19 dana dari peserta yang mengambil bagian dari perusahaan yang akan menjadi
modal sendiri. Apabila perusahaan melakukan pinjaman kepada pihak di luar perusahaan maka akan timbul utang sebagai konsekuensi dari pinjamannya
tersebut dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang maka financial leverage juga akan semakin besar. Berarti resiko yang
dihadapi perusahaan akan semakin besar karena utangnya tersebut. Ketika perbandingan laba lebih besar dibandingakan beban bunga yang
timbul akibat penggunaan hutang maka financial leverage dianggap menguntungkan. Sebaliknya financial leverage di anggap merugikan ketika laba
yang diperoleh lebih kecil dari pada beban bunga yang timbul akibat penggunaan utangnya tersebut.
Beberapa teori yang berkaitan dengan stuktur modal adalah :
1. Miller Modiglani MM Proposition Theori
Miller Modiglani 1958 menyatakan definisi operasional dari biaya modal dan dasar teori investasi. Dalam teori ini secara ekspilisit mengakui
tidak adanya hubungan antara pendanaan dan investasi. Hal ini mengungkapkan bahwa antara perusahaan yang menggunakan dana hutang
sebagai sumber pendanaan dan perusahaan yang tidak menggunakan hutang dalam pendanaan tidak memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan.
2. Trade-off Theory
20 Menurut trade-off theory yang diungkapkan oleh Myers 2001:81,
“Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat utang tertentu, dimana penghematan pajak tax shields dari tambahan hutang sama dengan biaya
kesulitan keuangan financial distress”. Financial distress biaya keagenan agency costs yang meningkat akibat dari turunnya kredibilitas suatu
perusahaan.Trade-off theory dalam menentukan struktur modal yang optimal menggunakan beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan
agency costs dan biaya kesulitan keuangan financial distress tetapi tetap mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symmetric information
sebagai imbangan dan manfaat penggunaan utang.
1. Pecking Order Theory
Menurut Myers 1984, pecking order theory menyatakan bahwa ”Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat
hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah.” Dalam pecking order
theory ini tidak terdapat struktur modal yang optimal.
2. Signaling Theory
Signal atau isyarat adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana
manajemen memandang prospek perusahaan Brigham dan Houston,2001. Menurut Brigham dan Houston 2001, Perusahaan
dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham sedangkan perusahaan dengan prospek yang kurang
21 menguntungkan akan cenderung untuk menjual sahamnya. Pengumuman
emisi saham merupakan suatu signal bahwa manajemen memandang prospek perusahaan tersebut suram. Apabila penawaran saham baru
meningkat dibandingkan jumlah penawaran normal maka harga sahamnya akan menurun, karena menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat
negatif yang kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek perusahaan cerah.
2.1.5 Teori Stakeholders