alginat dengan penambahan CaCO
3
tanpa LBG untuk Turbinaria sp., Sargassum sp. dan Komersial Sigma berturut-turut 52.68 , 63.23 dan 71.78 .
Perbaikan stabilitas panas alginat dengan penambahan LBG ini berpotensi dalam memperbaiki karakteristik rheologi minuman berpengental alginat selama proses
pasteurisasi. Seperti diketahui proses pasteurisasi biasanya dilakukan dengan pemanasan pada suhu 85
C selama sekitar 15 menit. Larutan alginat tanpa penambahan Ca dan LBG dapat mengalami penurunan viskositas sampai 79.91 dari viskositas
awal. Dengan penambahan Ca dan LBG penurunan viskositas dapat dikurangi hingga hanya 37.27 . Proses pemanasan yang dilakukan dalam pengamatan ketahan panas
yaitu meningkatkan suhu larutan dari 20 C menjadi 90
C selama 7 menit dan menahan pada suhu tersebut selama 1 menit. Suhu larutan kemudian diturunkan secara bertahap
menjadi 20 C selama 7 menit.
4.5.3 Pengaruh penambahan LBG terhadap recovery viskositas setelah pemanasan.
Pada pengamatan stabilitas viskositas terhadap panas, viskositas akhir yang dapat dicapai dengan penurunan suhu dari 90
C menjadi 20 C diamati dan nilainya
sebagai persentase terhadap viskositas awal dinyatakan sebagai recovery viskositas setelah pemanasan. Dengan penambahan LBG, viskositas akhir yang dapat dicapai
meningkat dibandingkan alginat tanpa penambahan LBG Gambar 24. Pada Sargassum sp. Tanpa penambahan LBG viskositas akhir yang dicapai sebesar 62.17 dari
viskositas awal meningkat menjadi 80.46 dari viskositas awal dengan penambahan LBG. Pada Komersial Sigma viskositas akhir tanpa penambahan LBG sebesar 56.17
dari viskositas awal meningkat menjadi 88.59 dari viskositas awal dengan penambahan LBG. Peningkatan ini menunjukkan bahwa dengan penambahan LBG
proses depolimerisasi oleh panas jauh berkurang. Pada Turbinaria sp. viskositas akhir yang dicapai dengan penambahan LBG dapat mencapai 131.62 dari viskositas awal,
lebih tinggi dibandingkan viskositas akhir tanpa penambahan LBG 64.66 dari viskositas awal. Viskositas akhir yang lebih tinggi dari viskositas awlnya menunjukkan
bahwa kecenderungan larutan untuk membentuk gel lebih baik.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan selama 10 bulan dari bulan Maret – Desember 2008, di Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Jakarta.
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah natrium alginat dari Sargassum
sp., natrium alginat dari Turbinaria sp. dan natrium alginat komersial. Bahan natrium alginat diperoleh dari hasil ekstraksi rumput laut Sargassum sp. dan
Turbinaria sp. yang diperoleh dari perairan Binuangeun, Provinsi Jawa Barat. Sebelum
ekstraksi, rumput laut diperlakukan dengan perendaman dalam alkali KOH 0.1 selama 1 jam, dicuci dengan air tawar dan dikeringkan Yunizal et al. 2000. Ekstraksi
alginat dilakukan dengan metode yang dikembangkan di Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi kelautan dan Perikanan Jakarta, yang meliputi proses
demineralisasi, pencucian, ekstraksi, penarikan asam alginat dengan larutan HCl, pencucian asam alginat, konversi ke natrium alginat dengan larutan NaOH, penarikan
natrium alginat alginat dengan alkohol, pengeringan dan penggilingan Anonim, 2000. Prosedur ekstraksi natrium alginat dapat dilihat pada Lampiran 1.
Alginat komersial yang digunakan dalam penelitian adalah alginat komersial viskositas sedang dari Sigma Co. dan alginat komersial yang tidak diketahui asalnya
diperoleh dari toko kimia. Alginat komersial yang diproduksi oleh Sigma Co. berasal dari rumput laut Macrocystis pyrifera Alvares Carmona, 2007; Mancini et al.1999.
Bahan kimia yang dipergunakan terdiri dari: kalium hidroksida, natrium hidroksida, asam sulfat, asam nitrat, asam perklorat, isopropil alkohol, glukono- -
laktone GDL, locust bean gum LBG, natrium sulfat, natrium karbonat, kalsium karbonat, standar logam beratmineral
As, Pb, Ca dan natrium hipoklorit
3.3 Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian meliputi: stable mycrosystem TA- XT2 texture-analyze
, lemaripembekucoldstorage, mixer, batang pengaduk, grinder, penyaring vibrator, cetakan gel, glassware, bak plastik, timbangan analitik, rapid
viscoanalyzer RVA, Fourier Transmittance Infra Red FTIR, dan Atomic Absorbtion
Spectroscopy AAS.