Aktivitas Penangkapan Berlebih Sumberdaya Perikanan Overfishing

13 mencapai 80 kmjam dan terkuat di antara ikan-ikan yang berangka tulang. Mereka mampu membengkokkan siripnya lalu meluruskan tubuhnya untuk berenang cepat. Ikan ini memakan ikan kecil, krustacea, pelagik dan epipelagik moluska. Kapasitas maksimum isi perut pada Madidihang dapat mencapai 7 dari berat tubuhnya. Ikan tuna setiap harinya dapat mencerna makanannya 15 dari berat tubuhnya. Ikan tuna yang mendiami daerah pantai biasanya memakan gerombolan ikan hidup anchovies, sardines. Madidihang yang dewasa dapat bersifat kanibal. Madidihang adalah makanan laut di seluruh dunia dan ancaman overfishing. Ikan ini enak untuk dimakan. Madidihang merupakan ikan komersial terpenting kedua dari beberapa jenis tuna.

2.1.3 Tipologi Nelayan

Berdasarkan sifat dan latar belakang kegiatan penangkapannya, nelayan dibagi menjadi empat kategori Charles, 2001. 1. Subsistence fishers : menangkap sumberdaya perikanan hanya untuk sumber makanannya sendiri. 2. Nativeindigenousaboriginal fishers : kelompok penduduk asli yang sering menangkap untuk menyambung kehidupan. 3. Recreational fishers : menangkap ikan hanya untuk kesenangan saja. 4. Commercial fishers : menangkap ikan untuk dijual baik di pasar domestik maupun internasional.

2.2 Aktivitas Penangkapan Berlebih Sumberdaya Perikanan Overfishing

14 Overfishing adalah penangkapan ikan yang melebihi kapasitas stok sumberdaya, sehingga kemampuan stok untuk memproduksi pada tingkat maximum sustainable yield menurun Fauzi, 2010. Menurut Fauzi 2005 serta Widodo dan Suadi 2006 overfishing dikategorikan menjadi beberapa tipe, yaitu: 1. Growth overfishing Ketika stok ikan yang ditangkap rata-rata ukurannya lebih kecil dari ukuran yang seharusnya berproduksi pada tingkat yield per recruit yang maksimum. Kondisi ini terjadi ketika ikan yang ditangkap belum sempat tumbuh mencapai ukuran dimana peningkatan lebih lanjut dari pertumbuhan untuk membuatnya seimbang. Pencegahannya meliputi pembatasan upaya penangkapan, pengaturan ukuran mata jaring, dan penutupan musim atau daerah penangkapan. 2. Recruitment overfishing Kondisi dimana populasi ikan dewasa yang ditangkap tidak mampu lagi melakukan reproduksi untuk memperbaharui ekosistemnya. Pengurangan ini terjadi karena penangkapan terlalu tinggi pada stok induk sehingga tidak mampu memproduksi telur. Pencegahannya dapat dilakukan dengan melakukan proteksi seperti melakukan reservasi terhadap stok induk yang memadai. 3. Malthusian overfishing Kondisi ketika nelayan skala kecil yang biasanya miskin dan tidak memiliki alternatif pekerjaan memasuki industri perikanan namun menghadapi masalah tangkap menurun. 4. Economic overfishing 15 Kondisi apabila rasio biayaharga terlalu besar atau jumlah input yang dibutuhkan lebih besar daripada output yang dihasilkan. Input ini lebih besar dibandingkan dengan input yang digunakan untuk berproduksi pada tingkat rente ekonomi yang maksimum maximize economic rent. 5. Ecosystem overfishing Overfishing jenis ini dapat terjadi sebagai hasil dari suatu perubahan komposisi jenis dari suatu stok sebagai akibat dari upaya penangkapan berlebihan, dimana spesies target menghilang dan tidak digantikan sepenuhnya oleh jenis pengganti. Hal ini mengakibatkan timbulnya suatu transisi dari ikan bernilai ekonomi tinggi berukuran besar kepada ikan bernilai ekonomi berukuran kecil, dan akhirnya ikan rucah trash fishing danatau invertebrata non komersial seperti ubur-ubur. 6. Biological overfishing Kondisi yang menggambarkan kombinasi dari growth overfishing dan recruitment overfishing. Hal ini akan terjadi jika tingkat upaya penangkapan dalam suatu perikanan tertentu melampaui tingkat yang diperlukan untuk menghasilkan MSY.

2.3 Pengkajian Stok dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan