itu, substrat dasar di perairan ini merupakan habitat yang disukai abalon, yaitu batu berkarang mati. Daerah yang termasuk kelas tidak potensial abalon tropis berada di sebagian besar Perairan Gerupuk - Kuta, direpresentasikan dengan warna biru pucat, dengan luas area 0,71 km 2 . Wilayah ini kurang berpotensi sebagai lokasi untuk pencarian induk dan benih abalon.

4.3.3 Perairan Sumbawa Barat Jereweh dan Kertasari

Gambar 24 dan 25 menunjukkan bahwa perairan di Jereweh dan Kertasari termasuk kedalam daerah potensi abalon tropis. Hasil analisis spasial dari semua parameter untuk daerah Jereweh Gambar 22 diperoleh nilai maksimum untuk daerah sangat potensial sebesar 1,87 – 2,24 dan nilai minimum untuk daerah tidak potensial sebesar 1,12 – 1,49. Interval kelas yang diperoleh dari hasil analisis spasial sebesar 0,37. Daerah potensi abalon tropis ini terdiri atas kelas Tidak Potensial 1,12 – 1,49, kelas Potensial 1,49 – 1,87, dan kelas Sangat Potensial 1,87 – 2,24. Daerah sangat potensial abalon tropis Gambar 24 direpresentasikan dengan warna biru tua, hanya mencakup sangat sedikit area di Perairan Jereweh, dengan luas wilayah 0,14 km 2 . Walaupun wilayah perairan ini tidak terlalu luas, namun sangat berpotensi untuk pengambilan benih abalon tropis untuk pembudidayaan. Diketahui pada titik pengamatan di wilayah sangat potensi, jenis Haliotis varia merupakan jenis yang dominan ditemukan dengan substrat patahan karang berpasir. Daerah potensial abalon tropis direpresentasikan dengan warna biru muda, area ini mencakup sebagian besar perairan Jereweh. Luas daerah yang berpotensi sebesar 2,18 km 2 . Perairan ini tergolong cocok sebagai lokasi budidaya abalon dan pengambilan induk dan benih abalon tropis, dengan jenis yang mendominasi yaitu, H.asinina. Daerah tidak potensial abalon tropis berada di pesisir Perairan Jereweh, direpresentasikan dengan warna biru pucat, dengan luas 0,97 km 2 . Wilayah ini tidak tepat untuk dijadikan lokasi budidaya abalon, karena memiliki substrat yang dominan pasir berlumpur. Selain itu, tidak ditemukan keberadaan abalon, sehingga untuk mendapatkan induk dan benih abalon pun sulit. Gambar 24 . Daerah potensi abalon tropis di Jereweh Berdasarkan hasil analisis spasial dari semua parameter untuk daerah Kertasari Gambar 25 diperoleh nilai maksimum untuk daerah sangat potensial sebesar 1,95 – 2,32 dan nilai minimum untuk daerah tidak potensial sebesar 1,22 – 1,59. Interval kelas yang diperoleh dari hasil analisis spasial sebesar 0,37. Daerah potensi abalon tropis terdiri atas kelas Tidak Potensial 1,22 – 1,59, kelas Potensial 1,59 – 1,95, dan kelas Sangat Potensial 1,95 – 2,32. Daerah sangat potensial abalon tropis Gambar 23 ditunjukkan dengan warna biru tua, mencakup sebagian besar area Perairan Kertasari, dengan luas wilayah 1,33 km 2 . Wilayah ini berpotensi untuk pengambilan induk abalon tropis dan juga bisa dijadikan sebagai lokasi budidaya di alam. Berdasarkan hasil pengambilan data di lapangan, titik pada zona sangat potensi di dominasi oleh H.asinina dengan substrat batuan. Daerah potensial abalon tropis direpresentasikan dengan warna biru muda, area ini mencakup sebagian kecil Perairan Kertasari. Luas daerah yang berpotensi sebesar 0,43 km 2 . Perairan ini tergolong cocok sebagai lokasi budidaya abalon dan pengambilan induk dan benih abalon tropis, dengan jenis yang mendominasi yaitu, H.varia dengan substrat dasar perairan berupa batu pecahan karang, biasanya abalon jenis ini ditemukan pada daerah tubir dengan arus yang kuat, sehingga tipe batuan yang ditempatinya agak tajam membentuk celah sebagai tempat bersembunyi. Gambar 25. Daerah potensi abalon tropis di Kertasari Daerah yang tidak memiliki potensi abalon tropis Gambar 25 berada di sebagian besar pesisir Perairan Kertasari, direpresentasikan dengan warna biru pucat, dengan luas area 0,49 km 2 . Wilayah ini tidak memiliki potensi untuk benih budidaya maupun lokasi budidaya karena substrat dasarnya berupa lumpur dan pasir yang bukan habitat abalon.

4.3.4 Perairan Sumbawa Tengah bagian Selatan Tatar