Rekomendasi Pemupukan Berdasarkan Data Produksi Buah Manggis Selama Lima Tahun

4.6.2. Rekomendasi Pemupukan Berdasarkan Data Produksi Buah Manggis Selama Lima Tahun

Data produksi buah manggis pada tahun 2008 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pupuk nitrogen, fosfor dan kalium terhadap peningkatan produksi buah manggis. Namun terdapat faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam penyusunan rekomendasi pemupukan tanaman manggis yaitu adanya sifat bienial bearing pada setiap produksi buah manggis. Hal ini menyebabkan perlunya disusun pula sebuah rekomendasi yang didasarkan pada produksi tanaman manggis selama lima tahun berturut-turut, sehingga terlihat pengaruh dari pemupukan terhadap produksi manggis serta pengaruh sifat bienial bearing. Hasil analisis sidik ragam data produksi manggis Leuwiliang selama lima tahun menunjukkan bahwa perlakuan pemupukan nitrogen, fosfor dan kalium tmemberikan pengaruh terhadap produksi buah manggis. Peningkatan dosis pupuk nitrogen dan fosfor meningkatkan produksi tanaman manggis dengan respon tanaman bersifat linear, yaitu terjadi peningkatan produksi buah manggis seiring dengan peningkatan dosis pupuk fosfor yang diberikan dimana hal ini terjadi pada setiap tahun selama lima tahun penelitian. Hasil tersebut menjelaskan bahwa pada produksi tanaman manggis selama lima tahun, pemupukan nitrogen dan fosfor mampu meningkatkan produksi manggis. Konsolidasi nilai relatif yield dari produksi tanaman selama lima tahun menunjukkan bahwa dosis pupuk nitrogen dan fosfor masing-masing sebesar 1200 gtanamantahun belum mampu meningkatkan hasil relatif produksi buah manggis mencapai 80 Gambar 13, sehingga untuk mendapatkan hasil relatif produksi manggis sebesar 80, dosis pupuk nitrogen dan fosfor harus ditingkatkan masing-masing sebesar 1269 g N dan 1436 g P 2 O 5 tanamantahun. Sedangkan peningkatan dosis kalium memberikan respon yang bersifat kuadratik pada produksi buah manggis selama lima tahun. Keadaan ini menyebabkan pada perlakuan pemupukan kalium dapat diambil titik optimum dari dosis pupuk kalium terhadap hasil relatif produksi buah manggis selama lima tahun. Titik optimum didapatkan pada hasil relatif sebesar 67,94 dengan dosis pupuk kalium sebesar 1023 tanamantahun Gambar 13. 80 Gambar 13. Kurva Respon Pemupukan N, P, K terhadap Hasil Relatif Produksi Buah Manggis selama Lima Tahun 80 80 80 Respon tanaman manggis yang bersifat kuadratik pada pemupukan kalium menunjukkan bahwa peningkatan dosis pupuk kalium pada dosis 1023 K 2 Otanamantahun merupakan dosis optimum bagi tanaman manggis jika dilihat pada produksi tanaman manggis selama lima tahun. Peningkatan dosis diatas 1023 K 2 O tanamantahun cenderung menurunkan produksi buah manggis. Penurunan ini disebabkan adanya pengaruh curah hujan dan jumlah hari hujan sepanjang tahun yang cukup tinggi lihat halaman 31 dan 32, selain dipengaruhi sifat bienial bearing. Pemupukan kalium terbukti meningkatkan jumlah bunga dan buah manggis, namun demikian pada peningkatan jumlah bunga dan buah manggis tersebut terjadi pula peningkatan jumlah bunga dan buah manggis yang rontok. Curah hujan dan jumlah hari hujan yang cukup tinggi menyebabkan banyaknya jumlah bunga