5.2.9. Pemadam Kebakaran
Alat pemadam kebakaran tidak ditemukan di kedua terminal yang menjadi tempat penelitian peneliti. Padahal keberadaan pemadam kebakaran sangat penting di
tempat-tempat umum, khususnya di terminal untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat kebakaran. Namun pada Terminal Amplas terdapat pos pemadam kebakaran
yang menyediakan beberapa unit mobil pemadam kebakaran. Dengan adanya pos tersebut, dapat membantu pihak terminal untuk segera memadamkan api jika ada
kebakaran di terminal.
5.2.10. Kotak P3K
Kotak P3K tidak ditemukan di kedua terminal yang menjadi tempat penelitian peneliti. Padahal keberadaan kotak P3K sangat penting di tempat-tempat umum,
khususnya di terminal untuk memberikan pertolongan pertama kepada penumpang ataupun pekerja di terminal yang mengalami kecelakaan. Namun obat-obatan masih
bisa didapatkan dari pedagang asongan ataupun warung-warung di terminal. Selain itu, obat-obatan juga dapat diperoleh dari toko obat terdekat dari terminal.
5.3. Gambaran Sanitasi Terminal Kendaraan Bermotor di Kota Medan
Sanitasi terminal kendaraan bermotor di Kota Medan secara umum tidak memenuhi syarat kesehatan karena tempat parkir, jamban dan urinoir, tempat cuci
tangan, ruang kantor, pembuangan air hujan dan air kotor, pemadam kebakaran, dan kotak P3K sama sekali 100 tidak memenuhi syarat. Selain itu, Terminal Amplas
hanya 10 sarana sanitasinya yang memenuhi syarat dan untuk Terminal Pinang Baris hanya 20 sarana sanitasinya yang memenuhi syarat. Kondisi terminal yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tidak memenuhi syarat tersebut bisa saja menyebabkan pekerja di terminal menderita penyakit tertentu, seperti ISPA, diare, kecacingan, dan penyakit kulit.
Menurut Chandra 2007, tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan, ataupun gangguan
kesehatan lainnya.
5.4. Persepsi dan Peran Serta Pekerja
Tingkat persepsi dan peran serta responden pekerja di Terminal Amplas tentang sanitasi terminal dapat dilihat pada tabel 4.14 dan tabel 4.15. Dari tabel
tersebut dapat kita ketahui bahwa pekerja dengan persepsi kategori sedang, sebanyak 42 orang 87,5, dan peran serta yang baik 39 orang 81,2.
Sedangkan tingkat persepsi dan peran serta responden pekerja di Terminal Pinang Baris dapat dilihat pada tabel 4.18 dan tabel 4.19, dimana dari tabel dapat
diketahui bahwa pekerja dengan persepsi kategori sedang sebesar 30 orang 60,5, dan peran serta paling banyak pada kategori sedang yaitu sebanyak 26 orang 54,2.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan persepsi adalah stimulus yang diterima orang yang bekerja di terminal melalui indera penglihatan tentang sarana
sanitasi terminal. Persepsi itu nantinya akan memengaruhi peran serta perilaku pekerja dalam menjaga sarana sanitasi.
Menurut Notoadmodjo 2005, persepsi merupakan suatu proses otomatis yang terjadi dengan sangat cepat dan kadang tidak kita sadari, di mana kita dapat
mengenali stimulus yang kita terima. Menurut Sunarto 2004, bagaimana individu- individu mengambil keputusan dan kualitas dari pilihan akhir mereka, sebagian besar
dipengaruhi oleh persepsi-persepsi mereka.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan peran serta adalah tindakan orang yang bekerja di terminal dalam menjaga sarana sanitasi terminal. Peran serta
perilaku tersebut dipengaruhi oleh persepsi terhadap sarana sanitasi terminal. Namun dalam penelitian ini, peran serta perilaku pekerja dalam memelihara sarana
sanitasi terminal tidak ada hubungannya dengan persepsi pekerja. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.17, dimana dari tabel dapat diketahui bahwa persepsi responden pekerja
di Terminal Amplas tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan peran serta mereka dalam memelihara sarana sanitasi, dan tabel 4.22 menunjukkan bahwa
persepsi responden pekerja di Terminal Pinang Baris tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan peran serta mereka dalam memelihara sarana sanitasi.
Responden pekerja di Terminal Pinang Baris masih ada 2 orang 4,2 yang peran sertanya buruk dalam memelihara sarana sanitasi, sedangkan respoden pekerja di
Terminal Pinang Baris berada pada kategori baik dan sedang. Seharusnya mereka selalu menjaga sarana sanitasi di terminal, sehingga melalui peran serta perilaku
mereka tersebut, mereka akan selalu merasa nyaman berada di terminal. Ada beberapa hal yang menyebabkan pekerja tidak mau berperan aktif dalam
menjaga sarana sanitasi terminal, diantaranya mereka menganggap hal tersebut bukan kewajiban mereka, para pekerja merasa tidak berhak atas segala sesuatu yang ada di
terminal, karena mereka hanya sebentar saja berada di terminal khususnya para supir sehingga mereka cuek terhadap kondisi sarana sanitasi terminal.
Menurut Notoadmodjo 2003, peran serta perilaku merupakan semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.5. Manajemen Pengelolaan Sanitasi Terminal 5.5.1. Perencanaan