manusia, dimana “Human Relations” peranannya amat menonjol dan segi seni dari manajemen sangat memegang peranan yang penting Rais, 1994.
Penggerakan sangat erat hubungannya dengan motivasi. Motivasi dapat didefinisikan sebagai membuat seseorang menyelesaikan pekerjaan dengan semangat,
karena orang itu ingin melakukannya. Tugas manajer adalah menciptakan kondisi- kondisi kerja yang akan membangkitkan dan memelihara keinginan yang
bersemangat. Seorang manajer yang tidak bermotivasi untuk kemajuan dan berhasil, akan mendapatkan hal yang sangat sulit untuk memotivasi orang-orang lain Terry,
1992
2.6.4. Pengawasan Controlling
Seorang manajer mengelola agar tercapai hasil-hasil yang diingini atau direncanakan. Keberhasilan atau kegagalan yang disajikan hasil-hasil ini
dipertimbangkan dari segi tujuan yang sudah ditentukan. Hal ini mencakup pengawasan, yaitu mengevaluasikan pelaksanaan kerja dan, jika perlu, memperbaiki
apa yang sedang dikerjakan untuk menjamin tercapainya hasil-hasil menurut rencana. Pengawasan adalah dalam bentuk pemeriksaan untuk memastikan, bahwa apa yang
sudah dikerjakan adalah juga dimaksudkan untuk membuat sang manajer waspada terhadap suatu persoalan potensial sebelum persoalan itu menjadi serius Terry,
1992.
2.7. Persepsi
Persepsi adalah suatu proses otomatis yang terjadi dengan sangat cepat dan kadang tidak kita sadari, di mana kita dapat mengenali stimulus yang kita terima.
Persepsi yang kita miliki ini dapat mempengaruhi tindakan kita. Robbin dalam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Notoadmodjo 2005, mendefinisikan persepsi sebagai proses dimana seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasikan sensasi yang dirasakan dengan tujuan
untuk memberi makna terhadap lingkungannya Notoadmodjo, 2005. Untuk mempelajari persepsi, kita dapat membaginya menjadi dua bagian
besar, yaitu proses sensasi atau merasakan sensation yang menyangkut proses sensoris dan proses persepsi yang menyangkut interpretasi kita terhadap objek yang
kita lihat atau kita dengar atau kita rasakan Notoadmodjo, 2005: 1.
Sensasi Sebuah objek berupa stimulus fisik diterima oleh pancaindra kita melalui elemen
sensitif yang disebut reseptor. Reseptor ini berhubungan dengan saraf otak. Ketika indra kita dirangsang oleh suatu objek fisik, maka akan terjadi sensasi
sesuai dengan indra yang dirangsang. Energi fisik yang kita peroleh dari luar harus diubah menjadi aktivitas pada sistem saraf kita.
2. Persepsi
Setelah stimulus diterima oleh sistem saraf, proses selanjutnya adalah menginterpretasikan stimulus yang tersebut. Interpretasi adalah apa yang keluar
dari kepala kita, sedangkan sensasi adalah apa yang kita terima dari luar dan masuk ke kepala kita.
Proses pertama yang harus kita lalui dalam mempersepsikan suatu objek adalah perhatian. Tanpa memusatkan perhatian pada suatu objek, maka kita tidak dapat
memersepsikannya. Pemusatan perhatian adalah suatu usaha dari manusia untuk menyeleksi atau membatasi segala stimulus yang ada untuk masuk dalam
pengalaman kesadaran kita dalam rentang waktu tertentu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.8. Peran Serta Perilaku
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme makhluk hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis
semua makhluk hidup itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing- masing. Sehingga yang dimaksud dengan perilaku manusia, pada hakikatnya adalah
tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku
manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar Notoadmodjo, 2003.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.9. Kerangka Konsep