Pengambilan Contoh daun Berdasarkan Umur Trubus Pengambilan Contoh daun Berdasarkan Posisi Daun Terminal Analisis Contoh daun

Tabel 1. Jenis dan Fase Pertumbuhan Sampel untuk Analisis Jaringan No Tahap Analisis Waktu analisis Bagian Sampel yang diambil Fase pertumbuhan saat sampel diambil 1 Analisis daun tahap pertama Mei Daun terminal Trubus penuh dan dormansi 2 Analisis daun tahap kedua Agustus Daun terminal Trubus penuh dan dormansi 3 Analisis daun tahap ketiga Oktober Daun terminal Trubus penuh dan dormansi 4 Analisis daun tahap keempat Februari Daun terminal Trubus penuh dan dormansi Teknik pengambilan contoh daun ini dilakukan sesuai dengan teknik pengambilan sampel pada empat penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang telah dilakukan oleh Liferdi 2006, Safrizal 2007 dan Abdillah 2008. Sehingga dalam serangkaian penelitiaan pemupukan selama lima tahun akan didapatkan teknik pengambilan sampel yang homogen dan konsisten.

3.2.3.2. Pengambilan Contoh daun Berdasarkan Umur Trubus

Analisis jaringan daun berdasarkan umur trubus dilakukan pada saat panen telah selesai, dengan melakukan pengambilan contoh daun pada cabang bagian tengah pohon. Masing-masing pada daun terminal trubus terakhir bagian ujung, daun terminal trubus kedua dari ujung dan daun terminal trubus ketiga dari ujung.

3.2.3.3. Pengambilan Contoh daun Berdasarkan Posisi Daun Terminal

Analisis jaringan daun berdasarkan posisi daun dilakukan pada saat panen telah selesai, dengan melakukan pengambilan contoh daun pada cabang bagian tengah pohon. Masing-masing pada daun terminal trubus terakhir bagian ujung cabang, daun terminal trubus terakhir pada ranting kedua dari ujung cabang dan daun terminal trubus terakhir pada ranting ketiga dari ujung cabang. Contoh daun diambil dari empat penjuru pertumbuhan tanaman dengan kriteria daun telah mencapai perkembangan maksimum. Jumlah sampel tersebut diambil sebanyak 2 lembar untuk setiap penjuru.

3.2.3.4. Analisis Contoh daun

Analisis kandungan nitrogen jaringan daun dengan menggunakan metode semi mikro Kjeldahl Lampiran 3, sedangkan fosfor dan kalium jaringan daun dianalisis dengan menggunakan metode pengabuan kering Lampiran 4. Analisis nitrogen menggunakan bagian daun dengan bobot 0,2 g ditambah 2 ml H 2 SO 4 98, kemudiaan didestruksi sampai jernih dengan katalisator selenium. Setelah didestilasi sampai jernih dengan NaOH 40 dan uap cairan ditampung dengan ditambahkan 25 ml H 3 BO 3 4, destilatnya didestilasi dengan HCl 0,1 N untuk menetapkan kandungan nitrogen. Pengabuan kering untuk analisis fosfor dan kalium dilakukan dengan menimbang 1 g contoh daun, selanjutnya dimasukkan dalam alat Muffle dengan wadah cawan poselin. Bahan dipanaskan pada suhu 550 C. Dari hasil pengabuan kering, kandungan fosfor diukur dengan Spectrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 660 nm, sedangkan kandungan kalium diukur dengan Flamefotometer Wilde et.al. 1979. Analisis kandungan nitrogen, fosfor dan kalium tanah dan jaringan daun dilakukan di Laboratorium Fisika-Kimia Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

3.2.4. Pengambilan dan Analisis Sifat Kimia dan Fisik Tanah