38
5.3.2 Nelayan
Provinsi NTT adalah salah satu provinsi kepulauan yang ada di Indonesia. Jumlah penduduk Kabupaten Kupang yang berprofesi sebagai nelayan pada tahun
2010 berjumlah 5.092 jiwa dan menduduki peringkat keempat setelah Kabupaten Ende, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Alor.
Tabel 6. Jumlah Nelayan Perikanan Tangkap per Kabupaten
Kabupaten Kota Kategori Nelayan
Sub Jumlah
Nelayan Penuh
Nelayan Sambilan Utama
Nelayan Sambilan Tambahan
Kab. Sumba Barat 1.413
665 187
561 Kab. Sumba Timur
4.812 3.427
646 738
Kab. Kupang 5.092
1.727 1.859
1.506
Kab. TTS 1.620
1.237 123
260 Kab. TTU
1.806 722
181 903
Kab. Belu 1.027
773 122
132 Kab. Alor
11.168 6.794
2.515 1.859
Kab. Lembata 3.346
1.075 730
1.541 Kab. Flores Timur
7.289 5.239
883 1.167
Kab. Sikka 3.939
2.359 890
690 Kab. Ende
12.815 7.050
3.809 1.955
Kab. Ngada 3.357
1.869 927
561 Kab. Manggarai
4.431 3.234
619 578
Kab. Rote Ndao 12.674
9.208 1.399
2.066 Kab. Manggarai Barat
7.738 4.907
2.091 740
Kota Kupang 3.744
2.798 387
559 Kab. Sumba Tengah
94 20
32 42
Kab. Nagekeo 616
251 141
224 Kab. Manggarai Timur
571 351
121 99
Kab. Sabu Raijua -
- -
- Kab. Sumba Barat Daya
450 132
122 196
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan NTT, 2010
Kegiatan usaha penangkapan ikan di Kabupaten Kupang tersebar di beberapa Kecamatan pantai, yakni Kecamatan Kupang Barat, Kecamatan Semau,
dan Kecamatan Semau Selatan. Kegiatan penangkapan tuna madidihang di Kabupaten Kupang didominasi
oleh perusahaan-perusahaan swasta. Besarnya modal dan biaya investasi yang
39 dibutuhkan untuk melakukan kegiatan penangkapan tuna madidihang membuat
pemerintah dan masyarakat lokal terbatas untuk mengakses sumberdaya tuna madidihang. Masyarakat lokal yang melakukan kegiatan penangkapan tuna
madidihang merupakan nelayan-nelayan yang bekerja untuk kapal-kapal penangkap tuna milik perusahaan lokal. Dukungan pemerintah terhadap
masyarakat lokal untuk mengakses sumberdaya tuna madidihang masih sangat terbatas, terutama dalam hal penyediaan modal usaha, karena kegiatan
penangkapan tuna madidihang membutuhkan modal yang besar dengan resiko yang besar.
40
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN