71
3 Prestasi Belajar IPA Biologi
Pembahasan pada bagian ini meliputi pengertian IPA Biologi, belajar, dan prestasi belajar.
a. IPA Biologi
IPA disebut juga dengan istilah Sains yang berasal dari bahasa Inggris ‘science’ yang artinya ilmu pengetahuan. Sains adalah pengetahuan yang telah
teruji kebenarannya melalui metode ilmiah. Nash menyatakan bahwa Sains dipandang sebagai suatu metode untuk dapat mengamati dunia secara sekasama,
cermat, dan lengkap. Pendapat Nash diperkuat dengan pendapat Einstein bahwa Sains merupakan suatu pola pikir logis dan seragam yang disebut metode ilmiah.
Bernal menyatakan, Sains dapat dipahami melalui lima aspek yaitu Sains dipandang sebagai :
1 institusi, 2 metode,
3 kumpulan pengetahuan, 4 faktor utama untuk memelihara dan mengembangkan produksi,
5 faktor utama untuk mempengaruhi kepercayaan dan sikap manusia terhadap alam semesta dan manusia.
Nagel mengemukakan, Sains dapat dilihat dari tiga aspek yaitu : 1 Sains sebagai alat untuk menguasai alam dan memberikan sumbangan untuk
kesejahteraan umat manusia, 2 Sains sebagai pengetahuan yang sistematik dan tangguh, dan
3 Sains sebagai suatu metode.
72
UNESCO juga menyatakan, Sains adalah kumpulan teori-teori yang telah teruji kebenarannya, menjelaskan tentang pola-pola dan keteraturan dan
ketidakteraturan dari gejala yang telah teramati secara seksama. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA adalah suatu
kumpulan pengetahuan yang sistematis yang menjelaskan tentang pola-pola hubungan antara berbagai gejala alam yang diperoleh melaui metode ilmiah
sehingga menghasilkan suatu produk berupa fakta, prinsip, dan teori. Biologi di SMP merupakan bagian dari IPA atau Sains.
b. Belajar
Menurut Oemar Hamalik 2008 : 28 belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Sumadi Suryabrata
2006 : 232 menyatakan, belajar berarti didapatkannya perubahan berupa kecakapan baru dari suatu usaha yang dilakukan secara sengaja.
Gagne dalam Ngalim Purwanto 2007 : 84 menyatakan belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa
sedemikian rupa sehingga perbuatannya performance -nya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.
Jenis perubahan itu tampak dalam perubahan tingkah laku dan kemungkinan munculnya tingkah laku baru pada waktu situasi belajar. Morgan dan kawan-
kawan mendefinisikan bahwa belajar sebagai setiap perubahan tingkahlaku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman Toeti Soekamto dan
Udin Sarifudin, 1996: 8. Definisi Morgan tersebut mencakup tiga unsur yaitu
73
belajar sebagai perubahan tingkah laku, perubahan tersebut relatif tetap dan perubahan tersebut sebagai akibat dari latihan atau pengalaman. Sedangkan
Ngalim Purwanto 2007 : 85 mengatakan ada beberapa elemen yang yang mencirikan tentang belajar yaitu bahwa:
a belajar merupakan sutu perubahan dalam tingkah laku, b belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman c untuk dapat disebut belajar ,maka perubahan itu harus relatif mantap
d tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian,baik fisik maupun psikis.
Hamzah B.Uno 2007 : 13 mengemukakan pendapat Skiner, yang intinya proses belajar adalah perbuatan belajar yang melibatkan tiga hal yaitu hadirnya
stimulus atau situasi yang dihadapi individu, behaviour atau perilaku yang hadir dari individu, dan reinforcement atau penguatan yang mengikuti perilaku
individu. Tidak semata-mata merupakan unit perilaku pasif yang terlahir akibat stimulus, tetapi merupakan proses aktif individu yang sengaja membuat hal
tersebut terjadi melalui proses menerima dan menggunakan informasi. Winkel.W.S 2007 : 59 menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas
mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Menurut
paradigma konstruktivisme,
belajar adalah
proses menginternalisasi, membentuk kembali,atau membentuk pengetahuan baru.
74
Pembentukan pengetahuan baru ini menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki Haris Mujiman, 2008 : 25.
Dari sejumlah pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar melibatkan adanya rangsangan yang berlangsung dalam interaksi aktif melalui suatu latihan
atau perlakuan yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan bila mendapatkan penguatan akan bersifat
relatif permanen.
c. Prestasi Belajar