Analisis Ekonometrika Pengujian Parameter Uji Kolinearitas Ganda Multicollinearity

26 Keterangan: � = Rente ekonomi Rp TR = Total penerimaan Rp TC = Total biaya Rp Menentukan solusi optimal pengelolaan sumberdaya tuna sirip kuning atau madidihang, maka digunakan model estimasi parameter Clarke, Yoshimoto, dan pooley CYP. Pendekatan ini dilakukan dalam rangka mencari keuntungan maksimum dari kegiatan periakanan tangkap. Perhitungan dengan metode Clarke, Yoshimoto, dan Pooley CYP ini dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Analisis Bioekonomi Berbagai Rezim Pengelolaan Perikanan Variabel Rezim Pengelolaan Sole Owner MSY Open Access Biomassa x Hasil tangkapan h Tingkat upaya E Rente sumberdaya π Sumber: Tinungki, 2005

4.4.4 Analisis Ekonometrika

Analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan nelayan adalah analisis regresi linear berganda 27 dengan metode OLS Ordinary Least Square. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kesejahteraan nelayan dalam usaha perikanan tangkap tuna sirip kuning atau madidihang tersebut antara lain adalah biaya operasional, ukuran kapal, jumlah ABK, tingkat pendidikan dan umur nelayan. Hubungan ini secara matematis dirumuskan pada persamaan 4.13. � = + 1 1 + 2 2 + 3 3 + 4 4 + 5 5 + � � ………………. 4.16 Dimana : Y = Produksi ton X 1 = Biaya operasional per trip Rp X 2 = Ukuran kapal GT X 3 = Jumlah ABK Orang X 4 = Umur nelayan Tahun D 5 = Tingkat pendidikan nelayan 0 = SD, 1 = SMP, 2 = SMA α = konstanta 1 , 2 , 3 , 4 , 5 = koefisien regresi masing-masing variabel ε i = sisaan

4.4.5. Pengujian Parameter

Menurut Sapta 2009, suatu model akan diuji berdasarkan hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis berdasarkan statistik bertujuan untuk melihat nyata atau tidaknya variabel-variabel bebas yang dipilih terhadap variabel tak bebas. Pengujian ini menggunakan nilai-P P-value. Bedasarkan nilai-P,dapat diketahui berapa persen variabel-variabel bebas mempengaruhi variabel tak bebas. Setelah melakukan pendugaan parameter koefisien regresi, selanjutnya harus diuji terlebih dahulu asumsi-asumsi dari model regresi tersebut sebelum melakukan pengujian model secara keseluruhan uji-F dan pengujian mengenai masing-masing koefisien regresi uji-t. 28

4.4.6. Uji Kolinearitas Ganda Multicollinearity

Menurut Juanda 2009, salah satu asumsi dari model regresi ganda adalah bahwa tidak ada hubungan linear sempurna antar peubah bebas dalam model tersebut. Jika hubungan tersebut ada, maka dapat dikatakan bahwa dalam model tersebut terdapat multikolinearitas. Deteksi adanya multikolinearitas dalam sebuah model dapat dilakukan dengan membandingkan besarnya nilai koefisien determinasi R 2 dengan koefisien determinasi parsial antar dua peubah bebas r 2 . Kolinear ganda dapat dianggap tidak masalah apabila koefisien determinasi parsial antar dua peubah bebas tidak melebihi nilai koefisien determinasi atau koefisien korelasi berganda antar semua peubah secara simultan. Namun multikolinearitas dianggap sebagai masalah serius jika koefisien determinasi parsial antar dua peubah bebas melebihi atau sama dengan nilai koefisien determinasi atau koefisien korelasi berganda antar semua peubah secara simultan. Keterangan : VIF : variance inflation factor Rj 2 : koefisien determinasi Masalah multicollinearity juga dapat dilihat langsung melalui output komputer, dimana jika nilai VIF 10 maka tidak ada masalah multicollinearity.

4.4.7. Uji Heteroskedastisitas