Pengaruh penambahan LBG terhadap kekuatan gel.

Gambar 18. Pengaruh penambahan LBG terhadap keteguhan gel alginat pada konsentrasi CaCO 3 20 mM, GDL 30 mM Keteguhan gel alginat dengan penambahan LBG dari ketiga jenis alginat menunjukkan bahwa Turbinaria sp. menghasilkan keteguhan paling tinggi disusul Sargassum sp. dan paling rendah alginat komersial Sigma. Berbeda dengan keteguhan gel alginat tanpa LBG pada konsentrasi CaCO 3 20 mM yang menunjukkan nilai relatif sama antara Sargassum sp. dan Turbinaria sp., dengan penambahan LBG keteguhan gel Turbinaria sp. lebih tinggi dari Sargassum sp. Hal ini diduga karena perbaikan viskositas pada Turbinaria sp. yang dapat memperbaiki distribusi dan ketersediaan ion Ca 2+ pada proses pebentukan gel. Penambahan LBG 30 g 100 g alginat dapat meningkatkan viskositas alginat Turbinaria sp. menjadi 147 mPa.s dari 72 mPa.s. Dengan kandungan poliguluronat yang tinggi rasio MG 0.72 maka perbaikan ketersediaan ion Ca 2+ ini mempunyai efek terhadap peningkatan keteguhan yang lebih nyata dibandingkan pada Sargassum sp. dengan kandungan poliguluronat yang lebih rendah rasio MG 0.96.

4.4.2 Pengaruh penambahan LBG terhadap kekuatan gel.

Efek penambahan LBG terhadap kekuatan gel alginat berbeda untuk setiap jenis alginat Gambar 19. Penambahan LBG tidak berpengaruh terhadap kekuatan gel alginat dari Sargassum sp. p 0.05, tetapi secara nyata menurunkan kekuatan gel alginat komersial Sigma p 0.05. Efek penambahan LBG pada alginat dari Turbinaria sp. meningkatkan kekuatan gel sampai maksimal pada konsentrasi 30 g 100 g alginat. Pada konsentrasi penambahan lebih tinggi dari 30 g 100 g alginat, kekuatan gel cenderung turun kembali meskipun masih lebih tinggi dari kontrol yang tidak ditambahkan LBG. Gambar 19. Pengaruh penambahan LBG terhadap kekuatan gel alginat pada konsentrasi CaCO 3 20 mM dan GDL 30 mM Penurunan kekuatan gel alginat komersial Sigma dengan penambahan LBG diduga karena keberadaan LBG mengganggu interaksi ion Ca 2+ dengan poliguluronat dari alginat. Seperti diketahui bahwa alginat komersial Sigma mempunyai kandungan poliguluronat yang terbatas rasio MG 1.37 sehingga ikatan silang yang mampu dihasilkan relatif lebih sedikit. Pada konsentrasi CaCO 3 sebanyak 20 mM sudah menghasilkan ikatan silang yang hampir menghabiskan seluruh poliguluronat yang ada. Dengan penambahan LBG, sebagian poligulurnat terganggu interaksinya dengan ion Ca 2+ sehingga ikatan silang yang terbentuk akan berkurang. Berkurangnya ikatan silang ini akan menurunkan kekuatan gel yang dihasilkan. Penambahan LBG pada alginat dari Sargassum sp. tidak berpegaruh terhadap kekuatan gelnya. Hal ini diduga karena Sargassum sp. kaya poliguluronat rasio MG 0.96, sehingga penambahan CaCO 3 sebanyak 20 mM masih akan menyisakan sebagian poliguluronat masih terdapat banyak poliguluronat bebas. Penambahan LBG tidak berpengaruh banyak terhadap interaksi poliguluronat-Ca karena masih banyaknya poliguluronat yang tersedia. Hal ini juga berlaku pada alginat dari Turbinaria sp. yang kaya poliguluronat rasio MG 0.72 yang menunjukkan fenomena yang serupa. Pada alginat ini penurunan kekuatan gel juga tidak terjadi, bahkan terjadi peningkatan kekuatan gel yang diduga dari efek peningkatan viskositas larutan alginat yang memperbaiki ketersediaan ion Ca 2+ .

4.4.3 Pengaruh penambahan LBG terhadap elastisitas gel.