dan buah manggis yang rontok. Pada saat terjadi off year seperti produksi manggis pada tahun 2007, curah hujan menyebabkan peningkatan jumlah bunga dan buah manggis yang rontok pada tanaman manggis. Keadaan ini menyebabkan produksi manggis yang rendah akibat sifat bienial bearing semakin menurun dengan terjadinya peningkatan jumlah bunga dan buah manggis yang rontok seiring dengan peningkatan dosis pupuk kalium. Hal yang berbeda didapatkan pada tanaman manggis yang diberikan pupuk nitrogen dan fosfor. Kedua perlakuan pemupukan tersebut terbukti mampu mempertahankan jumlah buah jadi pada tanaman manggis. Terjadinya peningkatan pertumbuhan vegetatif tanaman manggis seiring dengan peningkatan dosis pupuk nitrogen terbukti mampu mempertahankan jumlah bunga dan buah manggis. Demikian pula pada perlakuan pupuk fosfor, dimana peningkatan dosis pupuk fosfor menyebabkan buah manggis berkembang baik, termasuk perkembangan tangkai buah manggis yang menyebabkan buah manggis tidak mudah rontok. Oleh karena itu maka dalam penyusunan rekomendasi pemupukan, sangatlah penting untuk mendapatkan dosis pupuk nitrogen, fosfor dan kalium untuk mendukung pertumbuhan tanaman manggis dan meningkatkan produksi buah manggis. Terdapat beberapa alternatif rekomendasi yang dapat disusun berdasarkan data hasil relatif produksi manggis Gambar 13. Adapun evaluasi ekonomi dari beberapa alternatif rekomendasi pemupukan N, P, K untuk tanaman mangis dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Evaluasi Ekonomi Beberapa Alternatif Rekomendasi Pemupukan N, P, K pada Tanaman Manggis di Leuwiliang Bogor Berdasarkan Data Produksi Buah Manggis Selama Lima Tahun. Data Hasil Data Biaya Perubahan dari setiap rekomendasi Perubahan dari setiap rekomendasi Alternatif Rekomen dasi N-P-K Hasil relatif Peningkatan hasil relatif Prosentase peningkatan Harga Pupuk 1 Total biaya produksi Per pohon Tahun Kenaikan biaya Persentase kenaikan biaya Biaya relatif keseluru han gtan thn Rp. Rp. Rp. 0-0-0 P 31,76 - - 100.000 - - 3.148,91 0-66-0 N 32,89 1,13 3,56 568,3 3 100.568, 33 568,33 0,568 3.058,00 1269- 1436- 1023 80,00 47,11 143,26 32.52 0,05 132.520, 05 29.738,05 28,93 1.656,50 1 harga pupuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 42PermentanOt.140092008 Berdasarkan evaluasi ekonomi dari beberapa alternatif rekomendasi pemupukan N, P, K, maka rekomendasi pemupukan N,P,K pada tanaman manggis yang dapat diberikan untuk mendapatkan hasil relatif produksi manggis sebesar 80 selama lima tahun dengan biaya relatif paling ekonomis adalah pemberian pupuk N, P, K masing-masing sebesar 1269 g N, 1436 g P 2 O 5 , dan 1023 g K 2 0 per pohon manggis per tahun. Hal ini didasarkan kepada biaya relatif keseluruhan yang menunjukkan bahwa rekomendasi pemupukan berdasarkan hasil relatif sebesar 80 menunjukkan nilai terkecil, yang berarti biaya keseluruhan biaya operasional dan pembelian pupuk lebih kecil bila dibandingkan dengan biaya keseluruhan dari alternatif rekomendasi lainnya, terutama terkait dengan peningkatan produksi manggis yang akan didapat. Aplikasi pemupukan yang diberikan disesuaikan dengan metode penelitian yang telah dilakukan, yaitu dibagi menjadi tahap pemberian pupuk. Pemupukan