Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa negara-negara non-tradisional Asia yang berpotensi dijadikan tujuan ekspor produk makanan dan minuman olahan Indonesia serta daya saing produk tersebut di negara-negara non-tradisional Asia adalah sebagai berikut: 1. Produk roti, kue, biskuit, dan produk lainnya yang sejenis memiliki potensi ekspor ke Bahrain, India, Camboja, Macao, dan Thailand. Namun, produk ini memiliki daya saing yang lemah di Camboja. Selain itu, Malaysia juga dapat dijadikan tujuan ekspor produk tersebut karena berdaya saing kuat dan terjadi peningkatan permintaan ekspor terhadap produk tersebut di Malaysia. 2. Produk kembang gula memiliki potensi ekspor ke Bahrain, India, dan Camboja. Namun, produk ini memiliki daya saing produk yang lemah di Camboja. Sementara itu, Macao, Malaysia, Thailand, dan Turki juga masih dapat dijadikan tujuan ekspor produk tersebut karena berdaya saing kuat dan terjadi peningkatan permintaan ekspor di keempat negara tersebut. 3. Produk jus buah dan jus sayuran memiliki potensi ekspor ke Bahrain, India, Malaysia, Thailand, dan Turki. Namun, produk ini berdaya saing kuat hanya di Turki. Sedangkan, Camboja dan Macao juga masih dapat dijadikan tujuan ekspor walaupun daya saing produk di kedua negara tersebut lemah, tetapi terjadi peningkatan permintaan ekspor atas produk tersebut di Camboja dan Macao. 4. Sementara itu, produk teh memiliki potensi ekspor ke Camboja dan Thailand. Pada kedua negara potensial tersebut produk ini memiliki daya saing yang kuat. India, Malaysia, dan Turki masih dapat dijadikan tujuan ekspor produk teh karena berdaya saing kuat dan terjadi peningkatan permintaan ekspor di negara-negara tersebut. Selain itu, Bahrain dan Macao juga masih dapat dijadikan tujuan ekspor produk teh walaupun daya saing di kedua negara tersebut lemah tetapi terjadi peningkatan permintaan ekspor produk teh. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor produk makanan dan minuman olahan Indonesia di pasar non-tradisional Asia adalah sebagai berikut: 1. GDP per kapita riil negara non-tradisional Asia, populasi negara non- tradisional Asia, nilai tukar riil, harga ekspor relatif, dan nilai ekspor tahun sebelumnya mempengaruhi permintaan ekspor produk roti, kue, biskuit, dan produk lainnya yang sejenis. 2. GDP per kapita riil negara non-tradisional Asia, populasi negara non- tradisional Asia, harga ekspor relatif, dan nilai ekspor tahun sebelumnya mempengaruhi permintaan ekspor produk kembang gula. 3. GDP per kapita riil negara non-tradisional Asia, populasi negara non- tradisional Asia, jarak ekonomi, harga ekspor relatif, dan nilai ekspor tahun sebelumnya mempengaruhi permintaan ekspor produk jus buah dan jus sayuran. 4. Sedangkan, GDP per kapita riil negara non-tradisional Asia, jarak ekonomi, nilai tukar riil, harga ekspor relatif, dan nilai ekspor tahun sebelumnya mempengaruhi permintaan ekspor produk teh.

6.2. Saran