sehingga untuk dapat memperolehnya maka keunggulan ini harus dapat diciptakan. Sementrara itu menurut Simatupang 1991 dalam Oktaviani dan
Novianti 2009, konsep keunggulan komparatif merupakan ukuran daya saing keunggulan, potensial. Artinya, daya saing akan dicapai apabila perekonomian
tidak mengalami distorsi. Terkait dengan konsep keunggulan komparatif adalah kelayakan ekonomi, dan terkait dengan keunggulan kompetitif adalah kelayakan
finansial dari suatu aktivitas. Kelayakan finansial melihat manfaat proyek atau aktivitas ekonomi dari sudut lembaga atau individu yang terlibat dalam aktivitas
tersebut, sedangkan analisa ekonomi menilai suatu aktivitas atas manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan tanpa melihat siapa yang menyumbangkan dan
siapa yang menerima manfaat “Revealed Competitive Advantage” yang merupakan pengukur daya saing suatu kegiatan pada kondisi perekonomian
aktual.
2.5. Teori Perdagangan Internasional
Perdagangan merupakan suatu proses pertukaran barang dan jasa yang dilakukan atas dasar suka sama suka, untuk memperoleh barang yang dibutuhkan.
Dalam masa globalisasi, perdagangan tidak hanya dilakukan dalam satu negara saja. Bahkan dunia sudah memasuki perdagangan bebas. Hampir tidak ada satu
negarapun yang tidak melakukan hubungan dengan negara lain Dumairy,1997. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan individu
dengan individu, antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Perdagangan
internasional yang tercermin dari kegiatan ekspor dan impor suatu negara menjadi salah satu komponen dalam pembentukan PDB Produk Domestik Bruto dari sisi
pengeluaran suatu negara. Peningkatan ekspor bersih suatu negara menjadi faktor utama untuk meningkatkan PDB suatu negara Oktaviani dan Novianti, 2009.
Dalam perdagangan domestik para pelaku ekonomi bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas ekonomi yang dilakukan. Demikian halnya
dengan perdagangan internasional. Setiap negara yang melakukan perdagangan
bertujuan mencari keuntungan dari perdagangan tersebut. Selain motif mencari keuntungan, Krugman 2003 dalam Oktaviani dan Novianti 2009
mengungkapkan bahwa alasan utama terjadinya perdagangan internasional: 1.
Negara-negara berdagang karena mereka berbeda satu sama lain. 2.
Negara-negara melakukan perdagangan dengan tujuan untuk mencapai skala ekonomi economic of scale.
Dalam teori perdagangan internasional, suatu negara misal negara A akan mengekspor suatu komoditi misal pakaian jadi ke negara lain misal negara
B apabila harga domestik negara A sebelum terjadinya perdagangan internasional relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan harga domestik
negara B Gambar 2.1. Struktur harga yang terjadi di negara A lebih rendah karena produksi domestiknya lebih besar daripada konsumsi domestiknya
sehingga di negara A telah terjadi excess supply memiliki kelebihan produksi. Dengan demikian, negara A mempunyai kesempatan menjual kelebihan
produksinya ke negara lain. Di lain pihak, di negara B terjadi kekurangan supply karena konsumsi domestiknya lebih besar daripada produksi domestiknya excess
demand sehingga harga yang terjadi di negara B lebih tinggi. Dalam hal ini negara B berkeinginan untuk membeli pakaian jadi dari negara lain yang relatif
lebih murah. Jika kemudian terjadi komunikasi antara negara A dengan negara B, maka akan terjadi perdagangan antar keduanya dengan harga yang diterima oleh
kedua negara adalah sama. Kurva pada Gambar 2.1 memperlihatkan sebelum terjadinya perdagangan
internasional harga di negara A sebesar P
A
, sedangkan di negara B sebesar P
B
. Penawaran pasar internasional akan terjadi jika harga internasional lebih tinggi
dari P
A
sedangkan permintaan di pasar internasional akan terjadi jika harga internasional lebih rendah dari P
B
. Pada saat harga internasional P sama dengan
P
A
maka negara B akan terjadi excess demand ED sebesar B. Jika harga internasional sama dengan P
B
maka di negara A akan terjadi excess supply ES sebesar A. Dari A dan B akan terbentuk kurva ES dan ED akan menentukan harga
yang terjadi di pasar internasional sebesar P. Dengan adanya perdagangan tersebut, maka negara A akan mengekspor komoditi pakaian jadi sebesar X
O Q
A
O Q
O Q
B
S
B
sedangkan negara B akan mengimpor komoditi pakaian jadi sebesar M, dimana di pasar internasional sebesar X sama dengan M, yaitu Q
. Ilustrasi terjadinya perdagangan internasional dapat dilihat dari Gambar
2.1 berikut ini:
Negara A Perdagangan
Negara B Sumber: Salvatore, 1997
Gambar 2.1. Kurva Perdagangan Internasional
Keterangan: P
A
: Harga domestik di negara A pengekspor tanpa perdagangan internasional
OQ
A
: Jumlah produk domestik yang diperdagangkan di negara A pengekspor
tanpa perdagangan internasional A
: Kelebihan penawaran excess supply di negara A pengekspor tanpa perdagangan internasional
X :
Jumlah komoditi yang diekspor oleh negara A P
B
: Harga domestik di negara B pengimpor tanpa perdangangan internasional
OQ
B
: Jumlah produk domestrik yang diperdagangkan di negara B pengimpor tanpa perdagangan internasional
B : Kelebihan permintaan excess demand di negara B pengimpor tanpa
perdagangan internasional M
: Jumlah komoditi yang diimpor oleh negara B
P :
Harga keseimbangan antara kedua negara setelah perdangangan internasional OQ
: Keseimbangan penawaran dan permintaan antar kedua negara dimana jumlah
yang diekspor X sama dengan jumlah yang diimpor M
P
A
X D
A
A S
A
ES
P
ED B
M P
B
DB
Terbentuknya perdagangan internasional memberikan beberapa manfaat, diantaranya:
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri.
2. Banyak faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap
negara, seperti: kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan IPTEK dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu
memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri. 3.
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi
oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
4. Memperluas pasar dan menambah keuntungan.
5. Transfer teknologi modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
2.6. Teori Keunggulan Komparatif