Nitrogen N Pemupukan pada Tanaman Manggis

2.3. Pemupukan pada Tanaman Manggis

Pupuk adalah semua bahan yang diberikan pada tanah dengan tujuan untuk memperbaiki keadaan fisik, kimia dan biologi tanah. Dengan melakukan pemupukan diharapkan pertumbuhan vegetatif dan generatif akan lebih baik Subagyo dan Samad, 1970. Pada umumnya pohon manggis yang ada dan telah berproduksi saat ini berasal dari tanaman tua yang sudah berumur puluhan tahun, serta tidak diberikan pemupukan. Hingga saat ini masih sedikit penelitian mengenai pemupukan pada tanaman manggis, dengan informasi yang terbatas ini dapat diketahui bahwa tanaman manggis memberikan respon positif terhadap pemupukan, termasuk penggunaan pupuk cair dan pupuk organik yang biasa digunakan sebagi mulsa Yaacob dan Tindal 1995. Pupuk biasanya diberikan melingkar sebatas tajuk tanaman dan diaduk dengan tanah pengolahan ringan. Berdasarkan pengalaman petani pada beberapa negara, diketahui bahwa pemupukan pada tanaman manggis masih sangat beragam dan tidak ada standar yang akurat sebagai pedoman dalam pelaksaannya. Yaacob dan Tindal 1995 menyebutkan beberapa kebiasaan petani di Malaysia dan Thailand yang melakukan pemupukan N, P, K dengan perbandingan antara lain 15:15:10, 10:10:9 dan 9:24:24, untuk perbandingan 9:24:24 umumnya digunakan pada pohon menjelang periode pemasakan buah. Pemberian pupuk mampu meningkatkan kandungan N, P, K dan memberikan pengaruh terhadap tanaman serta kesuburan tanah Purwani et.al. 1998. Adapun peranan masing-masing dari unsur tersebut antara lain adalah :

2.3.1. Nitrogen N

Disebutkan oleh Tisdale et.al. 1985 bahwa amonium merupakan salah satu bentuk kation nitrogen anorganik yang dapat diserap oleh tanaman. Bentuk ini banyak terdapat dalam kondisi anaerobik, sedangkan pada kondisi aerobik sebagian amonium dijerap oleh komplek jerapan ataupun difiksasi oleh mineral liat vermikulit dan smektit, dan sebagian lainnya dioksidasi menjadi nitrat dengan bantuan bakteri autotrof Nitrosomonas dan Nitrobacter. Ditambahkan oleh Mengel dan Kirby 1987 bahwa semua ammonium yang diberikan ke dalam tanah akan berubah menjadi nitrat dalam waktu 14 hari. Nitrogen ditemukan dalam bentuk organik dan anorganik di dalam tumbuhan, bergabung dengan C,H,O, dan kadang-kadang S untuk membentuk asam amino, enzim-enzim amino, asam nukleat, klorofil, alkaloid dan basa purin. Peranan utama nitrogen dalam pertumbuhan tanaman meliputi : komponen molekul klorofil, komponen asam-asam amino, esensial untuk penggunaan karbohidrat, sebagai komponen enzim, merangsang aktivitas dan perkembangan akar serta membantu penyerapan unsur-unsur hara lainnya Marschner 1995. Didukung oleh Prihmantoro 1999 yang menyebutkan nitrogen di perlukan tanaman untuk merangsang pertumbuhan terutama batang, cabang dan daun. Selain itu unsur ini juga berguna dalam pertumbuhan hijau daun klorofil, protein, lemak dan senyawa organik lainnya. Kekurangan unsur N akan menghambat perkembangan tanaman, daun menjadi kuning, pertumbuhan lambat dan kerdil. Liferdi 2006 menyebutkan pemberian nitrogen pada bibit tanaman manggis mendorong peningkatan pertumbuhan vegetatif seperti tinggi tanaman, jumlah cabang dan jumlah daun. Pemberian nitrogen sebesar 200 ppmtanaman merupakan dosis yang paling mendekati kebutuhan bibit tanaman manggis untuk tumbuh baik. Sedangkan pada pemberian nitrogen selama dua tahun berturut-turut pada tanaman manggis produktif menunjukkan kecenderungan peningkatan pertumbuhan vegetatif tanaman manggis dan produksi buah manggis pada tahun kedua. Hal ini didukung pula oleh Siauw 2006 yang menyebutkan bahwa pemberian pupuk nitrogen memacu pertambahan panjang trubus dan diameter trubus pada tanaman manggis produktif. Ditambahkan oleh Safrizal 2007 yang menyebutkan pemberian pupuk nitrogen pada tanaman manggis produktif terbukti meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman manggis seperti panjang daun dan lebar daun, demikian pula terhadap produksi manggis dimana terjadi peningkatan jumlah buah jadi sebesar 458,67 buah bila dibandingkan tanpa pemberian nitrogen sebesar 415,50 buah.

2.3.2. Fosfor P