Keberhasilan manajemen organisasi terminal tergantung pada aspek-aspek Kementerian Pekerjaan Umum, 2010:
1. Lokasi
2. Dukungan pemerintah sebagai otoritas, eksekutif yang mengatur semua
kepentingan stakeholder dan keperluan pembangunan wilayah. 3.
Infrastruktur pelayanan logistik, termasuk dalam hal ini anggaran dana operasional dalam konteks Negara antara lain APBNAPBD.
4. Kerjasama antara otoritas dengan berbagai pihak, dalam hal ini kerjasama antara
pihak terminal dengan perusahaan bis, penyewa lokasi dan reklame serta pihak lain.
5. Kualitas sumber daya manusia SDM terminal.
6. Perkembangan sistem informasi manajemen, mekanisme pelaporan, perencanaan,
dan pertanggungjawaban akuntabilitas dan disclosure.
2.6.1. Perencanaan Planning
Perencanaan merupakan suatu proses yang tidak mempunyai penyelesaian karena harus selalu diadakan perubahan-perubahan baik mengenai sistemnya maupun
materinya Rais, 1994. Perencanaan efektif haruslah didasarkan atas fakta-fakta dan informasi dan
tidak atas emosi dan keinginan. Fakta-fakta yang bersangkutan langsung dengan situasi yang dalam pembahasan, dikaitkan dengan pengalaman dan pengetahuan
manajer itu. Cara berfikir reflektif diperlukan: imajinasi dan pandangan ke depan sangat membantu. Dalam perencanaan, para manajer mencoba memandang ke depan,
menduga-duga kemungkinan-kemungkinan, bersedia siap untuk hal tak terduga,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memetakan kegiatan-kegiatan, dan mengadakan urutan-urutan yang teratur untuk mencapai tujuan-tujuan Terry, 1992.
Sebelum menyusun langkah-langkah perencanaan perlu disadari akan adanya tantangan sebagai titik tolak kegiatan tersebut dan kangkah-langkah tersebut adalah
sebagai berikut Rais,1994: 1.
Menenukan terlebih dahulu tujuan dan sasaran dari organisasi secara keseluruhan, kemudian ditentukan sasaran yang ada pada setiap unit yang ada,
sehingga akan terjadi suatu kebulatan perencanaan dalam seluruh organisasi. 2.
Menentukan premis-premis ramalan yang berhubungan bila terjadi masalah- masalah yang kritis yang mungkin terjadi di kemudian hari.
2.6.2. Pengorganisasian Organizing
Pengorganisasian adalah proses pengelompokan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer.
Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-sumber yang diperlukan, termasuk manusia, sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat
dilaksanakan dengan berhasil. Seorang manajer harus mengetahui kegiatan-kegiatan apa yang akan diurus, siapa yang membantu dan siapa yang dibantu, saluran-saluran
komunikasi, pengelompokan pekerjaan yang diikuti, hubungan-hubungan antara kelompok-kelompok kerja yang berbeda-beda susunan umum dari kelompok kerja itu
Terry, 1992.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pengorganisasian yang dilaksanakan oleh manajer sebagai proses kegiatan secara keseluruhan akan mendatangkan banyak keuntungan, antara lain Rais, 1994:
1. Setiap anggota yang ada di dalam suatu struktur organisasi akan mengetahui apa
saja yang menjadi tugasnya dan kegiatan apa yang harus dilaksanakan. 2.
Hubungan kerja, tanggung jawab dan kewenangan diantara para anggota ditentukan secara jelas, sehingga tidak akan terjadi kegiatan yang tumpang
tindih. 3.
Kegiatan para anggota berdasarkan struktur yang ada dikoordinasikan sehingga akan terdapat kesatuan bertindak secara bersama-sama dalam rangka mencapai
tujuan yang efisien dan efektif atau berhasil guna dan berdaya guna. 4.
Pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab dapat dilaksanakan secara jelas dan tepat berdasarkan struktur organisasi yang telah disusun, sehingga anggota
organisasi dijabat oleh orang yang tepat berdasarkan kemampuannya sehingga kegiatannya tidak tergantung semata-mata dari niat baik tetapi berdasarkan
kesediaan dan kemampuan yang ada. 5.
Para pekerja dan alat perlengkapan yang tersedia dapat digunakan dengan sebaik- baiknya, dan pemborosan dapat diperkecil.
2.6.3. Penggerakan Actuating