Net Present Value NPV Internal Rate Return IRR

15 Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan adalah investor, kreditorbank, analis, masyarakat dan pemerintah. Studi kelayakan bisnis adalah suatu konsep yang penting bagi masyarakat secara luas, karena itu agar studi kelayakan bisnis ini dapat mencapai sasaran dari berbagai pihak, tentu saja harus memenuhi persyaratan. Adapun persyaratannya yaitu sebagai berikut Nurmalina et al. 2002 : 1. Studi harus dilakukan dengan teliti dan penuh kehati-hatian. 2. Studi harus dilakukan dengan dukungan data yang lengkap dan akurat 3. Studi harus dilakukan secara jujur dan objektif 4. Studi harus dilakukan dengan adil, tidak memihak kepentingan tertentu 5. Studi harus dapat diuji ulang jika diperlukan untuk menguji kebenaran hasil studi Berbagai aspek yang harus dipersiapkan dalam pendirian proyek tidak hanya menyangkut perencanaan fisik, melainkan juga dari aspek teknis, manajemen, pemasaran dan ekonomi. Penelitian ini akan difokuskan terhadap aspek ekonomi dan teknis. Aspek teknis dapat dinilai berdasarkan penetapan kapasitas produksi, pemilihan mesin dan alat produksi, pemilihan teknologi proses produksi, penentuan layout pabrik yang dibutuhkan, dll. Beberapa kriteria yang diperlukan dalam penilaian kelayakan suatu proyek adalah Net Present Value NPV, Internal Rate Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BR, Gross Benefit Cost Ratio Gross BR, Analisis Sensitivitas dan Profitability Ratio. Penilaian pengembalian ditunjukkan oleh kriteria Payback Period.

a. Net Present Value NPV

NPV merupakan nilai sekarang Present Value dari selisih antara penerimaan dan biaya pada tingkat diskonto tertentu. Ukuran ini bertujuan untuk mengurutkan alternative yang dipilih karena adanya kendala biaya modal, dimana proyek ini memberikan NPV biaya yang sama atau NPV penerimaan yang kurang lebih sama setiap tahun. Proyek dinyatakan layak jika memiliki nilai NPV lebih besar atau sama dengan satu. Nilai 0 dari NPV dapat diartikan biaya dapat 16 dikembalikan persis sebesar nilai proyek, yang berarti mencapai titik impas tidak untung dan tidak rugi. NPV memiliki rumus sebagai berikut Nurmalina, et al. 2009: Keterangan: B t = manfaat benefit pada tahun ke-t C t = biaya pada tahun ke-t i = tingkat suku bunga t = periode investasi t= 0, 1, 2, …, n n = umur proyek Pada prakteknya, NPV bisa dihitung dengan menjumlahkan present value PV dari net benefit yang bersifat positif dari tahun ke-1 sampai tahun ke-5, kemudian dikurangi dengan nilai mutlak dari PV yang bernilai negatif tahun ke-0. PV merupakan arus kas net benefit inflow - outflow yang telah dikalikan dengan discount factor DF.

b. Internal Rate Return IRR

IRR adalah tingkat diskonto pada saat NPV sama dengan nol dan dinyatakan dalam persen. IRR menggambarkan persentase dari keuntungan proyek tiap tahunnya dan menunjukkan kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. Investasi dikatakan layak jika IRR lebih besar atau sama dengan tingkat diskonto, sedangkan jika IRR lebih kecil dari tingkat diskonto maka proyek tersebut tidak layak. Tingkat IRR mencerminkan bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumber daya yang digunakan. Kriteria IRR mempunyai beberapa keuntungan, yaitu tidak tergantung pada tingkat discount rate social yang berlaku Gittinger, 1986. Sebaliknya, NPV dan IRR mempunyai hubungan terbalik, yaitu bila IRR mendekati nol, makan NPV mendekati maksimum. Titik potong antara NPV dan IRR disebut titik impas, dimana biaya proyek sama dengan manfaat yang dihasilkan. = − 1 + 17 Penghitungan IRR dapat menggunakan fungsi formula IRR pada Microsoft Excel menggunakan data dari present value PV tahun ke-0 sampai tahun ke-5.

c. Net Benefit Cost Ratio Net BC