nitrogen, fosfor dan kalium diberikan sebanyak tiga tahap, tahap pertama pada awal bulan Mei setelah panen masing-masing sebesar 50, 20 dan 20 dari dosis yang ditetapkan; tahap kedua diberikan pada awal bulan September saat menjelang berbunga atau awal musim hujan masing-masing sebesar 20, 60 dan 30 dari dosis yang ditetapkan; sedangkan tahap ketiga diberikan pada bulan November saat buah manggis berdiameter lebih kurang 2 cm masing-masing sebesar 30 , 20 dan 50 dari dosis yang ditetapkan. 4.7. Kandungan N, P, K pada Daun Terminal 4.7.1. Kandungan N, P, K pada Daun Terminal Berdasarkan Umur Trubus Perlakuan pemupukan nitrogen tidak memberikan pengaruh terhadap kandungan nitrogen pada daun terminal tanaman manggis baik pada daun terminal dibagian ujung cabang, maupun daun terminal kedua dan ketiga dari ujung cabang. Sedangkan perlakuan pemupukan fosfor dan kalium memberikan pengaruh terhadap kandungan fosfor dan kalium pada daun terminal manggis berdasarkan umur daun terminal Tabel 21. Tabel 21. Kandungan N, P, K pada Daun Terminal Tanaman Manggis Berdasarkan Umur Trubus serta Koefisien Korelasi Perlakuan dengan Hasil Tanaman Manggis. Perlakuan N pada daun Koefisien korelasi perlakuan dengan hasil perlakuan P pada daun Koefisien korelasi perlakuan dengan hasil Perlakuan K pada daun Koefisien korelasi perlakuan dengan hasil n0u0 1.35 0.987 p0u0 0.15 cd 0.855 K0u0 0.49 fgh - 0.379 n0u1 1.34 - 0.748 p0u1 0.13 f 0.167 K0u1 0.40 gh 0.991 n0u2 1.34 0.054 p0u2 0.14 ef - 0.997 K0u2 0.36 h - 0.629 n1u0 1.35 0.617 p1u0 0.16 cd 0.999 K1u0 0.77 c 0.954 n1u1 1.38 - 0.478 p1u1 0.13 f 0.936 K1u1 0.67 cde 0.278 n1u2 1.23 - 0.492 p1u2 0.13 f - 0.636 K1u2 0.58 def - 0.989 n2u0 1.43 - 0.991 p2u0 0.19 b - 0.442 K2u0 0.69 cd 0.987 n2u1 1.49 - 0.283 P2u1 0.14 ef - 0.739 K2u1 0.65 cde - 0.868 n2u2 1.37 0.166 p2u2 0.14 ef 0.442 K2u2 0.53 efg 0.391 n3u0 1.48 0.345 p3u0 0.16 cd - 1.000 K3u0 1.09 b - 0.952 n3u1 1.39 - 0.604 p3u1 0.21 a 0.868 K3u1 1.57 a - 0.905 n3u2 1.18 0.031 p3u2 0.13 f 0.864 K3u2 0.74 c 0.872 n4u0 1.30 0.849 p4u0 0.17 c - 0.689 K4u0 0.59 def 0.961 n4u1 1.20 - 0.935 p4u1 0.15 de - 0.996 K4u1 1.03 b 0.076 n4u2 1.32 0.449 p4u2 0.15 de - 0.996 K4u2 0.64 cde 0.77 Uji F tn Uji F Uji F Keterangan: Uji F untuk melihat pengaruh pemupukan terhadap kandungan hara pada jaringan daun manggis berdasarkan umur daun; =nyata pada taraf uji 5; =nyata pada taraf uji 1; tn=tidak nyata; =derajat asosiasi sedang, =derajat asosiasi tinggi. Perlakuan pemupukan nitrogen menunjukkan tidak memberikan pengaruh terhadap kandungan nitrogen pada jaringan daun, baik pada jaringan daun terminal trubus terakhir bagian ujung cabang, maupun jaringan daun terminal trubus kedua dari ujung cabang dan daun terminal trubus ketiga dari ujung cabang. Hal ini diduga disebabkan oleh translokasi nitrogen pada tanaman manggis terjadi merata pada setiap daun manggis yang telah sempurna, dan tanaman manggis berada pada masa vegetatif dorman. Hal yang berbeda terjadi pada perlakuan pemupukan fosfor dan kalium, dimana terdapat pengaruh dari kedua perlakuan pemupukan tersebut terhadap kandungan fosfor dan kalium di jaringan daun terminal manggis. Terdapat kecenderungan kandungan hara pada jaringan daun terminal trubus terakhir bagian ujung memiliki kandungan hara fosfor dan kalium tertinggi dibandingkan dengan jaringan daun terminal trubus kedua dari ujung dan daun terminal trubus ketiga dari ujung. