tidak berarti mereka lebih menjaga kebersihan terminal, karena ada 1 orang di antara mereka yang persepsi dan peran sertanya berada pada kategori buruk.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, sebagian besar pekerja berjenis kelamin laki-laki 70,8. Hal ini dikarenakan jumlah pekerja di terminal
sebagian besar adalah supir 58,3.
5.2. Penyelenggaraan Sanitasi Terminal
Upaya penyelenggaraan sanitasi terminal merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pengelola yang bertujuan untuk memenuhi sarana sanitasi yang
diperlukan oleh terminal, yang dalam hal ini meliputi :
5.2.1 Tempat Parkir
Pelataran parkir di terminal terdiri dari beberapa bagian, diantaranya pelataran parkir Mobil Penumpang Umum MPUangkot, pelataran parkir Angkutan Kota
Dalam Provinsi AKDP, pelataran parkir Angkutan Kota Antar Provinsi AKAP, pelataran parkir penumpang umum mobil pribadi. Upaya pengelola dalam hal
pengelolaan tempat parkir masih kurang, hal ini dapat kita lihat dari kurang teraturnya kendaraan yang parkir, terutama di pelataran parkir Angkutan Umum.
Ketidakteraturan ini disebabkan oleh terlalu banyaknya mobil angkot yang parkir di pelataran parkir terminal, sedangkan untuk AKDP dan AKAP hanya sebentar parkir
di pelataran parkir.
Menurut Tambunan 2011, Terminal Terpadu Amplas memiliki kapasitas sebesar 80 delapan puluh unit bus dan 160 seratus enam puluh unit mobil penumpang
umum dengan luas sebesar 26.580 m
2
. Terminal Pinang Baris memiliki kapasitas sebesar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
60 enam puluh unit bus, dan 120 seratus dua puluh unit mobil penumpang umum dengan luas 19.940 m
2
Selain masalah ketidakteraturan, di pelataran parkir juga terlihat banyak sampah berserakan dan becek, khususnya juga di pelataran parkir angkot. Hal ini
disebabkan oleh sulitnya membersihkan pelataran parkir tersebut karena banyaknya angkot yang parkir dan keadaan pelataran parkir yang tidak rata. Pelataran parkir
yang tidak bersih ini juga disebabkan karena masih ada pekerja di terminal 21,9 yang membuang sampah di sembarang tempat. Terminal Pinang Baris juga belum
menyediakan tempat sampah setiap radius 10 meter di pelataran parkir, sedangkan di Terminal Amplas sudah menyediakan tempat sampah bak sampah di pelataran
parkir.
.
5.2.2. Pembuangan Sampah
Upaya yang dilakukan pengelola dalam hal pengelolaan sampah di terminal sudah cukup baik dimana pengelola juga menyediakan kontainer sebagai tempat
pengumpulan sampah sementara. Tempat sampah di terminal pun sudah memenuhi syarat, yaitu ringan, mempunyai penutup, mudah dibersihkan, kuat, tidak mudah
berkarat dan kedap air. Yang menjadi permasalahan disini adalah pengelola terminal Pinang Baris tidak menyediakan tempat sampah minimal 1 buah setiap radius 20
meter di lingkungan terminal. Sebagian responden pekerja di Terminal Pinang Baris juga mengakui bahwa masalah sampah masih menjadi pusat perhatian sampai saat
ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Chandra 2007, pengelolaan sampah yang tidak baik dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia, diantaranya sampah tersebut dapat
menjadi tempat perkembangbiakan vektor penyakit dan merusak estetika lingkungan.
5.2.3. Penerangan