65 2. Nilai R Square sebesar 0,109 berarti 10,9 variabel earning response
coefficient Y dapat dijelaskan oleh variabel corporate social responsibility X
1
, firm size X
2
, dan struktur modal X
3
. Sedangkan sisanya 89,1 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 3,179.
Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.6 Pembahasan
4.6.1 Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Earning Response
Coefficient
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel corporate social responsibility memiliki pengaruh yang negatif terhadap earning response
coefficient. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai negatif - 1912,381, dan berdasarkan uji signifikan parsial corporate social responsibility
memiliki pengaruh yang negatif hal ini dilihat dari nilai t
hitung
- 0,414 yang lebih kecil dari nilai t
tabel
1,701. Artinya jika corporate social responsibility ditingkatkan sebesar satu persen, maka earning response coefficient akan
mengalami penurunan sebesar 1912,381 persen.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CSR tidak
berpengaruh signifikan terhadap ERC. Hal ini sejalan dengan penelitian Ardila 2012 yang menyatakan CSR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ERC.
Hal ini mengambarkan bahwa investor mengapresiasi penyajian informasi CSR hal ini sejalan dengan teori yang menggambarkan bahwa laba tidak menjadi
66 faktor utama dalam pertimbangan investor dalam melakukan investasi. Tetapi
dalam penelitian ini tidak ditemukan signifikansi antara ERC dan pengungkapan CSR.
4.6.2 Pengaruh Firm Size Terhadap Earning Response Coefficient
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel firm size memiliki pengaruh yang negatif terhadap earning response coefficient. Hal ini dibuktikan dengan
nilai koefisien regresi yang bernilai negatif - 354,421, dan berdasarkan uji signifikan parsial firm size memiliki pengaruh yang negatif, hal ini dilihat dari
nilai t
hitung
- 1,814 yang lebih kecil dari nilai t
tabel
1,701. Artinya jika firm size ditingkatkan sebesar satu persen, maka earning response coefficient akan
mengalami penurunan sebesar 354,421 persen. Hal ini sejalan dengan penelitian
Palupi 2006 yang menyimpulkan bahwa ukuran perusahan tidak memberikan pengaruh terhadap Earning Response Coefficient.
Firm size merupakan suatu klasifikasi besar kecilnya perusahaaan dengan menggunakan beberapa skala antara lain dengan ukuran pendapatan, total aset,
dan total modal. Hal ini menggambarkan bahwa para investor cenderung memilih perusahaan berkembang dibandingkan perusahaan besar karena harapan return
lebih tinggi mengingat perusahaan besar memiliki harga saham relatif mahal dan pergerakan harga saham juga relative stabil. Selain itu perusahaan besar juga
dianggap memiliki kemampuan memanipulasi laba sehingga investor lebih memilih berinvestasi di perusaahn yang bertujuan mengambangkan usahanya.
67
4.6.3 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Earning Response Coefficient