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan alokasi hara pada umur daun yang berbeda umur, yaitu seiring dengan peningkatan umur daun terjadi penurunan kandungan Kandungan fosfor tertinggi didapat pada perlakuan pemupukan fosfor dengan dosis 900gtanamantahun pada daun terminal kedua dari ujung cabang sebesar 0,213, sedangkan kandungan fosfor terendah didapatkan pada perlakuan fosfor dengan dosis 600gtanamantahun dengan nilai kandungan sebesar 0,127. Kandungan kalium tertinggi didapat pada perlakuan kalium dengan dosis 1200 g tanamantahun pada daun terminal kedua dari ujung batang yaitu sebesar 1,57 dan terendah pada perlakuan tanpa pemupukan kalium pada daun terminal ketiga dari ujung batang dengan kandungan kalium sebesar 0,36 Adanya perbedaan pengaruh dari ketiga perlakuan pemupukan diyakini disebabkan oleh pemanfaatan fosfor dan kalium untuk mendukung proses pertumbuhan tanaman. Fosfor dan kalium terutama ditranslokasikan ke jaringan- jaringan muda dari tanaman manggis, seperti bagian ujung akar maupun pada daun muda untuk mendukung terjadinya aktivitas fotosintesis dan metabolisme dalam tubuh tanaman manggis. Manggis memiliki sistem perakaran yang kurang berkembang. Lambatnya perumbuhan bibit disebabkan oleh sistem perakaran yang buruk, akar bersifat rapuh, pertumbuhannya lambat dan peka terhadap kondisi lingkungan. Disebutkan oleh Wiebel 1993 pada semua stadia pertumbuhannya, akar manggis tidak memiliki bulu akar. Hal ini menyebabkan laju pembelahan sel pada meristem pucuk rendah Poerwanto 2000. Manggis seperti halnya tanaman tahunan tropis dan sub-tropis lainnya memperlihatkan ritme pertumbuhan tunas dan akar dengan pola yang tetap di bawah kondisi lingkungan yang relatif konstan Borchert 1973; Crabbe dan Barnola 1996. Dengan demikian terdapat pola hubungan ketergantungan antara pertumbuhan tunas dan akar yang didukung oleh translokasi fosfor dan kalium pada jaringan tersebut, karena masing-masing organ mensuplai bahan untuk pertumbuhan organ lainnya, dan berkurangnya fungsi organ yang satu akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan organ lainnya. Sebagaimana diketahui bahwa akar merupakan sumber hormon tumbuh, salah satunya adalah sitokinin yang efektif sebagai senyawa pemecah dormansi Erez 2000; Klepper 1991. Kandungan nitrogen, fosfor dan kalium pada daun terminal manggis berdasarkan umur daun menunjukkan adanya korelasi umur daun terminal tanaman manggis dengan hasil tanaman manggis, dengan keeratan hubungan yang beragam. Hubungan antara konsentrasi nitrogen pada daun dengan hasil yang berasosiasi tinggi adalah pada jaringan daun terminal trubus terakhir bagian ujung batang, demikian pula hubungan antara konsentrasi fosfor dan kalium dengan jaringan daun terminal. Hal ini mengindikasikan bahwa kandungan N, P, K pada daun terminal trubus terakhir tanaman manggis bagian ujung batang memiliki keeratan hubungan yang paling kuat untuk mengetahui status hara pada tanaman manggis.

4.7.2. Kandungan N, P, K pada Daun Terminal Berdasarkan Posisi Daun